Film "Ku Tunggu Jandamu" menampilkan sebuah realitas kehidupan perkotaan dengan berbagai masalah sehari-hari, namun dikemas dalam bentuk drama komedi.
Dewi Persik menjadi tokoh utama yang sangat ditonjolkan dalam film ini, dimana ia berperan sebagai seorang janda seksi yang menarik perhatian para pemain lelaki di dalamnya dan tentunya juga menarik perhatian masyarakat luas yang menonton film tersebut.
Terdapat berbagai macam karakter unik dalam film "Ku Tunggu Jandamu". Cerita dari film ini berawal dari perceraian antara tokoh utama, yakni Persik dengan Rozak. Namun pada saat itu juga, Rozak mempersulit Persik dengan mengajaknya rujuk kembali, akan tetapi Persik menolaknya.
Perjuangan Persik pun dimulai setelah ia diusir. Hidupnya diwarnai dengan tinggal di lingkungan apartemen yang ribut, hingga ibu-ibu yang menyuruh Persik pergi karena dianggap sebagai penyebab kekacauan rumah tangga mereka.
Akan tetapi, kelakuan Persik tidak seburuk itu. Berdasarkan tagline dari film ini 'Biar Janda Asal Terhormat', Persik adalah seorang perempuan berpendirian kuat, cantik, dan cerdas.
Kepribadian Persik cukup baik, ia membantu para perempuan agar tampak lebih cantik luar dan dalam di hadapan para suami dan di depan setiap laki-laki. Persik juga memberikan saran kepada para laki-laki agar dapat menunjukkan keberaniannya untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Tekanan batin sering dialami oleh Persik ketika berhadapan dengan para lelaki yang mempunyai pikiran kotor. Ia menganggap bahwa hal seperti itu dapat membelenggu kebebasan perempuan dalam mengekspresikan diri.
Segala sikap dan kebiasaan dari Persik ini tentunya memiliki perilaku yang sangat jauh dari gambaran perempuan dalam masyarakat patrialkal pada umumnya. Sikap menentang terhadap dominasi laki-laki atas perempuan ini dijadikan kekuatan oleh Persik untuk mendominasi laki-laki.
FEMINISMEÂ DALAM FILM KU TUNGGU JANDAMU
Menurut Weedon, feminisme merupakan sebuah paham, kajian serta gerakan sosial yang memiliki tujuan untuk mengubah status subordinat perempuan dalam masyarakat yang mengutamakan perspektif dan kepentingan laki -- laki atau dalam masyarakat yang patriarkis.