Menurut UNICEF Indonesia, 2021 (United Nations International Children's Emergency Fund Indonesia), walaupun peluang anak-anak Indonesia mendapatkan kesempatan mengenyam Pendidikan mengalami peningkatan, ternyata masih ada sekitar 4,1 juta anak-anak dan remaja Indonesia yang berusia 7-18 tahun yang tidak bersekolah. Padahal pemerintah sudah membangun sekitar 217.283 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Â Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyampaikan data Sensus Penduduk (SP) Indonesia adalah sebagai berikut.
Berdasarkan data tersebut, Gen Z adalah generasi usia sekolah, di mana tercatat ada 75,49 juta anak Indonesia yang seharusnya tertampung di sekolah-sekolah. Artinya jumlah sekolah yang dibangun oleh pemerintah masih terlalu sedikit untuk menampung anak-anak Indonesia usia sekolah. Ramli Rahim (Ketua IGI Pu-sat) menyatakan bahwa masalah yang paling besar dan belum menemui solusi yakni banyaknya calon peserta didik yang tak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada. Hal ini terjadi karena Pemerintah tidak mampu memberikan solusi dengan membangun gedung sekolah baru (Alfian & Hasriyani Latif, 2020)
Kurangnya sarana pendidikan juga menjadi faktor penting yang juga mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Â Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Jika dilihat pada gambar 2, Papua berada di urutan pertama yang memiliki 3,676 desa tanpa sarana Pendidikan (Anindhita Maharrani & Choirunnisa Nur, 2019). Alasan tersebut dilatarbelakangi akibat pemerintah tidak dapat menjangkau desa-desa yang berada di pelosok-pelosok pedalaman di seluruh Papua. Meskipun sudah ada sekolah-sekolah yang didirikan di beberapa tempat di Papua, tetapi fasilitas pendidikannya masih kurang akibat kurangnya anggaran yang diaokasikan untuk pendidikan. Hal ini mengakibatkan kualitas Pendidikan menjadi tidak optimal.
Faktor yang terpenting yang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kurangnya jumlah guru yang mengajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dikarenakan pendidikan bergantung kepada siapa yang mengajar (SUTRISNO, 2021).
Dalam Gambar 3, terlihat jumlah guru yang belum memadai.
Kurangnya jumlah guru berdampak pada kualitas pendidikan. Papua mengalami kekurangan guru lebih dari 30.000 orang (Theo Kelen & Syofiardi, 2021).