Pada tanggal 28 Juli 2022, kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 94 Tematik Untirta sukses menyelenggarakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik PGPR dari Akar Bambu di SMKN 17 Pandeglang.
Kelompok KKM 94 Tematik Untirta sendiri ditempatkan di Desa Banyuasih, yang mana mayoritas penduduk di desa tersebut berprofesi sebagai petani dan nelayan. Tidak hanya itu, desa Banyuasih pun memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organik PGPR dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berfokus pada pembelajaran di bidang jurusan pertanian (SMKN 17 Pandeglang).
Oleh karena itu, kelompok KKM 94 Tematik Untirta mengadakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik PGPR dari Akar Bambu kepada siswa/i SMKN 17 Pandeglang yang mengambil jurusan pertanian. Pengadaan sosialisasi dilakukan agar para siswa jurusan pertanian dapat memiliki pengetahuan yang lebih terhadap pupuk organik dan tidak hanya bergantung pada pupuk kimia saat melakukan penanaman.
Pupuk organik sendiri merupakan jenis pupuk yang sangat bermanfaat dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dapat meningkatkan produksi pertanian baik dari segi kualitas dan kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, mencegah degradasi lahan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa kelompok KKM 94 Tematik Untirta menjelaskan secara rinci kepada siswa/i SMKN 17 Pandeglang mengenai apa itu pupuk organik PGPR, bagaimana cara membuat pupuk organik PGPR, dan praktek langsung penanaman benih kangkung dengan pupuk organik PGPR di kebun percobaan SMKN 17 Pandeglang.
Dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi ini, kelompok KKM 94 Tematik Untirta berharap para siswa/i jurusan pertanian SMKN 17 Pandeglang dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan dengan menerapkan penanaman menggunakan pupuk organik PGPR.
