Mohon tunggu...
Grace Angelica Christy
Grace Angelica Christy Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Imun dalam Melawan Penyakit

16 April 2022   10:00 Diperbarui: 16 April 2022   10:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem imunitas adalah mekanisme yang berfungsi untuk membantu pertahanan tubuh terhadap antigen yang dapat mengganggu dan merusak tubuh.  Contoh antigen tersebut berupa bakteri, jamur dan virus. Selain untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit, sistem ini berfungsi untuk menghilangkan sel yang rusak ataupun yang sudah mati seperti sel, jaringan, protein, organ dan molekul (Bagus et al., 2017; Desy Mariska, 2016).

Cara sistem imun bekerja adalah dengan mengenali zat asing yang masuk ke dalam tubuh, yang kemudian tubuh akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan seluruh komponen sistem imun. Ketika tubuh  mengenali antigen asing tersebut maka kemudian tubuh akan berusaha untuk menghancurkan dan mengeluarkan zat asing itu dari tubuh. Caranya yaitu dengan menghasilkan antibodi di dalam tubuh. Antibodi di dalam sistem imunitas berfungsi sebagai daya ingat tubuh dalam melawan penyakit yang pernah masuk ke dalam tubuh. Antibodi merupakan protein plasma yang terbentuk dari limfosit B (hellosehat.com & Tamara Alessia, 2021).

https://www.sehatq.com/
https://www.sehatq.com/

Meskipun tubuh kita memiliki kekebalan dan dapat menghasilkan antibodi, tubuh kita tetap membutuhkan vaksin dan imunisasi karena vaksin dan imunisasi dapat memperkuat daya tahan tubuh sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit (repository.unpas.ac.id, 2016). Oleh karena itu, imunisasi juga diberikan kepada bayi sebagai upaya pencegahan penularan dan kematian pada bayi yaitu dengan memberikan lima imunisasi dasar yaitu Imunisasi BCG, Imunisasi DPT-HB-HiB, Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi Polio, dan Imunisasi Campak (MMR) (Dr. Febri Endra Budi Setyawan, 2020).

Pada saat kita akan melakukan vaksinasi atau imunisasi, kita perlu memastikan kondisi tubuh kita sehingga vaksin dapat bekerja dengan baik untuk memperkuat kondisi daya tahan tubuh kita. Selain itu penting juga untuk mencari informasi sebelum memutuskan mendapatkan vaksin, sehingga kita melakukan vaksin yang benar-benar dapat memperkuat kondisi daya tahan tubuh kita. Sebagai contoh, dari lima imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi, didapatkan informasi bahwa Imunisasi Campak (MMR) dapat membahayakan kondisi mental anak  karena memiliki efek samping yang dapat membuat anak menjadi autis (alodokter.com & dr. Allert Benedicto Ieuan Noya, 2022). 

Selain itu imunisasi MMR sebenarnya tidak diperlukan lagi jika anak terjangkit campak dikarenakan tubuh kita dapat menghasilkan antibodi dengan sendirinya. Namun hal ini sangat berbeda ketika kita pernah terjangkit COVID-19. Memang benar, setelah kita terjangkit COVID-19 tubuh akan membuat antibodi setelah dua minggu terkena COVID-19. 

Sayangnya  antibodi tersebut  bertahan kurang lebih setahun saja dan jika kondisi tubuh sedang lemah maka seseorang  akan mudah sekali untuk terjangkit COVID-19 lagi. Hal ini disebut dengan reinfeksi COVID-19. Reinfeksi COVID-19 dapat terjadi dikarenakan virus COVID-19 terus bermutasi dan membuat kualitas antibodi dalam tubuh melemah sehingga gejala yang ditimbulkan lebih buruk dibandingkan saat terjangkit COVID-19 untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, tetap penting untuk melakukan vaksin dan menjalankan prokes dengan baik (homecare24.id, 2021).

 Ashanty, salah satu artis Indonesia dikabarkan pernah terjangkit COVID-19 sebanyak dua kali. Berita ini menjadi perbincangan yang trending di masyarakat karena sebelumnya ada asumsi jika seseorang pernah terkena Covid-19 maka daya tahan tubuhnya akan lebih baik sehingga tidak dapat terpapar virus COVID-19 lagi. Ashanty untuk pertama kalinya terjangkit COVID-19 pada bulan Februari 2021. Dia terjangkit virus COVID-19 untuk kedua kalinya pada bulan Januari 2022.   

Beruntungnya walaupun sudah pernah terpapar virus COVID-19, Ashanty juga mengikuti program vaksin sehingga gejala yang dialami Ashanty  tidak parah. (Ni Luh Anggela, 2022). Dari pengalaman Ashanty, hal yang dapat dipelajari adalah kita tetap harus waspada dengan penyakit di sekitar kita, termasuk dengan virus COVID-19 yang sampai saat ini masih ada di sekitar kita.  Kita jangan meremehkan  virus  COVID-19, karena walaupun kita sudah mendapatkan kekebalan tubuh saaat terkena COVID-19 atau sudah mendapatkan vaksin, ternyata kita masih bisa kena penyakit ini lagi.

Ketika kita sudah divaksin, tubuh kita  mendapatkan antibodi sehingga tubuh mempunyai kekuatan ketika covid menyerang. Hal ini menyebabkan orang yang sudah divaksin COVID-19, pada saat terpapar COVID-19, gejala penyakitnya akan menjadi lebih ringan dibandingkan dengan orang yang belum mendapatkan vaksin. Artinya, pada saat seseorang sudah melakukan vaksin, bukan berarti tubuhnya tidak bisa terpapar lagi dengan penyakit tersebut. Orang tersebut tubuhnya masih bisa terpapar dengan penyakit tersebut namun kondisi tubuhnya akan lebih baik karena tubuh sudah punya imunitas yang baik sehingga gejala atau efek dari penyakit lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkan vaksin.

https://www.liputan6.com/
https://www.liputan6.com/

Adanya sistem imunitas yang tersedia di dalam tubuh makhluk hidup, kita dapat melihat hikmat yang Allah miliki pada saat menciptakan alam semesta dan makhluk hidup di dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik kepunyaan Allah di mana Ia juga mendesain setiap hasil karyaNya dengan sungguh amat baik  sehingga hal ini seharusnya dapat membuat kita takjub dan memuliakanNya. Memang benar bahwa setelah ada dosa, maka hal ini menyebabkan ada kerusakan akan alam yang tentunya ini berdampak pada kesehatan manusia. Namun ternyata walaupun manusia bisa terpapar dengan penyakit, Allah sudah mendesain tubuh manusia dengan sangat baik di mana di dalam tubuh kita sudah ada sistem imunitas. Penulis sangat takjub saaat membahas topik sistem imunitas ini, karena selain melihat kemahakuasaan Allah dalam mencipta alam semesta juga merasakan langsung Allah yang menopang, melindungi dan memelihara ciptaanNya

Sebagai anak-anak Allah yang sudah ditebus dan dibenarkan oleh Kristus, kita memiliki hidup yang kekal. Tentunya arti memiliki hidup yang kekal ini bukan hanya masalah masuk neraka dan masuk surga saja. Sebagai anak-anak Tuhan yang percaya pada kuasa dan karya penebusan Kristus, kita pasti sudah masuk surga. Namun, tanggung jawab kita bukan hanya pada saat kita mati saja namun juga pada saat kita hidup saat ini. Kita harus menyadari bahwa hidup yang sekarang kita sedang jalani bukanlah milik kita sendiri, tetapi hidup ini adalah milik Kristus. Sebagai bukti bahwa  kita mengenal Allah  dan percaya pada karya penebusan Kristus, maka kita punya tanggungjawab kepada Allah untuk menjaga tubuh kita dari berbagai penyakit sehingga hidup kita dapat dipakaiNya secara maksimal menjadi garam dan terang untuk menyatakan kemulianNya. Oleh karena itu, walaupun kita menyadari bahwa tubuh kita memiliki sistem imun, maka kita tetap punya tanggung jawab untuk menjaga  kesehatan tubuh kita. Salah satu bentuk untuk menjaga kesehatan kita adalah dengan melakukan vaksinasi yang tepat juga dengan mempertimbangkan efek sampingnya. Hal ini dikarenakan tubuh kita juga memiliki keterbatasan sehingga dengan adanya antigen yang dimasukkan ke dalam tubuh maka tubuh dapat menghasilkan antibodi.

Dengan pemaparan dalam tulisan ini, diharapkan para pembaca dapat memiliki wawasan agar dapat melakukan vaksinasi yang tepat yang berguna  untuk menambah sistem imunitas dalam tubuh. Harapannya dengan kita memiliki  kesehatan yang baik, maka hidup kita dapat dipakai Tuhan untuk menjadi garam dan terang dengan maksimal  sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita,

DAFTAR PUSTAKA:

alodokter.com, & dr. Allert Benedicto Ieuan Noya. (2022). Vaksin MMR Bisa Menyebabkan Autisme, Ini Faktanya. https://www.alodokter.com/vaksin-mmr-bisa-menyebabkan-autisme-ini-faktanya#:~:text=Fakta%20Vaksin%20MMR%20Menyebabkan%20Autisme&text=Hasil%20penelitian%20tersebut%20menunjukkan%20bahwa,MMR%20bukanlah%20penyebab%20dari%20autisme.

Bagus, D. I., Suardana, K., & Si, M. (2017). DIKTAT IMUNOLOGI DASAR SISTEM IMUN.

Desy Mariska. (2016). Sistem-Imun-Okular.desy-mariska.

Dr. Febri Endra Budi Setyawan, dr. , M. Kes. , FISPH. , F. (2020). CONTINUING DEVELOPMENT MEDICAL EDUCATION (CDME) FK-UMM 2 0 2 0.

hellosehat.com, & Tamara Alessia. (2021). Bagaimana Cara Kerja Sistem Imun Manusia? https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/sistem-imun-manusia/

homecare24.id. (2021). Ini Penyebab Positif Covid 19 Kedua Kali Meski Sudah Pernah Sembuh. https://homecare24.id/ini-penyebab-positif-covid-19-kedua-kali-meski-sudah-pernah-sembuh/

Ni Luh Anggela. (2022). Ashanty Dikabarkan Positif Covid Omicron Sepulang Dari Turki? https://lifestyle.bisnis.com/read/20220107/226/1486391/ashanty-dikabarkan-positif-covid-omicron-sepulang-dari-turki

repository.unpas.ac.id. (2016). BAB III METODE PENELITIAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun