Mohon tunggu...
Gracela Natasha Luas
Gracela Natasha Luas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UKSW

blessed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran dan Fungsi Guru BK dalam Pembentukan dan Pengembangan Karakter Siswa di Lingkungan Sekolah

24 November 2021   21:30 Diperbarui: 24 November 2021   21:45 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karakter merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia saat ini. Dimana karakter erat kaitannya dengan moral dan juga kepribadian individu. Karakter manusia sebenarnya telah hadir bersamaan saat manusia lahir di dunia. Namun selanjutnya, karakter ini dapat terus dibentuk dan berkembang dari berbagai input eksternal maupun juga internal dalam proses pengembangan karakter yang dilakukan. Dan dalam prosesnya, pembentukan karakter memiliki sasaran jangka panjang namun disisi lain terbebas dari tujuan spesifik lain selain upaya penyempurnaan karakter itu sendiri

Berkaitan dengan input dalam pembentukan dan pengembangan karakter ini, aspek eksternal adalah hal yang paling berpengaruh. Pasalnya, internal sebuah individu sendiri dapat terpicu karena adanya rangsangan eksternal terlebih dahulu. Termasuk dalam upaya pembentukan dan pengembangan karakter. Maka dari itu, faktor eksternal seperti lingkungan dan juga pengaruh orang lain seringkali disebut sebagai pembentuk utama dari karakter seseorang. 

Hal ini lah yang menjadi dasar mengapa saat ini di setiap sekolah, pendidikan karakter adalah hal yang digerakkan dengan giat melalui berbagai cara. Pendidikan karakter di lingkungan sekolah adalah salah satu upaya dalam membentuk dan mengembangkan karakter yang dimiliki oleh siswa, yang penerapannya dilakukan sedini mungkin mulai dari usia sekolah. Sehingga dalam upaya ini, lingkungan sekolah dan juga pihak-pihak yang terlibat didalam lingkungan ini adalah input utama yang menentukan arah pembentukan dan pengembangan karakter, termasuk guru BK. 

Guru secara umum merupakan sebuah istilah yang tidak hanya sebatas menggambarkan tenaga pendidik  yang bertugas untuk memberikan ilmu saja. Namun guru secara lebih luas merupakan istilah yang menggambarkan tanggung jawab lain tenaga pendidik yang meliputi fungsi sebagai pendamping, fasilitator, evaluator, asesor, mentor, pengembang, dan lain sebagainya. 

Dan guru BK secara khusus juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai pembimbing dan konselor mengenai berbagai permasalahan siswa baik dalam lingkup akademik maupun non akademik. Dan berkaitan dengan proses pembentukan dan pengembangan karakter pada siswa, guru BK juga dapat memiliki beberapa fungsi serta peran berkelanjutan yang mempengaruhi proses ini sendiri bagi karakter siswa.

Ikut Mengambil Peran Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter secara khusus merupakan salah satu langkah pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki moral dan karakter siswa yang dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sistematis misalnya dengan mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik untuk membentuk sebuah kepribadian yang utuh. Terlebih lagi, karakter dan kepribadian merupakan ciri pribadi yang relatif stabil pada diri individu dan hal tersebut menjadi standar perilaku dasar dan nilai norma yang tinggi.

Guru BK dapat turut mengambil peran dalam upaya pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah. Pendidikan karakter di tingkat sekolah di Indonesia saat ini kebanyakan masih terintegrasi dengan pendidikan lainnya dalam bentuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ataupun Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila. Dimana pendidikan karakter yang ditekankan adalah berguna untuk kehidupan sosial dan bermasyarakat siswa. Yang dalam hal ini berarti penyelenggaraan pendidikan karakter yang terintegrasi ini hanya memiliki arah ke luar. Untuk itu, disini guru BK berperan dalam melakukan pendidikan karakter dengan cara lain yang berbeda dengan pendidikan karakter biasanya.

Fungsi Bimbingan Personal Dalam Menguatkan Karakter Siswa

Sebagai salah satu upaya untuk menguatkan pendidikan karakter siswa dari dalam yang juga bertujuan untuk lebih membuat siswa memiliki kesadaran akan karakternya sendiri, maka guru BK juga dapat dilibatkan. Dalam scenario ini, guru BK dapat berperan untuk mengerahkan upaya pendidikan karakter yang sedemkian rupa. Dimana pendidikan karakter dalam arah ini memerlukan peran dan pemahaman individu dari siswa untuk memahami karakter mereka sendiri. 

