Mohon tunggu...
Grace Kristanto
Grace Kristanto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mother of a daughter with Congenital Rubella Syndrome. Founder of Rumah Ramah Rubella.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Mencegah Infeksi TORCH

24 Desember 2014   11:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu apa itu TORCH? TORCH adalah singkatan dari Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV). Tahukah kamu bahwa infeksi satu atau lebih dari komponen dalam TORCH pada ibu hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin terganggu sehingga janin akan lahir dengan kebutuhan khusus? Tahukah kamu bahwa kebutuhan khusus yang diakibatkan oleh infeksi TORCH kongenital (sejak lahir) bisa berupa pengapuran otak, trombositopenia, pembesaran hati dan limpa, katarak, gangguan pendengaran, mikrosefali, hidrosefalus, korioretinitis, kebocoran jantung, dan retardasi psikomotor? Tahukah kamu betapa panjang perjalanan dan betapa besar biaya yang harus dikeluarkan jika memiliki anak berkebutuhan khusus akibat infeksi TORCH selama kehamilan?

[caption id="attachment_385485" align="aligncenter" width="283" caption="Dampak Toksoplasma kongenital"]

1419365408537645570
1419365408537645570
[/caption]

[caption id="attachment_385492" align="aligncenter" width="273" caption="Dampak Rubella kongenital"]

1419366413328018909
1419366413328018909
[/caption]

[caption id="attachment_385486" align="aligncenter" width="425" caption="Dampak CMV kongenital"]

14193655991378267067
14193655991378267067
[/caption]

[caption id="attachment_385487" align="aligncenter" width="428" caption="Dampak HSV kongenital"]

1419365687108999087
1419365687108999087
[/caption]

Saya tahu rasanya karena putri saya berkebutuhan khusus dengan komplikasi kebocoran jantung, pengapuran otak, gangguan pendengaran, dan retardasi psikomotor. Semua itu karena saya terinfeksi Rubella saat saya mengandungnya. Hingga akhirnya, putri saya terdiagnosa dengan Congenital Rubella Syndrome.

Tahukah kamu betapa rendahnya pemahaman masyarakat tentang apa itu TORCH? Tahukah kamu bahwa tidak sedikit yang baru pertama kali mendengar tentang betapa bahayanya infeksi TORCH pada kehamilan? Tahukah kamu bahwa pemerintah belum memperhatikan isu ini sehingga masyarakat pun semakin awam? Tahukah kamu bahwa bahkan tenaga kesehatan pun tidak semuanya mengerti tentang TORCH sehingga pasien kebingungan saat harus mengkonsultasikan kehamilannya? Tahukah kamu bahwa bahkan dokter spesialis kandungan pun tidak semuanya menganjurkan dan menyerukan pentingnya screening TORCH dengan tes darah untuk memastikan kehamilan akan baik-baik saja?

Saya tahu karena itu lah yang saya alami. 3-4 dokter spesialis kandungan yang saya temui menyatakan kandungan saya baik-baik saja dan tidak perlu menjalani pemeriksaan apapun. Bahkan, mereka sama sekali tidak menyinggung perihal TORCH ini. Saya tahu karena itu lah yang saya lihat. Betapa banyak teman saya yang baru pertama kali mendengar kata Rubella dan TORCH ketika saya menceritakan kondisi putri saya.

Tahukah kamu bahwa infeksi TORCH yang berbahaya pada ibu hamil karena dapat mengganggu pertumbuhan janin ini tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele? Tahukah kamu bahwa infeksi TORCH dengan dampak yang sedemikian mengerikannya ini DAPAT dicegah?

14193657621861727956
14193657621861727956

Saya tahu. Maka dari itu, saya membentuk sebuah komunitas sosial bernama Rumah Ramah Rubella pada 2 Oktober 2013. Kami tahu. Oleh sebab itu, saya bersama Rumah Ramah Rubella punya misi untuk menyebarkan edukasi TORCH seluas-luasnya pada masyarakat, terutama para calon ibu. Bukan untuk saya. Bukan untuk pengurus Rumah Ramah Rubella. Tapi untuk semua calon ibu yang dapat kami jangkau. Agar kehamilan mereka sehat. Agar mereka dapat menghindari dan mencegah infeksi TORCH selama mereka mengandung. Untuk anak Indonesia yang lebih sehat.

14193628731231895869
14193628731231895869

Tahukah kamu bahwa cara paling mudah dan sederhana namun kerap terlupa untuk mencegah infeksi TORCH adalah dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun? Tahukah kamu bahwa cuci tangan pakai sabun adalah cara paling murah dan paling mudah namun sangat bermanfaat untuk mencegah masuknya virus atau bakteri jahat ke dalam saluran pernapasan kita? Tahukah kamu bahwa sangat penting mencuci tangan pakai sabun dengan langkah-langkah yang benar?

