Biasanya Musik digunakan para orangtua terutama ibu dalam proses kehamilannya. Musik yang biasanya didengarkan ialah musik Klasik karena musik klasik dapat membantu perkembangan otak bayi dalam kandungan sehingga anak itu diharapkan dapat memiliki otak yang cerdas. Padahal Pengaruh musik tidak hanya bagi janin yang ada dalam kandungan seorang ibu, tapi musik memiliki banyak pengaruh baik terhadap anak - anak maupun orang dewasa.
Pengaruh positif musik bagi perkembangan anak - anak ialah meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan emosi anak. Karena dengan hanya mendengarkan anak dapat mampu mengingat lebih banyak, terutama jika bentuk lagu dalam bahasa asing karena anak dapatmempelajari bahasa tersebut secara tidak langsung. Tetapi ketika anak bermain musik, anak dapat berkonsentrasi untuk dapat memainkan musik tersebut dan secara otomatis anak menjadi sabar dalam menyelesaikan masalah maupun dalam
Tetapi Musik juga memiliki pengaruh negatif bagi perkembangan anak. Di Indonesia kita jarang mendengar musik atau lagu anak - anak tetapi banyak sekali lagu - lagu maupun musik tentang percintaan sehingga banyak anak- anak di Indonesia yang hafal dan tau lagu tersebut melampaui umurnya. Musik yang terlalu dewasa yang tidak sesuai umur si anak tidak baik bagi perkembangan mental, kecerdasan maupun keterampilan sang anak.
Musik juga memiliki pengaruh terhadap orang dewasa terutama dalam menghilangkan stress. Setelah seharian bekerja ataupun melakukan aktivitas yang menguras tenaga dan otaknya, musik dapat membantu menghilangakan rasa lelah dan letih tersebut. Musik juga dapat menghilangkan depresi dan memengaruhi mood sehingga menjadi lebih baik. Terutama ketika bangun tidur orang dewasa lebih suka untuk membuka handpone atau gadget yang ia miliki. Justru itu dapat mengurangi mood seseorang untuk menghadapi harinya. Musik adalah satu solusinya mengurangi mood jelek seseorang.
Tetapi Musik juga memiliki dampak negatif bagi orang dewasa. ketika mendengarkan musik, kita biasanya menggunakan headseat atau handfree ataupun dengan speaker. Jika mendengarkannya terlalu keras atau volume nya terbesar dapat merusak gendang telinga sehingga dapat mengurangi daya mendengar seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H