Produk asuransi jiwa dapat memastikan kelangsungan hidup orang-orang yang Anda dicintai jika sesuatu terjadi pada Anda. Namun seringkali keuntungan yang diterima tidak sebanyak pengeluaran yang dilakukan. Untuk menghindari hal ini, dapat dilakukan kalkulasi atas seberapa besar asuransi jiwa yang sebetulnya Anda perlukan.
Quick bites:
- Seberapa besar asuransi jiwa yang dibutuhkan, ditentukan dari kondisi kehidupan yang sedang dijalani.
- Melakukan penentuan akan kebutuhan asuransi jiwa dan hanya mengambil proteksi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Pertanyaan terbesar adalah seberapa besar asuransi jiwa yang diperlukan sehingga dapat memaksimalkan antara kebutuhan dan pembayaran yang dikeluarkan untuk proteksi tersebut.
1. Tentukan situasi pribadi dan risiko yang hendak dimitigasi
Tidak semua milenial perlu mempunyai asuransi jiwa. Aspek penting yang menentukan keperluan proteksi bagi kehidupan merupakan adanya tanggungan dan jumlah simpanan yang ada.Â
Dalam situasi yang ada, semakin banyak tanggungan (contoh: istri dan anak), semakin Anda memerlukan asuransi jiwa untuk memastikan kelangsungan hidup orang yang dicintai jika terjadi hal yang tidak direncanakan. Hal ini mencakup millenials yang baru saja mempunyai anak, hendak berkeluarga, atau keluarga yang mempunyai 1 penghasil pokok utama. Hal yang sering terlewatkan adalah keluarga yang hanya mempunyai 1 penghasil pokok utama akan menjadi tanggungan dari millenials tersebut sehingga mereka membutuhkan asuransi jiwa.
Jika belum mempunyai tanggungan, asuransi jiwa tidaklah mendesak. Uang yang dipunya dapat diinvestasikan dalam berbagai macam produk investasi yang cocok untuk Anda.
Sama halnya dengan jumlah simpanan yang dilakukan setiap bulannya. Millenials yang mempunyai simpanan dengan jumlah yang tinggi, tidak begitu memerlukan asuransi jiwa. Hal ini dapat berubah ketika Anda mempunyai tanggungan, apakah simpanan tersebut (walaupun sudah cukup tinggi) dapat menutup kebutuhan tanggungan Anda dimasa mendatang.
Aspek Lain
- Jumlah Utang yang ada
- Jumlah pengeluaran setiap bulannya
- Rencana simpanan dalam jangka panjang
- Seberapa banyak pemasukan yang diperlukan oleh tanggungan Anda
2. Jenis Asuransi Jiwa yang cocok dengan kebutuhan
Ada 2 jenis asuransi jiwa:
- Seumur hidup (Whole Life)Â - asuransi jiwa yang berlaku seumur hidup selama Anda membayar premi yang ditetapkan. Asuransi jiwa ini mencangkup penanggungan kematian dan juga nilai tunai.
- Berjangka (Term Life)Â - asuransi jiwa yang berlaku sesuai dengan ketentuan atau perjanjian yang ada (1, 10, 20, 50 tahun). Yang membedakan asuransi jiwa berjangka dan seumur hidup adalah ketiadaan nilai tunai pada asuransi jiwa berjangka.
Asuransi jiwa seumur hidup mempunyai biaya sampai 4x lebih mahal dibandingkan asuransi jiwa berjangka. Maka dari itu perlu dipikirkan secara matang kebutuhan yang diperlukan dan dicocokkan dengan keuntungan yang didapat dari asuransi jiwa tersebut
3. Seberapa besar asuransi jiwa yang dibutuhkan?
Sesudah menentukan apakah asuransi jiwa diperlukan, setelahnya dilakukan kalkulasi seberapa besar asuransi jiwa yang diperlukan. Berikut adalah perhitungan nilai asuransi jiwa yang dibutuhkan.
Perhitungan kewajiban finansial Anda di masa mendatang mencakup seberapa besar dana pensiun yang Anda inginkan, nilai gadai yang Anda lakukan, jumlah hutang dan kebutuhan dimasa depan (biaya edukasi dan pemakaman)
Aset yang Anda punya sekarang
Hal ini mencakup simpanan, asuransi jiwa yang dipunya (jika ada) + biaya edukasi anak yang sudah disisihkan untuk jangka dekat. Selisih dari dua angka di atas merupakan jumlah asuransi jiwa yang Anda butuhkan.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai "Rahasia Investasi Mudah Bagi Millennials" silahkan download Ebook pada link ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H