Rumah Ramah Rubella tahu. Berbekal pengetahuan itu, kami membuat pamflet edukasi TORCH untuk kami sebarkan baik secara online dan offline. Pamflet ini bebas dishare, diunduh, dan dicetak oleh siapa saja. Gratis. Karena tujuan kami adalah semata-mata ingin semakin banyak ibu yang dapat membekali dirinya dengan upaya pencegahan infeksi TORCH. Rumah Ramah Rubella tahu. Oleh sebab itu, dalam pamflet-pamflet edukasi TORCH kami, kami cantumkan cuci tangan pakai sabun dengan langkah-langkah yang benar sebagai salah satu cara mencegah infeksi TORCH.

[caption id="attachment_385476" align="aligncenter" width="384" caption="Pamflet yang kami sebarkan di FB Group Rumah Ramah Rubella"]

1419363632107849748
1419363632107849748
[/caption]

Inilah pamflet-pamflet kami yang menegaskan hal tersebut:

[caption id="attachment_385480" align="aligncenter" width="316" caption="Highlight: Biasakan cuci tangan dengan air dan sabun dengan teknik yang benar untuk mencegah infeksi Toksoplasma"]

1419364847270428745
1419364847270428745
[/caption]

[caption id="attachment_385482" align="aligncenter" width="271" caption="Highlight: Gambar panduan cuci tangan pakai sabun sesuai panduan WHO"]

1419364957177949129
1419364957177949129
[/caption]

[caption id="attachment_385483" align="aligncenter" width="489" caption="Highlight: Cuci tangan pakai sabun sebagai pencegahan CMV"]

14193650791914110534
14193650791914110534
[/caption]

[caption id="attachment_385484" align="aligncenter" width="478" caption="Highlight: Cuci tangan dengan baik sebagai salah satu cara mencegah HSV"]

1419365287757252735
1419365287757252735
[/caption]

Ada 4 pamflet edukasi. Toksoplasma, Rubella, CMV, dan HSV. Memang, tidak semua pamflet kami lengkapi dengan gambar panduan cuci tangan yang betul dengan alasan keterbatasan space. Tapi, jangan khawatir. Pamflet kami selalu dibagikan berbarengan dalam 1 seri, jadi panduan cuci tangan sesuai anjuran WHO tidak akan terlewatkan.

[caption id="attachment_385497" align="aligncenter" width="410" caption="Pamflet edukasi TORCH Rumah Ramah Rubella yang disediakan lengkap dalam satu seri (4 pamflet) dalam pameran bulan lalu"]

1419371203386899222
1419371203386899222
[/caption]

Bulan Maret lalu, Rumah Ramah Rubella membuat seminar perdana dengan tema Pengenalan TORCH. Seminar yang kami beri judul 'Yuk Kenali Ciri-Ciri Gangguan TORCH pada Anak' ini terbuka untuk umum dan gratis. Dengan harapan masyarakat luas juga mulai mengenal TORCH, bukan hanya kami-kami saja yang memang sudah terlanjur terinfeksi. Terselenggaranya seminar ini juga merupakan berkah jejaring dan dukungan dari RS Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

[caption id="attachment_385495" align="aligncenter" width="300" caption="Saya ketika membuka seminar Pengenalan TORCH (dok. Fenny Ferawati)"]

1419369975159547286
1419369975159547286
[/caption]

[caption id="attachment_385496" align="aligncenter" width="384" caption="Pembicara seminar yang kompeten di bidangnya (dok. RS UGM)"]

14193701941631496943
14193701941631496943
[/caption]

Berikut bukti bahwa seminar pertama kami tersebut benar-benar terselenggara, berupa liputan oleh salah satu media online.

[caption id="attachment_385494" align="aligncenter" width="700" caption="Liputan seminar Rumah Ramah Rubella"]

1419367169386094669
1419367169386094669
[/caption]

Liputan lainnya bisa dibaca di sini, sini, sini, sini, sini, dan sini.

Apakah akan berhenti sampai di situ? Tentu tidak. Dari awal, kami merencanakan untuk membuat seminar berseri. Pengenalan TORCH yang sudah terlaksana hanya lah seri pertama saja. Kemudian, apakah sudah ada seminar seri selanjutnya? Belum. Sebagai komunitas yang masih belum genap 2 tahun dan belum memiliki bantuan donasi rutin, dana memang menjadi kendala di sini sehingga kami belum bisa membuat seminar seri berikutnya.

