Mohon tunggu...
Grace Lady Fernando
Grace Lady Fernando Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby travelling n nonton film...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami 3 Tipe Depresi dan Strategi Mengatasinya untuk Mengembalikan Cahaya Hidup

22 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 22 Februari 2024   13:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com 

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, mengenali berbagai tipe depresi menjadi semakin penting. Setiap individu dapat mengalami pengalaman depresi dengan nuansa yang berbeda, dan pemahaman mendalam tentang masing-masing tipe dapat menjadi kunci untuk memberikan dukungan yang efektif. Namun, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai tipe depresi, kita dapat menemukan jalan untuk mengatasi dan memulihkan kesehatan mental. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 4 tipe depresi serta langkah-langkah konkret untuk mengatasi dan memulihkan kesehatan mental. Mari kita selami bersama perjalanan ini untuk mencapai pemulihan yang lebih baik.

  1. Existential depression

Existential depression merupakan bentuk depresi yang muncul karena individu mengalami pertebaran makna atau tujuan hidup. Mereka merasa kehilangan arah, meragukan signifikansi hidup, dan mungkin terjebak dalam pertanyaan filosofis tentang arti eksistensi. Cara mengatasinya melibatkan refleksi mendalam, pencarian makna baru, dan terkadang mendapatkan panduan dari ahli psikolog atau konselor. Sebagai contoh, seseorang yang mengalami existential depression mungkin merasa kehilangan motivasi karena merasa hidupnya kekurangan makna atau tujuan yang jelas. Dalam kondisi existential depression, seseorang dapat merasa terisolasi dan kehilangan daya tarik terhadap kegiatan sehari-hari. Mereka mungkin terus mencari jawaban atas pertanyaan tentang arti hidup, eksistensi, dan tujuan mereka di dunia ini. Pengatasiannya melibatkan introspeksi yang mendalam, eksplorasi nilai-nilai hidup, dan kadang-kadang terapi psikologis untuk membantu mengatasi konflik internal.

  1. Psychological depression

Psychological depression juga dikenal sebagai depresi psikologis, melibatkan gejala-gejala seperti perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, dan energi yang rendah. Individu yang mengalami depresi psikologis mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan pemikiran negatif tentang diri sendiri. Untuk mengatasi depresi psikologis, pendekatan terapeutik dapat mencakup konseling, terapi kognitif, atau pengobatan dengan obat-obatan tertentu. Penting untuk mencari dukungan profesional untuk membantu mengidentifikasi penyebab depresi dan mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif. Terkadang, dukungan dari keluarga dan teman juga dapat memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Contoh dari psychological depression bisa melibatkan seseorang yang merasa kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati, seperti hobi atau pekerjaan. Mereka mungkin merasakan kelelahan yang berlebihan, kesulitan tidur, dan memiliki pemikiran negatif yang terus menerus tentang diri mereka sendiri dan masa depan. Perasaan sedih yang mendalam dan kurangnya motivasi adalah ciri-ciri umum dari jenis depresi ini.

  1. Biological Depression

Depresi biologis, atau depresi klinis, merupakan bentuk depresi yang memiliki dasar biologis yang signifikan. Ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter, yaitu zat kimia otak yang mengirimkan sinyal antar sel saraf. Gangguan fungsi neurotransmitter ini dapat mempengaruhi suasana hati, tidur, nafsu makan, dan tingkat energi. Penderita depresi biologis mungkin mengalami perubahan fisik dan emosional yang mencolok. Gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan, perubahan berat badan, kelelahan yang berlebihan, dan perasaan putus asa atau tidak berarti adalah beberapa gejala umumnya. Selain itu, penderitanya mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Faktor-faktor genetik dan lingkungan dapat berkontribusi pada pengembangan depresi biologis. Terapi obat, seperti antidepresan, dapat digunakan untuk mengatur neurotransmitter dalam otak. Terapi bicara juga sering direkomendasikan untuk membantu individu memahami dan mengatasi penyebab depresi mereka. Penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami gejala depresi biologis untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

Mengenali berbagai tipe depresi adalah langkah penting dalam memahami kondisi mental dan memberikan dukungan yang tepat. Meskipun depresi dapat mempengaruhi setiap individu dengan cara yang unik, upaya untuk mencari bantuan dan dukungan profesional dapat menjadi langkah pertama yang berarti menuju pemulihan. Ingatlah bahwa setiap perjalanan melawan depresi adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan dukungan yang tepat, harapan dan pemulihan adalah hal yang mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun