Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Pentingnya Gaya Hidup Seimbang

5 Juli 2018   12:20 Diperbarui: 6 Juli 2018   13:38 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terhadap produk-produk yang sebelumnya tidak dapat dinikmati. Globalisasi memberikan dampak perilaku konsumtif yang berlebihan terlebih lagi pada kaum milenial. Maka dari itu penting adanya untuk melakukan gaya hidup seimbang untuk dapat memenuhi kebutuhan atau rencana di masa depan.

Quick Bites:

  • Gaya hidup yang tidak sesuai dengan kapasitas keuangan akan menimbulkan penyesalan dikemudian hari.
  • Gaya Hidup yang seimbang merupakan salah satu perencanaan keuangan yang dapat diterapkan untuk meraih impian di masa depan.
  • Mengurangi sifat konsumtif yang berlebihan dan menambah jumlah simpanan atau menginvestasikan simpanan yang ada merupakan cara untuk mempunyai gaya hidup seimbang

Tingkat kebutuhan hidup masyarakat di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Proses integrasi internasional yang memungkinkan pertukaran produk antar negara yang disebut sebagai globalisasi, telah menjadi salah satu penyebab utama sifat konsumtif yang berlebihan. Penduduk Indonesia dapat mempunyai akses terhadap produk yang sebelumnya tidak dapat mereka konsumsi.

Rata-rata pengeluaran per kapita untuk makanan dalam kurun waktu satu bulan di DKI Jakarta mencapai Rp. 272,821 pada tahun 2007 sampai Rp. 797,828 pada tahun 2017 (Kenaikan 192% dalam kurun waktu 10 tahun). Sedangkan rata-rata pengeluaran per kapita untuk non makanan mengalami kenaikan 139% dengan total Rp. 1,199,618 pada tahun 2017.

Gaya Hidup Tidak Seimbang

Tetapi jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh generasi millenials bisa jadi mempunyai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita. Ini disebabkan oleh pergaulan yang menuntut kaum muda untuk mengikuti "trend" yang ada. Dimana aktifitas tersebut termasuk golongan yang lumayan mahal. Contohnya seperti nongkrong di cafe, mempunyai handphone jenis terbaru, membeli barang yang tidak diperlukan. 

Sifat konsumtif yang berlebihan merupakan gaya hidup yang tidak seimbang. Ada generasi millenials yang baru saja masuk kerja dan mempunyai gaji yang tidak seberapa. Namun karena mengikuti arus tren terkini, mereka mempunyai pengeluaran konsumtif yang lebih besar dari pada pemasukan yang ada. Ini menyebabkan mereka mengambil utang konsumtif yang seharusnya tidak diperlukan. Utang konsumtif dalam artian mengambil utang untuk membeli produk konsumsi lainnya. Maka dari itu diperlukan perencanaan keuangan.

Lalu bagaimana caranya agar dapat menggapai rencana-rencana tersebut?

Jawabannya adalah gaya hidup seimbang.

Gaya Hidup Seimbang

1. Mengetahui Rincian Pengeluaran

Para generasi millenials harus sadar akan jumlah pemasukan yang mereka terima dan pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya secara terinci. Pengeluaran ini mencakup pengeluaran sehari- hari yang merupakan pengeluaran untuk barang yang dibutuhkan bagi kehidupan sehari-hari (Sabun, Tissue) dan juga pengeluaran untuk hiburan yang merupakan pengeluaran yang tidak mendesak (shopping, ngopi).

Dengan mengetahui rincian tersebut dapat diketahui pengeluaran mana yang dapat atau harus dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun