Mohon tunggu...
Gracia Fortuna
Gracia Fortuna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setiap Warga Berhak untuk Mendapatkan Pendidikan

7 Desember 2022   14:26 Diperbarui: 11 Januari 2023   14:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan sebuah tindakan dengan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi siswa-siswi dalam proses pembelajaran agar siswa-siswi dapat lebih aktif dalam segala aspek yakni, dalam kepribadian, sikap, pengendalian diri, ketrampilan dan lain sebagainya. Jika dilihat dari 2 pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Bung Karno dapat saya simpulkan bahwasannya pendidikan sangat penting untuk perkembangan negara Indonesia menjadi negara maju sehingga dapat menciptakan negara aman, damai dan tentram.

 Pendidikan menurut "Ki Hajar Dewantara dimaksudkan agar peserta didik kelak sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya" (Kristina, 2022), bagi Ki Hajar Dewantara kemerdekaan merupakan landasan pokok dan menjadi syarat yang mutlak dalam kependidikan Indonesia. "Pendidikan menurut Bung Karno adalah cermin kehidupan sebuah bangsa, dan melalui pendidikan lewat sekolah merupakan salah satu lokus untuk memulai revolusi mental" (Bayhaqi, 2020), bagi Bung Karno untuk membangun bangsa yang lebih baik pendidikan sangat penting untuk ada dalam diri kita. 

Maka dari itu, pendidikan sangat penting bagi setiap warga Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak agar dapat membangun negara Indonesia menjadi negara yang maju hingga tercapai tujuan bersama.

Kita tahu bahwa pendidikan sangat penting untuk setiap warga mendapatkan pendidikan yang layak dan banyak sekali manfaat pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Di dalam suatu negara tanpa adanya pendidikan untuk mengajarkan kepada anak-anak pola pikir mereka tidak dapat terbentuk secara maksimal dan akan sulit jika anak-anak generasi penerus bangsa untuk kedepannya dapat membangun negara yang maju jika pola pikir mereka belum sepenuhnya terbentuk karena kurang mendapatkan pendidikan yang layak. Manfaat pendidikan bagi anak-anak Indonesia sangatlah banyak yang dapat mempengaruhi bagaimana mereka bertumbuh. 

Manfaat pendidikan bagi anak-anak Indonesia untuk menambah wawasan dalam bidang akademik maupun non-akademik, memberikan informasi dalam segala aspek untuk mencerdaskan anak bangsa, membentuk kepribadian seseorang karena kita pasti dilatih untuk bisa memiliki sikap dengan memperoleh yang terbaik, tidak hanya kepribadian namun, pemikiran tiap individu akan di tingkatkan, menghindari generasi penerus yang tidak dapat bertanggung jawab atas hak yang mereka miliki, mencapai aktualisasi diri, mengoptimalkan bakat yang mereka miliki.

Sebagai mediasi fungsi sosial dalam lingkup masyarakat, menciptakan generasi penerus bangsa agar tercipta negara Indonesia dengan adanya budaya, suku, agama yang beragam namun, atas kesatuan masyarakat Indonesia bisa menjadi negara maju dengan terciptanya karakter bangsa di tiap individu generasi penerus bangsa. 

Maka dari keseluruhan aspek bisa dilihat bahwa pendidikan sangat membawa pengaruh penting dalam perkembangkan diri manusia itu sendiri, apalagi jika telah diajarkan dari dini akan menjadi sebuah hal yang cukup biasa bukan menjadi beban dalam diri kita masing-masing. 

Namun cukup disayangkan, banyak sekali warga Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan dengan layak bahkan tidak mendapatkan akses pendidikan sama sekali. Dipekirakan pada tahun 2019 sebanyak 787 juta anak sekolah dasar yang telah di data dalam keseluruhan dunia sebanyak 8% yang tidak bersekolah dan memiliki artian "hampir 60 juta anak tidak memiliki kesempatan untuk membaca dan menulis." (Anjani, 2022).

Di Indonesia sendiri masih banyak sekali anak yang tidak dapat memperoleh akses pendidikan yang mengakibatkan pendidikan mereka terhambat dan sebagian besar anak di Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak berasal dari daerah terpencil yang menyebabkan akses pendidikan tidak sampai hingga lokasi tersebut maupun permasalahan ekonomi. 