Jika Rumah Ramah Rubella dapat terlibat dalam Kampanye Unilever Indonesia Sehat, dana stimulan akan kami pergunakan untuk menyelenggarakan seminar seri kedua, yaitu dengan tema Pencegahan TORCH. Berikut gambaran mengenai seminar dan alokasi dana:


  1. Seminar Pencegahan TORCH diadakan di Yogyakarta, dengan berjejaring kembali dengan RS Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang memang memiliki concern dalam mensejahterakan anak berkebutuhan khusus dan mencegah semakin banyaknya jumlah anak berkebutuhan khusus dalam fasilitas, program, dan agenda kegiatannya.
  2. Sesuai tema besarnya, maka dalam seminar ini Pencegahan akan menjadi fokus utama. Edukasi mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun sebagai cara yang paling mudah dan murah akan diperagakan dan dipraktikkan bersama-sama. Namun, tentu saja kami juga akan membahas cara pencegahan lain.
  3. Pada seminar pertama, target peserta kami adalah 150 orang dan puji syukur tercapai. Seminar Pencegahan TORCH ini akan menargetkan 150-200 peserta.
  4. Seperti yang sudah-sudah, kami juga akan mengundang wartawan untuk melakukan peliputan agar pesan dan informasi dalam seminar dapat semakin luas tersampaikan. Juga mengundang LSM, Dinas, dan tenaga kesehatan Puskesmas setempat.
  5. Dana akan dipakai untuk menyediakan snack, lunch (jika sampai jam makan siang), mencetak spanduk dan banner acara seminar, tanda apresiasi untuk para pembicara yang berkompeten di bidangnya, materi seminar (copy materi, note, alat tulis, goodie bag, dan sertifikat), mencetak lembar arsip (daftar peserta, form kritik dan saran, serta form pertanyaan untuk pembicara yang belum tersampaikan dalam sesi seminar), cocard panitia, dan dana tak terduga.
  6. Dana juga akan kami pakai untuk memperbanyak pamflet edukasi untuk dibagikan pada para peserta seminar dengan kertas AP 150 gram.
  7. Kami juga akan membuat desain baru khusus untuk gambar panduan langkah-langkah cuci tangan pakai sabun yang benar untuk dicetak sebanyak peserta seminar. Gambar panduan tersebut akan kami anjurkan untuk ditempel di rumah masing-masing, di dekat wastafel atau kamar mandi sehingga seisi rumah ikut belajar dan terbiasa mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar. Harapannya di sini adalah pada akhirnya kebiasaan hidup sehat dapat dimulai, dibiasakan, dan diteruskan oleh seisi keluarga.
  8. Last but not least, seluruh dokumentasi baik materi foto, arsip daftar peserta, kritik dan saran yang telah diolah, materi seminar, pamflet edukasi TORCH, gambar panduan cuci tangan pakai sabun dengan teknik yang benar, dan video jalannya seminar akan kami kirimkan kepada Unilever sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.


Dampak gangguan kesehatan akibat infeksi TORCH bawaan, selain dapat menyebabkan anak memiliki kebutuhan khusus, juga dapat menyebabkan hal yang lebih serius lagi, yaitu meninggal dunia. Terutama jika dampak TORCH kongenital pada anak adalah kebocoran jantung dengan tipe yang serius dan trombositopenia (angka trombosit berada di bawah normal). Kalau saya tidak salah mengingat, dalam Rumah Ramah Rubella sudah ada 1 anak yang meninggal karena komplikasi kelainan jantung akibat Rubella dan CMV kongenital dan 2 anak yang berpulang karena trombositopenia akibat CMV kongenital. Mungkin angka dampak TORCH kongenital ini belum setinggi diare dan ISPA. Namun, bukan berarti hal ini layak dipandang sebelah mata. Apalagi jika memang bisa dicegah. Jika data RISKESDAS 2013 menunjukkan hanya 47% masyarakat Indonesia mencuci tangan dengan benar, saya harap dengan dapat terwujudnya program ini, prosentase dapat meningkat. Karena pencegahan bisa dilakukan dengan sederhana. Untuk kita. Untuk Indonesia Sehat.

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Kampanye Unilever Indonesia Sehat kategori KOMUNITAS.*

*Sumber foto dok. Fenny Ferawati diambil dari blognya di sini dan dok. RS UGM diambil dari website resmi mereka di sini. Gambar pamflet dan ilustrasi STOP TORCH adalah milik Rumah Ramah Rubella.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun