Di sisi lain, diffuser merupakan alat yang dapat mengubah menjadi uap halus. Biasanya, alat ini digunakan di dalam ruangan untuk memberikan efek relaksasi. Dalam unggahannya tersebut, Dinda menyarakan netizen dengan menggunakan satu botol air mineral, yang dicampur tanpa takaran dengan menggunakan cairan antiseptik Dettol. Ia juga memberikan tutorial lengkap dengan langkah-langkahnya.
Seperti yang tertera pada laman resmi Dettol, Cairan antiseptik ini diklaim dapat membunuh kuman penyebab penyakit. Namun, cairan ini hanya digunakan pada pemakaian luar saja. Â
Dikutip dari suara.com, seorang dokter dengan akun @aan__ di Twitter menyanggah saran yang diberikan Dinda.
Mohon tidak menjadikan dettol sebagai bahan alat diffuser. Chloroxylenol pada dettol bisa mengiritasi mukosa saluran pernafasan. https://t.co/wXW2k8gkK4--- aan (@aan__) April 13, 2020
Dokter tersebut mengatakan bahwa di dalam cairan tersebut terdapat kandungan Chloroxylenol yang dapat mengiritasi mukosa saluran pernafasan. Menurut situs National Library of Medicine,  bahan kimia ini digunakan pada sabun antibakteri. Jika pemakaian pada bahan kimia ini salah, maka akan menyebabkan iritasi kulit, mata, dan jika dihirup dapat merusak kesehatan paru-paru. Â
Sehingga penggunaan Chloroxylenol pada cairan antiseptik Dettol tidak dapat digunakan sebagai cairan untuk diffuser.
Saran Penggunaan Cairan Antiseptik Dettol yang Benar
Laman resmi Dettol menganjurkan penggunaan sebagai berikut:
- Keperluan P3K, untuk membersihkan luka luar
- Melindungi dari infeksi luka, lecet, dan gigitan serangga
- Menghilangkan Ketombe
- Merawat Jerawat dan Bisul
- Pengganti Cairan Disinfektan
Penggunaan cairan ini juga dianjurkan agar tidak memakainya secara langsung, namun harus melarutkannya dengan air.
Nah, itu dia saran penggunaan cairan antiseptik yang benar. Jangan sampai salah dalam menggunakannya ya, karena pemakaian cairan antiseptik yang salah dapat membahayakan kesehatan seperti yang tertera di atas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H