Keyakinan kuat selalu tertanam dalam diri para penggerak pelatihan membatik, tujuan mulia yang hendak dibagikan kepada kaum generasi muda menjadi hal yang lumrah karena membatik tidak hanya dipandang dari sisi nilainya dari material berupa uang namun juga sangat penting untuk memahami makna filosofis dan sejarahnya agar dapat tercipta kebudayaan yang selalu mengingat sejarah bangsa. Nilai kebudayaan yang terselip di Kampung Batik khususnya di wilayah “Kampung Jadul” adalah di bidang edukasi sejarah, seni dan budaya. Langkah awal yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran untuk melestarikan budaya membatik adalah melalui pengecatan tembok dengan motif batik dan pembuatan pajangan motif batik yang dimiliki oleh Indonesia atau sering disebut dengan “Batik Nusantara”. Masyarakat Kampung Batik menganggap bahwa yang akan berkunjung ke Kampung Batik bukan hanya orang Semarang saja, sehingga dibutuhkan beberapa langkah untuk menunjukkan keragaman motif batik Indonesia “Nusantara” agar lebih mudah dipahami.
Aktivitas pelestarian budaya batik tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada pembangunan ekonomi untuk sector pariwisata di Kota Semarang. Perlu perbaikan infrastruktur yang memadai khususnya lahan parkir dan toilet demi makin meningkatnya kunjungan wisata batik di masa yang akan datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H