Mohon tunggu...
Gracella Nathania
Gracella Nathania Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi '17

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Cerita bersama Elza Astari pada Kuliah Daring

6 Mei 2020   03:07 Diperbarui: 6 Mei 2020   03:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik.com merupakan salah satu portal berita di Indonesia. Berdasarkan Alexa.com, saat ini Detik.com berada diurutan ke enam sebagai situs yang sering dikunjungi di Indonesia. 

Kuliah online kali ini dihadiri oleh Elza Astari Retaduari yang merupakan Asisten Redaktur Detikcom. Sebelum berada posisi yang sekarang, Elza sudah bekerja di Detik saat dirinya masih kuliah. Awalnya Elza bekerja sebagai content writer, namun karena maraknya kasus yang membuat providernya terus menurun Elza memutuskan untuk resign dan menlanjutkan skripsinya yang sempat tertunda karena bekerja. Setelah selesai kuliah, Elza menyebutkan bahwa dirinya sempat bekerja didunia advertising namun tidak bertahan lama, karena lebih menyukai menulis. Setelah itu, Elza menyebutkan bahwa dirinya mendapat tawaran dari Detik Jakarta karena saat itu sedang membutuhkan banyak pekerja karena Pilpres 2014 dan akhirnya Elza memutuskan untuk kembali bekerja di Detik.

Elza mengatakan bahwa pembelajaran disaat bangku kuliah itu sangat bermanfaat saat bekerja. "akan terlihat sekali jika kamu yang dari jurusan ilmu komunikasi khususnya jurnalistik (peminatan) dengan kawan yang memang memiliki basic menulis atau meliput. Ilmu tetap beda terlihat dari segi penulisannya, ketika ketemu narasumber, kita pasti paham kode etik atau cara-cara meliput itu berbeda yang diajarkan saat kuliah dengan yang otodidak itu akan beda. Apalagi dari segi konten."

Elza mengatakan jika ingin menjadi seorang jurnalis terutama jurnalis di media online harus siap secara fisik dan terutama siap mental. Elza menyebutkan tuntutan kantor yang selalu meminta cepat, tekanan yang lumayan besar, dan bertemu narasumber yang dengan berbagai macam sifatnya itulah yang membuat seorang jurnalis harus siap mental.

Bekerja di media online, seorang jurnalis dituntut harus cepat dan multitasking. Hal tersebut diterapkan oleh Detik. Selain kecepatan, Elza juga menambahkan bahwa di Detik itu sebisa mungkin cepat dan akurat harus sama. Elza menjelaskan kecepatan yang dimaksud ialah ketika sedang liputan berita, saat narasumber sedang berbicara menjelaskan sebuah peristiwa disaat itu juga mereka membuat berita. Multitasking seorang jurnalis sangat diperlukan pada saat seperti itu.

Saat liputan berita, jurnalis di Detik diwajibkan menulis berita, mengambil foto peristiwa atau foto narasumber, dan bila memungkinkan mengambil video dengan durasu 20 detik. Elza menambahkan, bahwa sekarang sudah ada reporter khusus dikanal video 20 detik, jadi sesama reporter dapat tandem dan saling membantu. Elza menjelaskan di Detik memiliki aturan dalam penulisan artikel, judul artikel maksimal 75 karakter, lead sebuah berita sebanyak dua kalimat yang berisikan inti dari beritanya.

Dengerin juga versi audionya di Soundcloud dan bisa juga nonton kuliah online ini di Youtube

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun