Orang dengan bahasa cinta ini senang menghabiskan waktu dengan orang yang mereka kasihi (Surijah et al., 2018). Contoh quality time adalah menonton film bersama, memasak bersama, dan lain-lain.
3. Receiving Gift
Orang yang memiliki bahasa cinta ini senang kalau mereka diberikan hadiah oleh orang yang mereka kasihi (Surijah et al., 2018). Pemberian hadiah di sini tidak selalu berarti hadiah yang dibeli, tapi bisa juga dengan hadiah sederhana seperti makanan homemade, bunga origami, dan lain-lain.
4. Act of service
Banyak orang menganggap kalau act of service adalah bahasa cinta yang paling romantis. Orang yang memiliki bahasa cinta ini akan merasa dicintai jika diberikan bantuan atau uluran tangan dari pasangan (Surijah et al., 2018). Misalnya: dibukakan pintu, dibawakan barang, dan masih banyak lagi.
5. Physical Touch
Physical touch sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau hawa nafsu atau sexual intercouse. Tapi sebernarnya physical touch gak selalu berhubungan dengan hawa nafsu loh. Physical touch adalah bahasa cinta yang berupa keintiman dan perasaan dilindungi apabila menerima sentuhan fisik (Surijah et al., 2018). Semisal, berpegangan tangan, berpelukan, dan lain-lain.
Bahasa Cinta dan Cinta yang Ideal
Cinta yang ideal itu seperti apa? Robert Sternberg's membagi cinta ke dalam tiga komponen yaitu keintiman, gairah, dan komitmen (Weiten et al., 2016). Keintiman itu berupa pada kedekatan, keterhubungan, dan keterkatian antara kita dan orang lain di dalam hubungan. Keintiman dalam hubungan bisa dibentuk dengan rasa percaya, komunikasi yang baik, dan perhatian kepada satu sama lain. Gairah berhubungan dengan seberapa besar rasa suka kita dengan pasangan kita. Gairah bisa berupa hasrat, ketertarikan secara fisik atau kepribadian, sampai ketertarikan secara seksual dalam hubungan. Komitmen adalah komponen yang paling penting yang harus dimiliki dalam sebuah hubungan. Komitmen bisa diartikan sebagai perasaan seseorang untuk tetap bertahan dan terhubung dengan pasangannya. Dalam hubungan, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan dan menjaga hubungan agar tetap berjalan.
Cinta yang ideal adalah cinta yang punya ketiga komponen tersebut. Cinta yang ideal harus memiliki keintiman, gairah, dan komitmen (Weiten et al., 2016). Supaya hubungan kita memiliki ketiga komponen tersebut, perlu bagi kita untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasangan kita. Bahasa cinta bisat digunakan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasangan kita. Tapi, perlu diingat kalau bahasa cinta seseorang itu dapat berubah sewaktu-waktu. Pemenuhan kebutuhan bahasa cinta yang maksimal akan meningkatkan kualitas hubungan hingga nantinya akan meningkatkan kualitas hubungan dan membangun cinta yang ideal (Priani & Bantam, 2022).
Cinta memang abstrak dan sulit untuk dipahami. Tapi perlu diingat, ini tidak berarti kita tidak bisa memiliki cinta yang ideal. Asal ada niat dan usaha, tidak ada hal yang mustahil. Maka dari itu, kita harus pelajari bahasa cinta supaya kita bisa memahami pasangan kita dan mewujudkan cinta yang ideal.