Mohon tunggu...
Grace Octaviana
Grace Octaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Sejarah dan Keindahan Alam yang Tersembunyi

20 Mei 2024   13:12 Diperbarui: 20 Mei 2024   13:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situs Petirtaan Ngawonggo adalah salah satu dari segelintir permata bersejarah yang menghiasi lanskap Jawa Timur dengan anggun. Terletak di tepi sungai yang mengalir dengan tenang, situs ini telah menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang peradaban manusia di daerah ini. Sungai itu sendiri, dengan gemerlapnya airnya yang jernih dan gemulainya tepiannya yang ditumbuhi pepohonan hijau, telah menjadi penopang utama kehidupan masyarakat sekitarnya sejak zaman kuno. Alur sungainya yang berliku-liku membawa kehidupan, menyediakan air untuk pertanian, ikan untuk makanan, dan rute perdagangan bagi pedagang yang berlayar jauh.Di sepanjang tepian sungai, peninggalan-peninggalan masa lalu yang terpendam dalam tanah telah mulai terungkap satu per satu. Dari pecahan gerabah yang terlempar di tepi sungai hingga perhiasan emas yang tersembunyi di dalam tanah, setiap temuan arkeologis adalah potongan puzzle yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat yang tinggal di sini pada zaman dahulu. Para ahli sejarah telah dengan penuh semangat mempelajari dan merekonstruksi cerita dari setiap artefak yang ditemukan, mencoba memahami kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan interaksi sosial dari masa lalu yang terlupakan.

Situs Patirtaan Ngawonggo, terletak di Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, merupakan salah satu situs bersejarah yang menyimpan banyak keindahan. Sebagai peninggalan dari period Kerajaan Majapahit, situs ini tidak hanya menawarkan pesona arsitektur kuno tetapi juga menyimpan nilai spiritual yang dalam.  Situs Patirtaan Ngawonggo dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke- 13 hingga ke- 15. Pada zaman tersebut, digunakan sebagai tempat pemandian suci atau ritual pembersihan diri. Kerajaan Majapahit, yang terkenal dengan kekuatannya dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya, juga menaruh perhatian besar pada kehidupan spiritual dan keagamaan. Patirtaan ini digunakan oleh para bangsawan dan pemuka agama untuk melakukan ritual penyucian, yang dipercaya dapat membersihkan jiwa dan raga dari segala dosa dan energi negatif.  

Arsitektur Patirtaan Ngawonggo mencerminkan kemegahan dan keahlian teknis yang dimiliki oleh masyarakat Majapahit. Situs ini terdiri dari beberapa kolam yang dihubungkan oleh saluran air yang rumit dan tertata rapi. Kolam- kolam ini terbuat dari batu bata merah yang tersusun dengan presisi tinggi, menunjukkan kemampuan teknologi konstruksi yang maju pada masa itu. Setiap kolam memiliki fungsi spesifik, dengan beberapa kolam yang didedikasikan untuk dewa- dewi tertentu atau untuk ritual tertentu. Patirtaan ini juga dikelilingi oleh taman yang indah, menambah suasana sakral dan damai di sekitar situs.  Patirtaan Ngawonggo tidak hanya berfungsi sebagai tempat mandi, tetapi juga sebagai tempat meditasi dan kontemplasi. Air yang mengalir di situs ini dianggap suci dan memiliki kekuatan untuk membersihkan jiwa dan raga. Ritual mandi di patirtaan ini sering dilakukan sebelum upacara besar seperti upacara pernikahan, penobatan raja, atau upacara keagamaan penting lainnya. Selain itu, tempat ini juga digunakan oleh para biksu dan pemuka agama untuk bermeditasi dan mencari pencerahan spiritual.  Sebagai salah satu warisan budaya dan sejarah, Situs Patirtaan Ngawonggo memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Keindahan arsitektur kuno yang berpadu dengan alam sekitarnya menjadikan tempat ini menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang berbeda.  Situs Patirtaan Ngawonggo adalah saksi bisu dari kehidupan ritual dan spiritual masyarakat masa lampau, yang hingga kini masih menarik perhatian para peneliti, sejarawan, dan wisatawan. Dengan upaya pelestarian dan promosi yang tepat, situs ini dapat terus berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya di Malang, Jawa Timur

dokpri
dokpri
Namun, penting bagi kita untuk tidak hanya mengagumi keindahan dan kekayaan sejarah yang terdapat di situs ini, tetapi juga untuk menghargainya sebagai sumber pengetahuan yang tak ternilai bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Malang telah mengambil langkah proaktif untuk melindungi dan mempromosikan warisan sejarah ini sebagai tempat pembelajaran yang berharga. Mereka telah mendorong sekolah-sekolah di sekitar area tersebut untuk mengintegrasikan kunjungan ke situs ini dalam kurikulum mereka, memungkinkan para siswa untuk belajar secara langsung dari sumber sejarah yang autentik dan membangkitkan minat mereka dalam warisan budaya yang kaya ini.

Melalui upaya ini, diharapkan bahwa tidak hanya pengetahuan sejarah yang akan ditransfer kepada generasi mendatang, tetapi juga rasa cinta dan tanggung jawab untuk merawat dan melindungi warisan budaya kita. Dengan demikian, Situs Petirtaan Ngawonggo tidak hanya akan tetap menjadi bagian penting dari warisan sejarah kita, tetapi juga menjadi landasan untuk pembelajaran dan inspirasi bagi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun