Mengenal Atomic HabitÂ
"Goals are about the results you want to achieve. Systems are about the processes that lead to those results." - James ClearÂ
Dalam upaya pengembangan diri fokus manusia adalah merancang resolusi besar, tetapi melewatkan bagaimana cara untuk mencapainya. Tak jarang resolusi tersebut malah tenggelam dalam angan karena hanya "sekedar resolusi" tanpa aksi. Prokrastinasi dengan dalih, "nanti, nanti, dan nanti." sering menjadi alasan gagalnya pengembangan diri.
Penulis James Clear  dalam bukunya Atomic Habit mengajarkan bahwa kebiasaan kecil yang dilatih secara mudah dan rutin akan memudahkan tujuan akhir. Di analogikan dengan atom kecil, kebiasaan kecil 1% lebih baik dalam sehari menciptakan perubahan yang luar biasa. Dilansirkan (Wood & Rnger, 2016) ketika kebiasaan sudah masuk respons memori kognitif kita akan otomatis melakukannya dengan fokus tanpa interupsi.
Keluar dari kebiasaan buruk. Memulai kebiasaan baik
Tanpa disadari kebiasaan buruk seperti prokrastinasi menghambat intensi untuk mengembangkan kebiasaan baik. Terdapat 4 tips untuk memudahkan kebiasaan baik :
- Membuatnya terlihat jelas
- Membuatnya menarik
- Membuatnya mudah
- Membuatnya memuaskan
Misalnya : Tujuan akhir adalah ingin olahraga supaya tubuh sehat.
- Jelas          : Saya mau jogging / lari setidaknya 10 menit di pagi hari
- Menarik      : Sembari lari dengerin lagu / podcast
- Mudah        : Langsung mengambil sepatu lari pagi. Atau keluar lari sebelum matahari terik
- Memuaskan  : buat kebiasaan memiliki reward secara langsung. Merasa berkeringat setelah jalan jauh lalu pulang mandi dan sarapan makanan yang disukai.
Namun, ada saja kendala ketika memulai kebiasaan. Prokrastinasi atau sikap menunda biasanya menjadi faktor utama. Â Dalam bukunya, (Clear, 2018) menambahkan tips dengan mengadaptasi
The Two-Minutes RuleÂ
Bahwa memulai suatu kebiasaan memakan waktu kurang dari 2 menit. Trik ini memudahkan proses memulai dengan membuatnya fokus diawal maka proses selanjutnya akan semakin dalam. Misalnya,
Ketika ingin membaca buku setiap hari maka diubah menjadi membaca 1 halaman sehari.
Ketika ingin yoga selama 30 menit, maka cukup dengan langsung menggelar  matras yoga.
Ingin belajar, maka buka buku catatan dan  mulai mereview materi dan berhenti setelah 2 menit.
Setidaknya membuatnya mudah dijangkau kurang dari 2 menit otak akan memanipulasi bahwa kebiasaan yang akan dilakukan tidak lama dan sulit. Trik ini terdengar sekedar membohongi diri. Namun, dengan langsung melakukan tindakan, lambat laun kegiatan tertanam di otak dan menjadi ritual.
Memulai kebiasaan kecil cukup menarik dan mudah bukan? James Clear menampilkan, dengan 1% melakukan kebiasaan dalam sehari secara konsisten selama 1 tahun, maka kita mengalami progress 37 kali lebih baik daripada versi diri sebelumnya. Kebiasaan bukan seberapa ambisius atau besar hal yang kita lakukan, namun konsistensi dalam menjalankannya untuk tujuan akhir.
ReferenceÂ
Clear, J. (2018). Atomic Habit: Tiny changes, remarkable result. Penguin.
Wood, W., & Rnger, D. (2016). Psychology of Habit. Https://Doi.Org/10.1146/Annurev-Psych-122414-033417, 67, 289--314. https://doi.org/10.1146/ANNUREV-PSYCH-122414-033417
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H