Penelitian menyatakan "Sebanyak lima juta anak di Indonesia (sebagian besar berasal dari daerah terpencil), tidak memperoleh kesempatan bersekolah ataupun memperoleh pendidikan" (FER, 2018) dan di sumber lainnya menyatakan bahwa "Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2014, lebih dari 4,7 juta anak Indonesia usia antara 7-18 tahun tidak bersekolah" (Tasya Paramitha, 2017). Cukup disayangkan pemerintah masih belum bergerak dengan cepat dan tegas dalam menangani permasalahan yang ada di Indonesia terutama pendidikan.

Penyebab anak tersebut tidak bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak cukup beragam. Penyebab tersebut karena adanya banyak faktor yakni, kekurangan pendapatan (perekonomian menengah kebawah), di lokasi tempat yang di tempati tidak adanya akses pendidikan yang layak (daerah terpencil), pemikiran beberapa orang tua beranggapan bahwa pendidikan bukan menjadi prioritas anak (lebih memilih anak untuk bekerja dibandingkan mencari ilmu),  "alasan kenapa orangtua tidak mendorong anaknya kembali bersekolah adalah mereka tidak melihat adanya perbedaan antara lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP)." (Tasya Paramitha, 2017). 

Setelah melihat faktor terbesar penyebab anak tidak bersekolah karena perekonomian orang tua tersebut yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sang anak. Kesahalan dari orang tua tersebut dikarenakan tidak bisa mencukupi kebutuhan anak dikarenakan kekurangan biaya namun, memutuskan untuk memiliki anak dan memungkinkan bahwa orang tua tersebut memiliki pemikiran bahwa pendidikan bukanlah sebuah hal yang perlu diprioritaskan untuk anak yang mengakibatkan anak tidak dapat pendidikan dalam masa pertumbuhan mereka. Penyebab-penyebab anak tidak mendapatkan pendidikan dengan layak mengakibatkan dampak yang cukup besar ketika anak dalam masa pertumbuhan.

Dampak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan secara layak yakni, tidak dapat mengkontrol emosi yang ada pada dirinya sehingga dapat mengacaukan kondisi sekelilingnya, menciptakan rasa malas kepada anak untuk dapat melakukan kegiatan yang baru, tidak ada tujuan hidup yang jelas karna dasar kehidupan masih diragukan, kurangnya pengetahuan anak dalam masa pertumbuhannya, dan lain sebagainya sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi perkembangan sang anak. Pada Pasal 31 Ayat (1)-(2) Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi: 

(1) "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan." (2) "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.". Hal ini dapat disimpulkan bahwa setiap warga negara Indonesia wajib mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak selama 12 tahun karena pendidikan wajib dilaksanakan selama 12 tahun sesuai dengan peraturan yang ada, sebab pendidikan merupakan kewajiban dan pemerintah wajib membiayainya dalam melaksanakan pendidikan yang ada di Indonesia contohnya, sekolah negeri. 

Sekolah negeri merupakan sekolah yang haknya milik dimiliki oleh pemerintah yang dimana pemerintah memberikan fasilitas ini kepada warga Indonesia dalam mengenyam pendidikan dengan harga yang tergolong cukup murah dan ada beberapa sekolah negeri yang tidak memungut biasa sepeserpun. Sekolah negeri dapat melakukan hal ini dikarenakan sekolah negeri mendapatkan/menerima bantuan dana dari pemerintah. 

Dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan kunci kesuksesan dalam proses perkembangan jati diri. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai warga negara Indonesia. Cukup disayangkan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah akan fasilitas yang disediakan kurang layak dalam menjalani pendidikan bahkan terdapat beberapa wilayah yang belum sama sekali mendapatkan akses pendidikan sehingga warganya terlambat maupun tidak mendapatkan pendidikan sama sekali. 

Dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera diperlukan Sustainable Development Goals (SDGs) yang memiliki 17 tujuan yang perlu dipenuhi salah satunya, merupakan kualitas pendidikan yang baik. 

Pemerintah dapat bergerak lebih tegas untuk dapat memberikan fasilitas pendidikan yang layak kepada masyarakat yang kurang mampu dan memastikan bahwasanya pendidikan di Indonesia terbagi secara merata disetiap lokasi dan memiliki standar seperti fasilitas pendidikan yang legkap, lingkugan yang nyaman dan aman, kualitas yang mengajar, dan aspek lainnya sehingga kebutuhan pendidikan warga dapat terpenuhi hingga dapat membangun perubahan dan membuat Indonesia menjadi negara maju dan berkembang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun