Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan munculnya tren baru di dunia industri media  yaitu dengan kehadiran berbagai media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru  dengan teknologi komunikasi tradisional.Â
Konvergensi yang terjadi saat ini  membuat masyarakat bisa mengakses informasi secara mandiri. Hal tersebut dikarenakan masyarakat memiliki akses terhadap sumber berita dimanapun mereka berada.Â
Mengutip pernyataan Mindy McAdams dalam tulisannya yang berjudul "(Re)defining Multimedia Journalism" mengatakan bahwa memperoleh keterampilan multimedia baru adalah salah satu kebutuhan paling mendesak. Seiring berjalannya waktu, jurnalis tidak hanya berfokus pada media elektronik tetapi juga meluas ke media sosial.
Berkaca dari apa yang telah berkembang saat ini, kita bisa melihat perkembangan dan juga perubahan yang terjadi pada bidang jurnalisme.
Memasuki Era Multimedia
Berawal dari keberadaan media cetak yang melahirkan jurnalisme cetak, lalu beradaptasi dengan media penyiaran (radio dan televisi) dengan kemunculan jurnalisme penyiaran. Â
Di era internet, jurnalisme juga telah beradaptasi dengan konsep jurnalisme online seperti jurnalisme digital, dan jurnalisme multimedia.
Jurnalisme multimedia muncul dari proliferasi platform digital dan saluran media sosial dan mengubah preferensi dalam cara kita mengonsumsi berita.
 Teknologi  yang semakin  mudah diakses dan terjangkau menambah momentum pada tren ini.  Adapun kehadiran jurnalisme multimedia meningkatkan tingkatan interaktivitas antara audiens dengan setiap berita atau informasi yang diakses
Hal ini juga didukung oleh berbagai elemen media. Variasi ini memberi pengalaman yang lebih kompleks bagi pembaca
Semua faktor ini mengutamakan visualisasi, produksi dan penyajian konten. Jurnalisme sekarang menghasilkan semua format yang terdapat dalam jurnalisme multimedia.
Berubahnya Konsumsi Media
Contoh nyata dari adanya konvergensi media bisa kita lihat dari perusahaan media seperti kompas. Dulunya, Kompas hadir dalam bentuk media cetak, seperti koran.Â
Namun, setelah adanya konvergensi media, manajemen Kompas pun meluncurkan portal berita online mulai dari Kompas.com, channel Youtube Kompas TV, serta ePaper Kompas.
 Contoh yang lain dapat dilihat dari perubahan yang dialami masyarakat sehari-hari yang awalnya duduk di depan TV dan mengganti saluran dengan remote control kini harus menemukan frekuensi saluran terlebih dahulu dan menyentuh antena.Â
Hal ini tentu cukup membatasi pilihan komunikasi konsumen media dan produser berita.Â
 Opsi interaktif ini berkaitan dengan pemberian umpan balik tentang program tertentu. Namun, kondisi ini berbanding terbalik dengan majalah atau surat kabar.Â
Media massa sebenarnya memberikan kebebasan kepada pembaca untuk memilih informasi apa yang  mereka baca.
Seiring  waktu, ketika outlet media mulai menyatu atau bahkan sepenuhnya beralih  ke jurnalisme online, masyarakat juga lebih leluasa berkomunikasi dengan media. Menurut Rogers  Hadi (2009, p. 80), Internet memiliki beberapa dimensi interaksi:Â
 1. Internet dapat memberikan informasi lebih dari sekedar persuasiÂ
 2. Pengguna internet dapat mengontrolÂ
 3. Pengguna aktif dapat melakukan beberapa tindakan komunikasi dua arahÂ
 5. Waktu komunikasi fleksibelÂ
 6. Komunikasi berlangsung di tempat yang "diciptakan" oleh konsumen.
Adapun perbedaan antara media baru dengan media tradisional yaitu pada media tradisional informasi disebarluaskan melalui media cetak, televisi dan radio, dalam proses penyebaran ini harus dilalui beberapa tahapan.
Sementara itu, distribusi media baru menggunakan internet dan dapat menyajikan informasi yang langsung dihubungkan dengan sumber lain.Â
Tentu membuat pembaca lebih mudah memilih berita yang disukai, tidak perlu menggunakan redaktur/wartawan untuk mendistribusikan informasi atau berita.
Untuk link video