Saat ini banyak keluarga khususnya IRT yang hanya melakukan pekerjaan rumah tangga tetapi mengalami kesulitan ekonomi. Untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan pokok, maka kebanyakan IRT di Indonesia ingin melakukan pekerjaan yang bermanfaat untuk bisa membantu perekonomian keluarga mereka.
Menurut data tahun 2019, IRT di Indonesia mencapai lebih dari 60 juta jiwa. Salah satu kota di Indonesia yaitu DI Yogyakarta khususnya Sleman memiliki IRT yang perlu penghasilan tambahan karena tingkat UMR yang rendah. Mereka biasanya hanya mengurus keluarga, membersihkan rumah, dan pekerjaan lainnya meskipun usia nya masih tergolong produktif. Seperti yang diketahui, keluarga di Indonesia rata-rata mempunyai anak lebih dari satu. Hal inilah yang membuat kebutuhan dasar mereka meningkat dan gaji yang diberikan kepada keluarga belum tentu cukup untuk membiayai hidup mereka.
Dari adanya keluhan dan permasalahan terkait hal tersebut, maka IRT di Sleman membutuhan penghasilan yang bisa membantu perekonomian mereka. Sejauh ini, di Yogyakarta khususnya Sleman belum terdapat bisnis yang bisa membantu IRT khususnya dalam segi relasi atau jaringan, dan pengetahuan.Â
Setelah melalui proses rating dan evaluasi dari berbagai aspek, program kelompok sharing dipilih sebagai prioritas untuk mengatasi permasalahan tersebut.Â
Dengan adanya kelompok sharing, diharapkan IRT dapat mengembangkan potensi diri mereka menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Ini juga menjadi wadah untuk membangun jaringan sosial dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Mereka dapat saling memberikan motivasi, dan memberikan dorongan positif untuk meningkatkan kepercayaan diri.Â
Kekuatan dalam program ini bisa mendorong peningkatan kualitas para IRT dengan membekali keterampilan dan pengetahuan agar mandiri dan bisa mengolah informasi yang tersedia terkait bisnis atau lowongan pekerjaan guna membantu perekonomian keluarga. Hal ini karena mereka dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh IRT atau anggota kelompok lain. Tantangan yang dihadapi saat ini yaitu mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam bekerja. Sharing dan pelatihan seperti membuat kue, menjahit, tata rias rambut kecantikan, dan berwirausaha bisa menjadi contoh kegiatan yang dilakukan dalam kelompok sharing.
Kelompok sharing ini diadakan secara offline dengan membuka platform di Telegram atau Facebook yang digunakan untuk menginformasikan lokasi, waktu, tanggal, dan lain-lain terkait kegiatan kelompok sharing offline yang akan dilakukan. Dalam kelompok sharing, diharapkan bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi banyak orang lain di luar sana, serta mampu membuka ide baru yang bisa diterapkan di berbagai daerah.Â
Disusun  oleh Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta:
Grace Cyntia Br Sagala/ 200325555