"A mother's arms are more comforting than anyone else's." - Princess Diana
"A father doesn't tell you that he loves you. He shows you." - Dimitri the Stoneheart
Orang tua adalah hal yang terpenting dalam kehidupan seorang anak dan sudah sewajarnya bila seorang anak dekat dan bergantung pada kedua orang tuanya. Meski kedua orang tua memiliki peran masing-masing dalam mengasuh anak, biasanya anak akan mengembangkan kedekatan yang lebih pada salah satu orang tuanya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Andriyani & Endang, 2013), anak laki-laki cenderung akan lebih dekat dan lebih menyukai ibunya, sedangkan anak perempuan akan lebih dekat dan lebih menyukai ayahnya. Namun, apakah hal tersebut pasti terjadi?
Sebelum mencari tahu apakah benar anak laki-laki selalu lebih dekat dengan ibunya dan anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya, perlu bagi kita untuk mengetahu bahwa pada dasarnya saat baru lahir, anak pasti akan lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan ayahnya (Zimmermann et al., 2022). Hal ini dikarenakan ibulah yang memenuhi semua kebutuhan anak, mulai dari kebutuhan asupan makanan, kebutuhan rasa nyaman, dan lain-lain.
Sigmund Freud, seorang psikolog asal Austria berpendapat bahwa anak laki-laki akan mengembangkan rasa suka pada ibunya dan rasa permusuhan pada ayahnya, dan berkebalikan dari anak laki-laki, anak perempuan akan mengembangkan rasa suka pada ayahnya dan rasa permusuhan pada ibunya (Feist et al., 2021). Konsep Freud ini disebutnya sebagai oedipus complex yang terjadi pada usia 3-5 tahun.
Menurut Freud, anak akan mengalami tahap perkembangan psikoseksual yang terbagi ke dalam lima tahap:
1. Oral stage (0-1,5 tahun)Â
Pada fase ini pusat libido anak ada pada mulutnya, contohnya adalah anak yang menghisap payudara ibu atau tangannya sendiri (Schultz & Schultz, 2017).
2. Anal stage (1,5-3 tahun)