Semarang, (06/08/2021). Sampai pada hari ini, Indonesia bersama dengan seluruh negara masih terus berjuang untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Hingga saat ini, tercatat sudah lebih kurang 199 juta kasus yang terkonfirmasi terkait Covid-19 di tingkat global dan 3,46 juta total kasus yang terkonfirmasi di Indonesia. Berbagai upaya pengendalian terus digencarkan dan diusahakan sedemikian rupa. Oleh karena itu, kasus pandemik Covid-19 ini merupakan masalah bersama bahkan kategori global.
Kehadiran virus Covid-19 ini, membuat banyak kerugian bahkan permasalahan yang terjadi, mulai dari permasalahan ekonomi hingga permasalahan kesehatan yang mana menyebabkan banyak masyarakat jatuh sakit bahkan tidak sedikit yang terenggut nyawanya akibat dari virus Covid-19 ini.
Tidak ada satupun yang menginginkan bahkan mengetahui pandemi ini akan terjadi. Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada Maret 2020 hingga pada saat ini masih berlangsung dan tak ada kepastian tanda kapan masa pandemi ini akan segera usai.
Seluruh negara bersama-sama dengan segala kemampuan mengerahkan kekuatan demi untuk menekan kasus akan virus Covid-19 ini.
Sama halnya dengan Indonesia, tak ingin kalah terpuruk dalam masa pandemi Covid-19 ini, oleh karena itu dengan segala usaha dan kebijakan turut dikerahkan sebagai bentuk perjuangan untuk bertahan.
Dimasa saat ini, sangat diperlukan perjuangan sejati setiap individu dari segala linai. Baik kedudukannya yang paling tinggi dalam suatu negara, maupun hanya rakyat biasa. Karna perjuangan sejati adalah rela berjuang menjinjing berat suatu masalah demi kesejahteraan bersama.
Saat ini, semua bangsa sedang berpacu dalam memperkuat dasar persatuan dan kesatuan bangsa demi bertahan dan melewati tantangan akan masa sulit pandemi Covid-19 ini dengan memperkuat ideologi kebangsaan yang dimiliki. Sama halnya dengan negara Indonesia sendiri, memiliki pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia yang hidup (the living ideologi).
Pada Pidato pancasila tanggal 1 Juni 1945, Soekarno berkata “ Tjamkan Pantja Sila ! Pancasila dasar falsafah Negara! ”. Satu kalimat singkat yang bermakna. Pancasila merupakan satu-satunya dasar atau ideologi nasional yang progresif dalam revolusi Indonesia sendiri.
Oleh karena itu, sangat diperlukan penghidupan akan nilai-nilai pancasila dalam diri setiap rakyat Indonesia, terkhusus dalam masa pandemi Covid-19 ini.
Pada kesempatan kali ini, melalui masa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021, yang mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kuliah Kerja Nyata”, penulis membantu memberi semangat kepada masyarakat terkait pentingnya memaknai nilai pancasila dimasa pandemi Covid-19 ini.
Pada kesempatan kali itu, penulis yang dibantu rekan satu tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat disalah dua RT yang berada pada Kelurahan Wonotingal, Semarang. Sosialisasi tersebut, penulis lakukan secara door to door demi tetap menjaga protokol kesehatan dan agar lebih intensif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi tersebut dilakukan dengan sharing kesulitan yang dihadapi masyarakat terutama yang sangat mendominasi adalah kesulitan dalam mengakses pendaftaran vaksinasi Covid-19, membagikan buku saku “Aku Kuat Bersama Nilai Pancasila” dan membagikan informasi terkait pancasila itu sendiri serta bagaimana memaknainya dimasa Pandemi Covid-19 ini.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut, sasaran sosialisasi tidak terbatas hanya pada orang dewasa saja, namun anak-anak juga tidak ketinggalan menjadi perhatian penulis. Sungguh disayangkan, beberapa masyarakat mengesampingkan keberadaan pancasila tersebut, sehingga sulit memaknai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dimasa pandemi Covid-19 ini.
Tak terkecuali pada anak-anak sendiri, yang kurang memahami akan pancasila tersebut, dikarenakan beberapa faktor yang melatrbelakangi, yakni beberapa sekolah sudah tidak memiliki mata pelajaran pancasila, dan dikarenakan saat ini sekolah dilakukan secara online yang mungkin kurang dapat terealisasi dengan baik akan pembelajaran yang ada.
Sembari melakukan sosialisasi, penulis juga membagikan masker kain motif batik, dengan harapan masyarakat akan lebih mencintai produk-produk Indonesia serta meningkatkan rasa nasionalisme dan mengingat nilai-nilai pancasila.
Olehkarena itu, melalui kedatangan penulis dengan melakukan sosialisasi pancasila secara door to door serta membagikan masker kain motif batik kepada warga setempat, dengan harapan dapat membawa makna positif bagi masyarakat setempat dan semangat masyarakat untuk dapat melewati masa pandemi dengan memaknai nilai pancasila, serta dapat meningkatkan rasa nasionalisme bangsa dan tenggang rasa satu sama lain.
Penulis : Ruth Grace Napitupulu
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H