Namun perlu disadari, ada beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam Kartu Prakerja dan mengurangi efektivitas penggunaan Kartu Prakerja dalam masyarakat. Hal tersebut menjadikan pelaksanaan Kartu Prakerja kurang efektif dalam mengurangi pengangguran di Indonesia. Kelemahan tersebut berkaitan dengan masalah kesenjangan antara kompetensi yang dihasilkan dalam dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan terlalu bebasnya peserta dalam menentukan program pelatihan yang diikuti tanpa diimbangi dengan pengetahuan akan industri yang membutuhkan pekerja dengan kemampuan tertentu, dapat menjadikan peserta tidak mengikuti pelatihan yang justru dibutuhkan dalam industri saat ini. Dengan demikian, nantinya peserta tetap kesulitan mencari pekerjaan karena keterampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan perkembangan industri.
Saran
Dengan adanya permasalahan tersebut, perlunya strategi dan pembenahan dari pemerintah dalam program Kartu Prakerja ini. Pembenahan tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis kembali kebutuhan industri saat ini dengan pelatihan yang ditawarkan dalam Kartu Prakerja. Selain itu, saat mengisi identitas peserta, diperlukan keahlian dan minat yang dimiliki peserta berikut dengan keahlian yang belum dimilikinya. Sehingga, rekomendasi pelatihan untuk peserta sesuai dengan perkembangan industri dan peserta dapat belajar keahlian baru yang belum dimiliki sebelumnya. Keahlian baru tersebut diharapkan dapat dikembangkan peserta untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan.