Namun sayangnya pemuda Indonesia seringkali mengabaikan lagu ini dikarenakan oleh versi lagu dari “Satu Nusa Satu Bangsa” yang seringkali dinyanyikan paduan suara terdengar membosankan. Saya setuju dengan hal ini dikarenakan saya sendiri merupakan salah satu pemuda Indonesia yang menyukai lagu yang berirama (ngebeat) dan ramai dengan berbagai alat musik (electric guitar, drum, keyboard, violin, cello, dst). Maka, akan sebaiknya lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” dimainkan dengan versi band “Cokelat.”
Alasan mengapa lagu ini menjadi sangat penting tertanam di setiap pemuda bangsa Indonesia karena dalam lagu tersebut mengenang banyak sejarah mengenai perjuangan pemuda-pemuda Indonesia demi kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Selain itu, makna dalam lagu tersebut akan selalu mengingatkan kita bahwa sebagai generasi muda Indonesia, kita sepatutnya berusaha mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dari masa ke masa. Salah satu caranya adalah mencintai dan membela Negara Republik Indonesia.
Menurut saya, jika saya ada kesempatan untuk memperbaiki lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” tidak ada hal yang perlu saya tambahkan ataupun diperbaiki karena intonasi/nada, baik itu ketukan, dinamika dan artikulasinya sudah sesuai. Maksudnya “sesuai” adalah ketika menekankan sebuah kata yang ingin ditekankan sangat jelas dengan menggunakan nada tinggi dan lebih keras. Selain itu, dalam menyanyikan bagian reff ada keharmonisan yang terciptakan oleh karena nada yang digunakan sangat tepat (lompatan nada ke nada lain tidak terlalu jauh) dan dalam penggunaan artikulasi pada kata yang terpisah seolah-olah terhubung seperti “nu-sa, ba-ngsa, a-ir, dst” sangat mencerminkan lagu tersebut ingin menekankan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Sumber:
https://www.ilmusiana.com/2017/04/mengenal-pencipta-lagu-satu-nusa-satu.html
https://ayunannisam2k.wordpress.com/2013/11/12/makna-lagu-satu-nusa-satu-bangsa
https://www.suara.com/news/2021/12/16/083859/isi-sumpah-pemuda-dan-maknanya-yang-mendalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H