Dalam kata lain, upaya pelaksanaan pendidikan karakter tersebut tidak dapat dilakukan dengan cara penyampaian informasi saja seperti pendidikan karakter konvensional, tetapi lebih memerlukan diskusi personal antara guru BK dan juga siswanya guna menerapkan cara pendidikan yang diinginkan. Dan bentuk diskusi personal ini menerapkan pola yang sama dengan fungsi bimbingan dan konseling secara personal yang dapat diberikan oleh Guru BK.

Bentuk bimbingan personal ini tentunya mempertimbangkan kemampuan dan kompetensi guru BK dalam memahami individu siswa secara personal dan spesifik. Yang kemudian juga mempertimbangkan bagaimana kondisi siswa itu sendiri serta asesmen-asesmen khusus yang hanya dapat dilakukan oleh guru BK dalam memahami siswanya. 

Cara ini berbeda dengan metode yang dapat dilakukan oleh guru lain, yang meskipun dapat memiliki fungsi sama sebagai mentor dan fasilitator, namun lingkupnya hanya terbatas pada urusan akademik saja. Serta, guru lain selain guru BK memiliki kemampuan dasar yang belum tentu dapat memahami siswa secara individual, namun lebih secara kolektif.

Guru BK dalam memahami permasalahan dan juga kompetensi karakter siswa akan memiliki sebuah sikap responsive pula. Dimana sikap ini sangat diperlukan bagi siswa untuk upaya pemahaman karakter pribadi sebagai salah satu materi dalam pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Pemahaman karakter pribadi ini dapat dilakukan siswa dengan bantuan masukan dari guru BK yang juga memiliki kompetensi untuk memahami karakter siswa tersebut dalam sudut pandang lain. Dan pada akhirnya, pemahaman siswa tentang karakternya sendiri dapat dikerahkan dari berbagai input dan sudut pandang.

Peran Upaya Restrukturisasi Kognitif

Guru BK merupakan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan dengan tambahan ilmu lain berupa konseling, psikologi, dan juga kognitif pada siswa. Meskipun tujuan konseling yang dimaksud bukanlah professional terkait kesehatan mental secara medis, namun guru BK juga tentunya memiliki pemahaman mengenai kondisi psikologi dan kognitif siswa lebih dari guru lainnya yang tidak bergerak pada bidang tersebut. Berkaitan dengan pembentukan dan penguatan karakter yang berhubungan dengan kognitif ini, restrukturisasi yang dilakukan dapat dijadikan sebagai ajang dalam pembentukan karakter itu sendiri.

Misalnya restrukturisasi kognitif berfungsi untuk mengubah satu karakter buruk dari siswa dengan pengalihan pada bentuk karakter lain yang lebih positif. Cara ini dapat dilakukan oleh guru BK dengan mempertimbangkan proses intervensi dan konseling bagi siswa dalam aspek mental, persepsi, dan juga pola pikir. Hasilnya siswa dapat memiliki karakter baru sebagai hasil dari perbaikan karakter lama yang ia miliki. Serta dengan karakter ini pula, karakter lain yang dimiliki oleh siswa dapat semakin dikuatkan menjadi sebuah karakter positif yang menunjukkan kualitas kepribadian siswa.

Dengan berbagai upaya yang melibatkan Guru BK dalam pembentukan karakter siswa ini pun maka dapat disimpulkan bahwa peran bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru BK dapat menyajikan hasil yang bersifat preventif untuk mencegah adanya penyimpangan perilaku siswa; kuratif untuk memperbaiki perilaku dan karakter menyimpang yang dimiliki siswa, preserveratif untuk mempertahankan kualitas dan karakter positif yang dimiliki siswa, serta developmental untuk membangun kualitas karakter itu sendiri. Sehingga dengan demikian, sinergi antara pemahaman karakter individu oleh siswa, pendidikan karakter oleh kurikulum, serta konseling dalam pembentukan dan pengembangan karakter akan dapat tercapai dan menghasilkan karakter dan kepribadian siswa sebagai sumber daya manusia di masa mendatang yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun