Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perempuan Bisa Dapat Untung Walau di Rumah Saja

13 Mei 2023   12:17 Diperbarui: 13 Mei 2023   13:29 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman dulu, memiliki banyak anda adalah hal yang biasa. Coba lihat keluarga terdekat kalian dari nenek kakek misalnya, memiiki anak minimal tiga atau empat per keluarga adalah hal yang lazim, karena orang dulu juga memegang teguh pepatah yang mengatakan banyak anak banyak rejeki. Namun saat ini pepatah tersebut sudah tidak lagi dipegang teguh oleh masyarakat, karena situasi dan kondisi yang berbeda, perubahan zaman, perubahann pola pikir dan makin terbukanya orang terhadap pemikiran-pemikiran lain yang mudah didapat dari internet dan sosial media.

Zaman dulu, gambaran keluarga biasanya tipikal seperti: Ayah bekerja, Ibu memasak, anak laki bermain bola, dan anak perempuan membantu ibu di dapur. Namun gambaran keluarga ini perlahan memudar karena banyaknya situasi keluarga yang mengharuskan ibu juga ikut bekerja sehingga anak-anak harus dirawat oleh keluarga lain. Bisa jadi karena pendapatan yang didapat Ayah kurang sehingga Ibu mau tidak mau harus ikut bekerja, bisa juga karena memang Ibu memilih untuk bekerja agar mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan pemasukan rumah tangga hanya dari satu pintu saja.

Katanya, tiap generasi memang memiliki struggle-nya sendiri. Mungkin generasi kelahiran tahun 30 atau 40an strugglenya bagaimana bertahan hidup dari penjajah, bagaimana memiliki hak mendapatkan ilmu pengetahuan yang sama antara laki dan perempuan, bagaimana menjadi bangsa yang merdeka. Generasi kelahiran tahun 70-80an strugglenya adalah bagaimana mendapatkan hak hidup yang layak dan bebas berpendapat. Generasi kelahiran 90an adalah generasi yang harus beradaptasi dengan mulai maraknya teknologi. Generasi tahun 2000-sekarang strugglenya adalah bagaimana bijak menggunakan teknologi dan sosial media, dll.

Semakin maju zaman, semakin bermacam-macam pula peluang kerja yang muncul. Jika dulu lazimnya orang bekerja itu ya keluar rumah, duduk di kantor, pulang ketika sudah sore dalam keadaan lelah dan sedikit waktu yang dihabiskan di rumah bersama keluarga. Kondisi tersebut terpaksa berubah ketika kita menghadapi pandemi selama tahun 2000-2022 lalu, di mana kita dipaksa untuk bekerja dari rumah, mengurangi sosialisasi dan mau tidak mau jadi memiliki banyak waktu bersama keluarga. Adaptasi yang awalnya sangat susah karena selama bertahu-tahun kita menjalani kultur bekerja kantoran, sekarang dipaksa untuk melakukan pekerjaan di rumah saja. Belum lagi bagi mereka yang tidak bisa melakukan pekerjaannya di rumah, peluang pekerjaan hilang, kondisi semakin sulit, sosialisasi masih dibatasi, kita jadi dipaksa memikirkan peluang lain yang bisa digunakan untuk tetap mendapatkan pemasukan bagi rumah tangga, bagaimanapun caranya.

Tidak terkecuali bagi perempuan/ibu rumah tangga. Yang dulu lazimnya bertugas mengurus pekerjaan rumah dan anak-anak, bekerja seadanya, banyak tergantung dengan suami dalam urusan finansial, saat ini perempuan atau ibu rumah tangga juga bisa berdaya untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya, bahkan untuk masyarakat luas. Banyak perempuan yang saat ini bekerja agar mandiri secara finansial, tanpa melupakan tugasnya menjadi istri dan ibu di rumah. Dengan banyaknya peluang pekerjaan yang bisa dilakukan siapa saja termasuk perempuan meski hanya dari rumah, membuat kesempatan mandiri secara finansial itu sama besarnya dengan laki-laki.

Lalu apa saja sih pekerjaan yang memungkinkan dilakukan para perempuan dan ibu rumah tangga dari rumah? Berikut adalah beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan perempuan dari rumah berdasarkan artikel-artikel dalam uangonline:

Catering Harian

Mengandalkan jabatan sebagai chef di rumah, jika anda para ibu rumah tangga memiliki keahlian memasak, anda bisa menggunakan keahlian tersebut untuk membuka catering harian dengan sistem PO. Misalkan hari itu anda akan memasak soto ayam bagi keluarga anda, maka anda bisa mengumumkan ke pelanggan anda jika anda akan memasak soto, dan yang ingin pesan bisa langsung menghubungi anda. Setelah mendapatkan jumlah pasti berapa orang yang pesan dan sudah melakukan pembayaran, anda bisa belanja dan masak sesuai porsi sehingga tidak ada makanan yang terbuang sia-sia.

Laundry Rumahan

Jika anda senang dengan kegiatan cuci setrika dan apalagi jika memiliki mesin cuci yang bisa dimanfaatkan, anda bisa membuka jasa laundry rumahan dengan menyasar pelanggan dari daerah sekitar rumah anda. Hanya bermodal listrik, sabun cuci dan pewangi pakaian saja, anda sudah bisa membuka usaha tersebut. Karena anda tidak berurusan dengan bahan baku modal yang bisa cepat basi, jika memang anda tidak memiliki cukup pelanggan, maka anda bisa memanfaatkan bahan baku modal untuk anda sendiri. Jadi anda tidak rugi secara modal bahan baku.

Kursus Bahasa dan Pelajaran

Jika anda memiliki keahlian berbahasa atau unggul dalam pelajaran anak sekolah, anda bisa membuka kursus di rumah. Hanya bermodal tempat kondusif yang bisa berupa ruangan di rumah anda, papan tulis dan spidol/kapur, dan materi pembelajaran, anda sudah bisa menjalankan usaha kursus tersebut. Manfaatkan anak-anak di lingkungan sekitar untuk menyebarkan promosi usaha anda. Karena minim modal bahan di usaha kursus ini, jikapun usaha anda tidak berjalan lancar, tidak akan ada ruginya.

Membuka Salon Kecantikan

Anda berminat dalam bidang kecantikan? Anda bisa memafaatkannya untuk membuka salon, baik itu salon make up, salon rambut, salon kuku atau yang sedang hits sekarang yaitu salon sulam alis dan ekstensi bulu mata. Namun membuka salon seperti ini memang modalnya besar, selain membutuhkan tempat yang kondusif, peralatan yang dibutuhkan juga banyak dan tidak murah. Sehingga sebelum anda terjun ke bidang ini, anda perlu memastikan dulu sebelumnya jika keahlian anda sudah mumpuni dan siap dengan segala risiko membuka usaha. Karena namanya juga usaha, tidak mungkin 100% untung dan ramai setiap hari, kan. Rencanakan dengan matang konsep, marketing, dan keahlian anda sebelum benar-benar membuka usaha ini.

Trading dan Investasi

Selama ini trading dan investasi memang identik dengan kegiatan yang dilakukan oleh laki-laki, mungkin karena banyaknya hitungan, angka, atau strategi yang membutuhkan logika karena katanya perempuan lebih banyak menggunakan perasaan daripada logika, maka pekerjaan ini identik oleh laki-laki. Namun bukan berarti perempuan tidak bisa melakukannya. Saat ini dengan terbukanya sumber informasi, semakin majunya pola pikir masyarakat yang menginginkan kesetaraan gender, kesetaraan dalam mendapatkan kesempatan karir, sudah jamak perempuan yang juga melakukan trading dan investasi. Apalagi untuk perempuan atau ibu rumah tangga yang sibuk mengurus rumah, pekerjaan ini sangat ideal karena fleksibilitasnya dari segi waktu dan tempat. Anda bisa melakukannya kapanpun dan dimanapun, sambil megawasi anak belajar, sambil menemani anak bermain, dsb. Pekerjaan ini mosalnya hanya HP/laptop dan internet, namun modal terbesarnya adalah ilmunya sendiri. Pastikan anda memiliki ilmu yang mumpuni, broker yang kredibel, dan gunakan dana dingin atau dana yang tiidak terpakai dalam rumah tangga untuk memulai pekerjaan ini. Jangan gunakan dana sehari-hari karena terlalu riskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun