Hadirnya Covid-19 di Indonesia mengakibatkan perubahan pada berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini.Â
Kondisi pandemi Covid-19 memaksa para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran.Â
Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut daring. Sistem belajar di rumah (daring) menjadi satu-satunya pilihan pemerintah agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung.
Penerapan sistem belajar mengajar secara daring pada tingkatan PAUD menuntut para pendidik untuk lebih kreatif dalam mengelola kegiatan belajar, sehingga antusiasme anak tetap terjaga.Â
Namun ketidaksiapan guru dalam menghadapi pembelajaran daring membuat tidak sedikit guru yang masih menggunakan metode lama seperti memberi penugasan untuk mewarnai atau untuk membuat kolase. Apabila dilakukan secara terus-menerus, akan membuat anak menjadi bosan.Â
Oleh sebab itu peranan orang tua menjadi sangat penting untuk meningkatkan semangat belajar anak dalam mendukung proses belajar mengajar.Â
Tidak hanya guru dan anak, sistem belajar daring juga menjadi tantangan untuk orang tua, karena tidak sedikit orang tua yang tidak dapat mendampingi anak mengikuti pembelajaran daring.Â
Kesibukan orang tua membuat perannya dalam pembelajaran daring tidak dapat maksimal. Beberapa orang tua juga masih berpikir bahwa mengajar hanyalah peran guru semata, bukan termasuk peran orang tua.Â
Survey menunjukkan terdapat 56% orang tua yang bosan akan pembelajaran daring, dikarenakan hilangnya kesabaran dalam menghadapi konsentrasi anak.
Orang tua memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan belajar anak karena waktu anak-anak lebih banyak dihabiskan bersama orang tua dan kemampuan anak tidak hanya didapat melalui pembelajaran formal, namun pembelajaran karakter dan life skills anak juga dapat ditingkatkan melalui kehidupan sehari-harinya bersama dengan orang tua.Â
Dengan itu, kemampuan berpikir, sosial anak, kepercayaan diri anak akan meningkat. Peran orang tua dalam pembelajaran daring yaitu:Â
1) Bekerjasama dengan guru. Pendidikan merupakan proses kerjasama dengan lingkungan sekitar anak yaitu orang tua, teman, dll. Kerjasama yang dilakukan orang tua dan guru saat pembelajaran daring yaitu apabila anak diberikan penugasan, orang tua ikut membantu menyiapkan bahan atau membantu membuat dokumentasi agar guru dapat mengetahui bahwa penugasan yang diberikan sudah dilakukan. Dengan adanya kerjasama, orang tua dan guru dapat mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik seperti lingkar kepala anak, berat badan, dan tinggi badan anak yang sesuai standar umurnya.Â
2) Mendampingi anak dalam pembelajaran daring. Pendampingan anak dalam pembelajaran daring merupakan peran yang sangat penting karena anak-anak masih belum mengerti mengenai teknologi seperti menggunakan zoom dan juga, oleh karena itu orang tua harus mendampingi anak saat pembelajaran daring.Â
3) Memberikan dukungan kepada anak dengan cara menyediakan kebutuhan bermain anak, agar anak tidak mudah bosan berada di rumah dalam waktu yang cukup lama.
Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama orang tua. Terlebih lagi dengan adanya pembatasan jarak membuat anak tidak dapat bermain dengan teman sebayanya, oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam proses belajar secara daring.Â
Orang tua, diharapkan mampu berperan aktif dalam mendampingi anak-anaknya selama belajar daring, terlebih bagi anak usia dini yang masih sangat membutuhkan perhatian khusus. Orang tua diharapkan dapat memberikan semangat serta motivasi kepada anak agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran daring sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H