Mohon tunggu...
Grace Evanda
Grace Evanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Janda Terhormat? Feminisme dalam Film "Kutunggu Jandamu"

14 Oktober 2020   14:14 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://www.cinematerial.com/people/hardi-fadhillah-i3027085

FEMINISME LIBERAL

Feminisme liberal menganut paham bahwa kebebasan merupakan hak setiap individu. Aliran feminisme ini berargumen bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan dan kebebasan yang sama. Fokus utama dari aliran ini adalah kebebasan dan kesetaraan yang berakar pada rasionalitas.

Terdapat pandangan bahwa sifat lemah biasanya identik dengan perempuan. Dalam Film "Kutunggu Jandamu" terdapat scene yang menggambarkan sifat lemah sudah tidak identik lagi dengan keseharian perempuan.

Hal ini menunjukkan bahwa Persik ingin meningkatkan kesetaraan antara dirinya dengan mantan suaminya itu. Persik bersikap dan bertindak secara otonom sebagai manusia yang utuh dan mandiri, terutama dalam mengambil keputusan.

FEMINISME RADIKAL

Feminisme radikal berfokus kepada gender, jenis kelamin, hingga reproduksi untuk mengembangkan pemikiran feminis. Selain itu, aliran radikal juga menekankan pada pandangan tentang penindasan terhadap perempuan yang terjadi akibat adanya sistem patriarki (sistem yang mengutamakan laki-laki).

Dapat dikatakan bahwa tubuh dan sensualitas perempuan sering menjadi objek penindasan laki-laki. Maka itu, feminisme radikal berusaha untuk menghancurkan sistem patriarki.

Di dalam film "Ku Tunggu Jandamu" ini terlihat penolakan terhadap sistem patriarki yang dilakukan oleh Persik. Persik menolak adanya kekuasaan laki-laki yang mendominasi terhadap dirinya.

Hal ini ditunjukkan ketika Persik menolak ajakan Rozak untuk rujuk kembali. Ia mengatakan bahwa ingin menjadi wanita mandiri tanpa harus selalu ketergantungan dengan lelaki manapun.

Hal ini menunjukkan bahwa Persik telah menjadi wanita seutuhnya, ia menggunakan nalarnya bahwa tidak setiap saat ia harus mengorbankan dirinya untuk kebutuhan dan kesenangan orang lain semata.

Sebagai wanita, Persik mempunyai hak penuh atas dirinya sendiri tanpa harus diatur-atur oleh lakli-laki atau mantan suaminya itu. Persik juga selalu menolak semua laki-laki yang ingin menjadikannya istri karena ia menganggap bahwa itu semua hanya dominasi dan kekuasaan dari laki-laki untuk mendapatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun