Setiap tahun umat Kristen merayakan Natal. Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan oleh umat Kristiani setiap tahunnya. Setiap tahun perenungan Natal dan thema selalu berbeda-beda. Tahun ini perenungan Natal untuk GKI Surya Utama tentang kegelisahan. Kegelisahaan akan hidup, masa depan, intoleransi dalam berbagai aspek, kegelisahan akan kondisi keuangan, pekerjaan, dikucilkan karena perbedaan status sosial. Gelisah menjadi perenungan yang mendalam pada tahun ini. Namun dalam kegelisahan yang pernah dirasakan oleh setiap umat lahir Raja Damai Yesus Kristus, yang menyembuhkan kegelisahan setiap umat Kristen. Yesus lahir membawa terang, menerangi hati setiap yang gelap dan berduka, membawa damai, sukacita dan pengharapan.Â
Kegelisahan umat menjadi damai karena adanya pengharapan. Pengharapan kepada Yesus yang mampu memulihkan kegelisahan umat Kristen bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus. Yesus telah lahir sebagai Penebus dosa manusia, mari dunia gembiralah dan sambut Raja di hatimu. Bayi Yesus memang kecil, namun nyata hadir di dunia dapat membawa sukacita dan damai sejahtera bagi umat.Â
Jika kita melihat perubahan dunia yang begitu cepat, tekhnologi yang semakin pesat berkembang, banyak yang PHK karena tenaga manusia digantikan oleh tenaga Robot, kecerdasan manusia digantikan oleh AI (Artificial Intellgence), chat GPT, Â bagaimana manusia tidak semakin gelisah akan masa depan. Semakin hari kita semakin dipermudah oleh ciptaan manusia sendiri, sehingga tenaga manusia dalam mengerjakan banyak halpun semakin berkurang. Mereka yang mempunyai keahlian di atas rata-rata tetap mampu bertahan, karena tetap dipertahankan oleh perusahaan atau tempat mereka bekerja, Â namun mereka yang tidak mempunyai keahlian yang mumpuni akan terpinggirkan.
Hidup semakin meresahkan, kekhawatiran akan masa depan menjadi semakin mencekam. Melihat kejahatan semakin banyak, begal ada di berbagai daerah, sementara aparat negara bidang keamanan semakin sulit dalam menanggulangi karena tingkat kejahatan yang terlalu tinggi, hal ini dapat menimbulkan kekecewaan dan keresahan di masyarakat.
Pergumulan yang semakin hari semakin komplek, media sosial menginformasikan berbagai berita yang menyedihkan seperti bunuh diri karena berbagai hal, seperti terlilit hutang di pinjol (pinjaman online), judol (judi online). Judi online juga sangat sulit diberantas, tidak hanya itu, pembunuhan semakin meningkat, anak membunuh orang tua, membunuh rekan kerja, relasi sesama hancur lebur, karena kesulitan hidup, bahkan rapuhnya iman digerus oleh media sosial, manusia menjadi rentan dan sulit mengelola emosinya. Merasa paling benar, sedikit tersinggung marah dan membunuh. Oh, betapa mengerikannya kondisi saat ini.Â
Hidup menjadi gelisah, khawatir dan resah, semua itu terjadi karena ulah umat manusia juga. Manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Hidup berdampingan dengan damai menjadi sulit, karena semua hanya mementingkan kelompoknya masing-masing. Keserakahan pun terjadi, sulit mencari pekerjaan, iri dan dengki belum pernah kelar dari bumi ini. Hal ini semua menjadi nyata akibat dari dosa yang sudah berakar dalam hidup manusia. Karakter baik dan benar manusia semakin tergerus karena banyak faktor yang mencengkam, seperti faktor ekonomi, sosial, keamanan, dan lain sebagainya. Hanya mereka yang mempunyai pengharapan dan iman yang kuat akan tetap bertahan sekalipun mengalami menderita.