Hari ini hari pertama ujian semester ganjil. Seperti biasa adik kelas akan di godok duduknya dengan kakak kelas beda jurusan. Banyak teman teman-temanku merasa girang dan berharap bisa duduk bersebelahan dengan gebetannya. Bagiku itu sudah biasa dan sedikit aneh sih. Kalau aku sendiri mau duduk bersebelahan dengan siapa saja it's Ok.
Setelah ku cek aku match sama abg tingkat namanya Raja. Seperti kenal, oh ternyata dia salah Satu idaman para ciwi-ciwi di sekolah. Ia terkenal berbakat bermain Volly dan Futsal selain itu selalu terlihat keren bak Oppa korea.Â
Hari ini aku ujian Geografi. Pengawas pun masuk ruangan.
"Selamat pagi, Hari ini kita masuk ujian pertama. Kelas 10 Hari ini ujian Geografi yang kelas 12 pelajaran Biologi benar. Ingat ini ujian dilarang ngobrol, jika sampai ketauan kami tidak segan-segan merobek kertas ujian kalian. Paham semua" Sambil pengawas membagikan kertas ujian.
"Paham Bu" Seluruh siswa serentak menjawab.
"Sebelum ujian dimulai silahkan kalian berdoa, Ada yang bersedia memimpin?" Tanya salah Satu pengawas.
Raja unjuk tangan dan memimpin doa. Ujian telah berlangsung selama tiga menit. Entah mengapa kulihat wajahnya sangat gusar ia berulang kali merogoh tasnya. Seperti nya dia ketinggalan sesuatu.
"Dek bisa Pinjam pulpen Satu tidak" Ia berbisik sambil memberi kode.Lantas aku menggeser penaku berwarna pink Satu lagi.
Setelah 60 menit waktu berjalan akhirnya ujian sesi pertama pun selesai. Semua peserta ujian keluar kelas kecuali aku.
Tiba-tiba Raja datang duduk kembali dan menawarkan Pop Ice rasa vanilla kepadaku.
"Ini, anggap saja tanda terimakasihku, kalau tidak Ada kamu aku pasti gak bisa Ujian Hari ini.
"Iya Bg sama-sama" Sambil aku terima pop ice yang diberikannya dan menikmatinya dengan malu-malu.Â
"Kring.. Kring.. Kring.. " Lonceng berbunyi sesi terakhir pun dimulai. Kali ini waktunya hanya 45 menit. Karena ini sesi ujian matematika, Kulihat sekelilingku sangat serius mengerjakannya. Kumelirik kearah Raja ternyata dia terciduk dari tadi sedang memperhatikanku. Tersenyum, salah tingkah aku mengurai rambut panjangku ke belakang.Â
Astaga, waktu tersisa tinggal sedikit lagi aku belum temukan jawaban 3 soal lagi.
Tiba-tiba Ia menarik kertas soalku. Melihat soalku dan mencoret-coret di kertas sele-selenya. Waktu tersisa 5 menit lagi ia menunjuk opsi jawaban ketiganya.
Aku melotot mengisyaratkannya untuk tidak menggangguku.Â
Lalu dia menulis di kertas. "Tulis saja 90% pasti benar :)".
"Ayo dikumpulkan kertas jawabannya"Ujar pengawas. Tanpa pikir panjang ku tuliskan jawaban itu.Â
Bel berbunyi ujian Hari ini telah selesai seluruh siswa berkemas pulang begitu juga denganku.
"Dek ini pulpenmu Makasi ya" Raja memasukkannya kedalam kotak pensilku.
"Bdw aku sempat intip kertas jawabanmu, nama kamu Mira mawardi ya, kenalin gua Mende Raja biasa dipanggil Raja" Ia mengulurkan tangannya.
"Iya Bg" Sambil tersipu malu-malu aku tersenyum dan menyalam tangannya.
"Oh iya rumah kamu dimana? Mau gak sekalian aku antarin"
"Di jalan kebumen gang bahagia Bg" Jawabku sambil memberaskan tasku.
"Kebetulan kita searah Rumah gua di jalan sekar sari gang hilda blok A nomor 59 Bogor" Ia tersenyum padaku.
"Tak usah repot-repot aku biasa naik angkutan umum Bg" Aku menolak dengan halus.
"Setahu gua harus jalan dulu kan kebawah nungguin angkotnya. Gak papa aku antar kita kan searah juga"
Aku menaiki motor ninjanya semua mata ciwi-ciwi menatap kami seolah terbakar cemburu. Semakin hari kami semakin akrab, dijam istirahat dia selalu membawakanku Pop Ice dan mengantarku pulang.
" Tidak terasa hari ini Hari terakhir ujian. Artinya aku dan Raja tak bisa duduk sebangku lagi" Gumamku dalam hati. Khayalan bodoh apa ini, kenapa aku jadi mikirin dia.Â
Aku memberaskan tasku, tiba-tiba Raja menyodorkan aku sepucuk surat berwarna merah Muda motif bunga-bunga berikatkan pita merah. Raja tersenyum padaku.
"Bacanya di rumah saja ya, Yuk kita pulang bareng. Ini hari terakhir ujian kita aku bakal traktir kamu makan bakso bu Tia di perempatan jalan, disana makanannya enak dan higienis" Tawar pria berkumis tipis itu.
"Iya Bg Kebetulan aku juga lapar" Aku tersenyum. Jantungku iramanya tak beraturan tapi aku harus keep Calm.Â
Kami makan siang bareng dan dia mengantarku pulang. Setelah berpamitan aku berlari ke kamar mengambil surat darinya karena penasaran akan isinya.
"Kalau esok Mira tidak sibuk tolong hadir sebagai wanita penyupportku di pertandingan Futsal antar sekolah besok ya kutunggu jam 13.00 WIB di depan rumahmu. Tertanda Raja *pengagummu* "Â Â Â Aku beranjak kegirangan, aku tidak tahu perasaan dan pertanda apa ini. Apa kah ini namanya Jatuh Cinta?
 ***
Pgk 18 Sept 2020 17:59 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H