Indonesia terkenal dengan banyaknya pulau dan aneka ragam budaya, suku, ras, dan juga agama. Hal tersebut merupakan kekayaan dari negara dengan bendera merah putih ini yang tidak dimiliki oleh negara lain. Seperti semboyan yang selalu kita dengar "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Meski kita disini beragam tetapi kita merupakan satu kesatuan, kita semua memiliki hak yang sama sebagai "Rakyat Indonesia". Dengan banyaknya budaya yang ada artinya kesenian juga ada bermacam-macam, semua kesenian yang ada di Indonesia memiliki ciri khasnya dan keunikannya masing-masing.
Sandur merupakan jenis kesenian teater tradisional yang populer di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban yang dikemas sebagai drama tari yang berlatar belakang cerita lokal atau cerita rakyat setempat. Secara umum, kesenian teater ini tidak berbeda dengan kesenian teater tradisional lainnya yang bersifat sederhana dalam penyajiannya. Daya tarik dari pertunjukan kesenian tradisional ini terletak pada kemampuannya sebagai pembangun dan pemelihara kebersamaan kelompok serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat seperti music, tari, dan teater. Selain sebagai hiburan, kesenian ini mengajarkan budi pekerti, tolong-menolong, dan tenggang rasa pada setiap pertunjukannya. Terdapat nilai-nilai yang terselip di dalamnya seperti nilai edukatif, nilai moral, nilai keindahan, nilai religius, nilai hiburan dan nilai seni.
Pada Jumat, 11 Oktober 2024, yang bertepatan dengan malam hari jadi Jawa Timur ke-79. Cak Durasim merayakan hari tersebut dengan mengadakan "Pagelaran Seni Sandur dari Bojonegoro". Pagelaran tersebut mengundang beberapa petinggi Jawa Timur, salah satu contohnya adalah ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Disana banyak sekali penonton, ada dari mahasiswa-mahasiswa dari universitas di Surabaya, orang tua, dan masih banyak lagi. Cak Durasim memberikan 300 kursi kepada penonton secara gratis di halaman Cak Durasim untuk menikmati kesenian yang unik ini.
Seni Sandur Kembang Desa dari Bojonegoro ini dibawakan oleh anak-anak seusia SMA, mereka berada dibawah naungan Sanggar Sayap Jendela. Kesenian sandur ini berisi tari, musik, dan juga drama teater. Ditengah gempuran music modern, Seni Sandur ini memadukan musik karawitan dengan drum modern dan terasa sangat cocok, tidak merusak "ke-tradisionalan" itu sendiri. Panggung yang kecil dengan bentuk yang unik dan juga lampu-lampu yang menghias sangat mendukung pertunjukkan pada malam itu. Kesenian Sandur tersebut sangat menyentuh hati para penonton muda maupun dewasa, pelaku kesenian tersebut juga memainkan peran dengan sangat baik hingga membuat penonton bertepuk tangan meriah.
Foto Pagelaran Seni Sandur Bojonegoro di Cak Durasim [11 Oktober 2024]
Suasana penuh dengan tepuk tangan yang meriah serta banyaknya flash kamera yang men-dokumentasi pertunjukan Seni Sandur ini. Pertunjukan ini bukan hanya hiburan semata tapi seni ini adalah sebuah usaha untuk melestarikan kesenian tradisional yang mulai tergerus oleh kesenian modern. Melalui karya-karya seperti ini, diharapkan generasi muda dapat mengenal dan mencintai budaya lokal. Harapan untuk Seni Sandur kedepannya adalah semoga kesenian ini semakin dikenal dan menjadi bagian dari kehidupan seni dan budaya di Jawa Timur yang terus ada dan dicintai oleh semua kalangan ditengah maraknya gempuran seni modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H