Pasangan ganda putra bulutangkis nomor 1 dunia asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang dijuluki "The Minions" ini ditargetkan menjadi Juara pada pesta olahraga paling bergengsi di dunia, Olimpiade yang akan digelar di Tokyo pada tahun 2020 mendatang.
Pasangan ini menjadi superior setelah tahun 2017 berhasil mengoleksi 7 gelar juara dengan total 9 kali masuk babak final pada berbagai turnamen SuperSeries. Koleksi titel juara tersebut antara lain; Juara All England, Juara India Terbuka, Juara Malaysia Terbuka, Juara Jepang Terbuka, Juara China Terbuka, Juara Hongkong Terbuka, dan Juara World SuperSeries Finals.
Setelah 7 titel berhasil diraih pada tahun 2017, The Minions masih belum puas dan terus menambah koleksi gelar juara mereka. Di tahun 2018, The Minions sukses mencetak rekor dengan mengoleksi 9 gelar Juara, diantaranya; Juara All England, Juara Indonesia Terbuka, Juara Jepang Terbuka, Juara Denmark Terbuka, Juara China Terbuka, Juara Indonesia Masters, Juara India Terbuka, Juara Hongkong Terbuka, serta Juara Asian Games 2018.
Pada semester pertama tahun 2019, The Minions berhasil meraih gelar Juara pada Malaysia Masters dan Indonesia Masters. Namun setelahnya, performa mereka mengalami penurunan. Mereka harus tersingkir di babak pertama All England, kemudian pada Malaysia Terbuka, Marcus/Kevin hanya bisa mencapai babak perempat final setelah dikalahkan oleh rekan satu negara, Fajar Alfian/Rian Ardianto.
Sementara di Singapura Terbuka, The Minions harus takluk di tangan pasangan Jepang, Takeshi Komura/Keigo Sonoda di babak semifinal. Pada Kejuaraan Asia, Marcus/Kevin harus puas menjadi runner-up.Â
Marcus/Kevin tidak boleh terjerumus pada tren negatif yang mereka alami di beberapa turnamen terakhir, yaitu penurunan performa bertanding, mengingat Olimpiade yang semakin dekat.
Sejak bulutangkis pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona tahun 1992, Indonesia memiliki tradisi medali emas Olimpiade.
Tradisi itu sempat terputus di Olimpiade London 2012, saat itu andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal tapaki babak final setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin di semifinal.
Sektor ganda putra menjadi sektor kuat andalan Indonesia, di Olimpiade 1996, 2000, dan 2008, medali emas diraih dari sektor ini. Pada Olimpiade Atlanta 1996, pasangan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky berhasil menumbangkan pasangan Malaysia di babak final, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock.
4 tahun kemudian di Olimpiade Sydney, pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya sukses meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan Korea, Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung.
Di Olimpiade Beijing 2008, pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan juga berhasil berdiri di podium tertinggi setelah berhasil menaklukan pasangan Tiongkok, Cai Yun/Fu Haifeng.Â
Publik tentunya menaruh harapan besar terhadap The Minions agar bisa mencapai puncak performa dan menjadi juara di Olimpiade Tokyo, Jepang tahun depan.
Memiliki tabungan prestasi yang meyakinkan menjadi modal Marcus/Kevin untuk terus melaju dan menumbangkan lawan-lawan mereka, dengan catatan mereka tidak boleh terlalu lama berada pada under performance.Â
Ganda putra Indonesia Ricky/Rexy, Tony/Candra dan Kido/Hendra sudah pernah mengguncang babak final Olimpiade dengan finis di podium tertinggi, berharap The Minions bisa mengikuti jejak senior-senior mereka dan tetap melanjutkan tradisi emas bulutangkis di Olimpiade untuk Indonesia.Â
Maju terus bulutangkis Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H