Mohon tunggu...
Gracelyn Viony Lee
Gracelyn Viony Lee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi FKH UNAIR

sedang menempuh perkuliahan di Fakultas Kedokteran Hewan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Besar Sektor Perunggasan di India: sari Halaman Belakang ke Industri Agri-Komersial

13 Juni 2024   19:07 Diperbarui: 13 Juni 2024   19:13 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selama empat dekade terakhir, sektor perunggasan di India telah mengalami perubahan paradigma yang signifikan dalam struktur dan operasionalnya. Berawal dari sekadar aktivitas di halaman belakang, sektor ini kini berkembang menjadi industri agri-komersial besar yang berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian negara. Peningkatan produksi broiler dan telur adalah indikator utama dari transformasi ini, dengan kapasitas tahunan per kapita meningkat menjadi 60 butir telur dan 2,5 kg daging.

Ayam mendominasi sektor perunggasan di India, menyumbang hampir 95% dari total produksi telur, sementara 5% sisanya dikontribusikan oleh bebek dan spesies lainnya. Klasifikasi oleh FAO membagi sektor perunggasan ini menjadi empat kategori: sektor komersial skala besar, sektor komersial menengah, sektor semi-komersial, dan sektor tradisional atau rumahan. Sektor komersial skala besar mencakup peternakan yang menggunakan teknologi canggih dan memiliki tingkat produksi tinggi. Sektor menengah terdiri dari peternakan dengan tingkat teknologi dan produksi yang sedang. Sektor semi-komersial menggabungkan teknologi modern dengan metode tradisional, sementara sektor tradisional atau rumahan terdiri dari peternakan kecil yang menggunakan metode tradisional dengan produksi rendah.

Biaya pakan menjadi komponen utama dalam biaya produksi unggas di India, dengan pakan menyumbang 65-70% dari biaya produksi broiler dan 75-80% dari biaya produksi layer. Jagung merupakan sereal yang populer digunakan, sering dikombinasikan dengan pakan protein seperti bungkil kedelai. Mengingat pentingnya pengendalian penyakit, industri ini mengandalkan tiga komponen utama: keamanan hayati, vaksinasi, dan pengobatan. Ada fokus yang kuat untuk meminimalkan penggunaan antibiotik guna mengatasi masalah resistensi penyakit dan residu dalam rantai makanan.

Struktur industri unggas di India juga menunjukkan variasi berdasarkan wilayah. Wilayah selatan menyumbang sekitar 57% dari produksi telur nasional, sementara wilayah timur dan tengah menyumbang sekitar 17%, dan wilayah utara dan barat menyumbang sekitar 26%. Selain ayam komersial, India memiliki populasi signifikan dari ayam kampung yang dipelihara secara bebas, dengan 16 ras ayam asli yang diakui dan terdaftar sebagai ras asli.

Meskipun pertumbuhan sektor ini pesat, industri unggas di India menghadapi berbagai tantangan. Tingginya biaya pakan, wabah penyakit, dan kebutuhan konservasi ras ayam asli adalah beberapa masalah utama yang memerlukan perhatian. Untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan industri ini, diperlukan solusi yang berkelanjutan. Upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi, memperkuat langkah-langkah pengendalian penyakit, dan melestarikan keanekaragaman hayati melalui konservasi ras asli menjadi prioritas utama dalam strategi pengembangan sektor ini.

Pada intinya, sektor perunggasan di India telah mengalami transformasi besar dalam 40 tahun terakhir, beralih dari aktivitas rumahan menjadi industri agri-komersial besar dengan peningkatan signifikan dalam produksi broiler dan telur. Dominasi ayam dalam produksi telur mencapai hampir 95%, dan FAO mengklasifikasikan industri ini dalam empat kategori berdasarkan skala dan teknologi. Biaya pakan tetap menjadi komponen utama dalam produksi, dengan jagung dan bungkil kedelai sebagai bahan utama. Pengendalian penyakit melalui keamanan hayati, vaksinasi, dan pengobatan menjadi krusial. Meskipun menghadapi tantangan seperti tingginya biaya pakan dan kebutuhan konservasi ras ayam asli, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperkuat langkah pengendalian penyakit sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun