Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menyikapi Hoax dengan Kecerdasan Karakter dan Intelektual

7 Maret 2019   15:31 Diperbarui: 7 Maret 2019   16:58 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oxford English Dictionary memaparkan bahwa "Hoax" diartikan sebagai "Malicious Deception" atau sebuah kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat, baik itu demi keuntungan seseorang atau disini adalah si penyebar hoax dapat juga untuk menyebarkan kebencian. 

Hoax merujuk pada usaha untuk menipu atau mengakali pembaca atau pendengarnya mempercayai sesuatu. Dibalik kepopuleran kata hoax, berita hoax menyimpan ancaman tersendiri yang dapat merugikan individu atau kelompok bahkan sampai dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Tingginya berita hoax yang menyebabkan disintegrasi bangsa inilah dapat menghancurkan kesatuan dan persatuan bangsa yang dibangun sejak lama. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat dari berbagai kalangan mengalami krisis kepercayaan terhadap suatu subjek atau objek tertentu. 

Berita hoax yang beredar ini jika tidak disikapi dengan cerdas, maka masyarakat akan mengalami krisis kepercayaan terhadap subjek atau objek. Oleh sebab itu, tak jarang masyarakat yang terjerumus berita hoax dikarenakan kurangnya kecerdasan karakter dan intelektual.

Di Indonesia, KEMKOMINFO telah  menetapkan UU ITE yaitu Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan MENKOMINFO telah berusaha memblokir website-website yang berisi konten hoax. Yang menjadi masalahnya adalah bagaimana cara menyikapi berita hoax yang masih beredar? Hal nyata yang dapat dilihat adalah mendekati pemilihan presiden. 

Banyak berita hoax yang beredar di masyarakat dengan tujuan menyebarkan kebencian demi mengambil keuntungan. Berita hoax yang beredar ini jika tidak disikapi dengan cerdas, maka masyarakat akan mengalami krisis kepercayaan terhadap calon presiden pilihannya. 

Oleh sebab itu, diperlukan penerapan kecerdasan karakter dan intelektual dalam diri masyarakat. Kecerdasan karakter dan intelektual bangsa inilah yang dapat menjadi salah satu pedoman yang terpenting bagi bangsa.

Adapun yang diperlukan masyarakat yang bijak dalam menghadapi berita hoax, yaitu:

  • Santun, dalam menerima berita hoax tidak boleh membalasnya secara emosional, harus bersikap santun dan tidak membalasnya dengan kata-kata yang tidak baik, mampu untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa berita itu hoax, namun dengan syarat memiliki kebenaran yang dapat dibuktikan
  • Memilih-milih, menerima berita tidak boleh asal menerima. Berita hoax memang didesain sesui dengan kebutuhan dan mengikuti isu-isu yang berkembang, sehingga masyarakat terlena dengan perkembangan isu seolah-olah berita itu benar. Sebagai masyarakat yang bijak, memilih berita harus berdasarkan informasi terpercaya dan dapat dibuktikan kebenaranya
  • Aktif, selalu aktif mencari kebenaran dari berita yang diterima. Berita yang diterima dapat dibuktikan kebenarannya
  • Respons, berita yang diterima harus dicerna, difilter, dan diseleksi melalui pemikiran kritis dan sikap waspada
  • Tenang, menerima berita dengan pikiran positif, artinya menerima suatu berita tidak mudah percaya, sehingga tidak mudah panik yang dapat menimbulkan keresahan tersendiri
  • Literasi informasi, masyarakat yang bijak menerapkan literasi informasi untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif
  • Literasi media sosial, menerapkan literasi media sosial merupakan salah satu ciri masyarakat yang bijak. Diterapkannya literasi media sosial berguna untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan berita yang diterima.

Penerapan kecerdasan karakter dan intelektual sangat diperlukan untuk menghindarkan bangsa dari disintegrasi bangsa yang menyebabkan runtuhnya persatuan bangsa yang dibangun sejak lama. 

Tak hanya pemerintah, tetapi masyarakat terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa juga ikut berpartisipasi dengan menjadi masyarakat yang menerapkan kecerdasan karakter dan intelektual, maka bangsa Indonesia dapat terhindar dari hoax yang mengancam integrasi bangsa yang dibangun sejak lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun