Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2024   21:35 Diperbarui: 1 Oktober 2024   22:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
khusuknya anak-anak SD ketika menyanyikan lagu Garuda Pancasila (dokpri)

Tanggal 1 Oktober biasanya kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila, apakah kita telah melupakan hari ini sebagai hari Kesaktian Pancasila atau apakah hanya dalam dunia pendidikan Hari Kesaktian Pancasila ini masih di ingat. 

Pancasila adalah dasar negara Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan rakyat dalam Bhineka Tunggal Ika dalam satu kesatuan negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sangat penting digaungkan sekarang ini dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Mungkin kita telah melupakan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) namun dunia pendidikan masih mengingat P4 tersebut. Saat ini penerapan dari P4 memang sudah sangat jauh berkurang. 

Banyaknya intimidasi terhadap mereka yang minoritas dalam agama khususnya. Mudahnya masyarakat saat ini tersulut amarah jika disinggung tentang suku, agama dan adat budaya yang berbeda dengannya walau itu hanya sebuah diskusi ilmiah. 

Pancasila telah dirumuskan sebagai dasar negara kita dengan mempunyai 5 Sila yaitu: 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilambangkan dengan Bintang

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan Rantai Emas

3. Persatuan Indonesia dilambangkan dengan Pohon Beringin

4. Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dilambangkan dengan Kepala Banteng

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan Padi dan Kapas. 

Semua Sila ini mempunyai pedoman dan pengamalan yang harus dilaksanakan. 

Sila-sila ini mempunyai butir-butir dan pedoman yang saling menunjang satu sama lain sehingga masyarakat Indonesia dapat dengan rukun melaksanakan kehidupan bermasyrakat tanpa harus menganggap diri menjadi orang yang lebih berkuasa, mayoritas namun masyarakat yang saling menghargai satu dengan yang lainnya. 

Negara kita ini terbentuk dan merdeka bukan karena satu golongan saja, namun seluruh darah para pahlawan tanpa melihat golongan, agama, suku, bahasa telah tercurah untuk memperebutkan dan mempertahankan negara kita ini. 

Negara kita ini terbentuk dan menjadi kuat karena kerjasama, persatuan dan kesatuan bangsa dari segala golongan, tidak hanya satu golongan saja. Jadi sangat penting bagi kita untuk mengingat sejarah kembali. 

Negara kita ini berdiri kuat, karena adanya persatuan dan kesatuan yang diikat dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Kita harus mengingat dasar negar kita ini terbentuk. Dalam setiap sila mengandung aplikasi yang relevan dalam setiap lini kehidupan bermasyarakat. Mari kita lihat satu persatu dari setiap sila dari Pancasila. 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam Sila ini menyatakan bahwa Bangsa Indonesia ini percaya kepada Tuhan. Menghormati setiap individu sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Berdoa dan melaksanakan ibadahnya tanpa harus mengganggu kebebasan beragama orang lain. Hidup harmoni antar umat beragama. Tidak mudah terprovokasi atas issu-issu tentang keagamaan yang memecah belah persatuan berbangsa dan bernegara.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Menghargai hak azasi setiap warga negara, saling membantu sesama yang membutuhkan, tidak diskriminasi terhadap sesama dan bersikap adil. 

3. Persatuan Indonesia. Pada Sila ini kita diajak  untuk tidak terlibat dalam persoalan pemecah belah bangsa, tidak terlibat dalam perpecahan yang merusak dasar negara kita, mencintai produk dalam negeri dan saling membangun untuk persatuan bangsa dan negara.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajak kita dalam mengambil sebuah keputusan terlebih dahulu kita  musyawarah untuk mufakat sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan bersama. Dalam memberikan pendapat kita juga harus menghargai pendapat orang lain, menerima pendapat orang lain dengan bijak, tanpa membeda-bedakan orang tersebut. 

Dalam sila ini juga kita diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat seperti lingkungan kita sendiri mulai dari lingkungan RT, RW, Kecamatan hingga ke tingkat daerah yang lebih tinggi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini mengajak kita untuk menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh lini kehidupan masyarakat,  tidak membeda-bedakan status sosial dalam masyarakat dan juga berusaha memberikan kesejahteraan melalui perdamaian di masyarakat. 

khusuknya anak-anak SD ketika menyanyikan lagu Garuda Pancasila (dokpri)
khusuknya anak-anak SD ketika menyanyikan lagu Garuda Pancasila (dokpri)

Dalam dunia pendidikan tingkat SD, penerapan sila ini mungkin lebih mudah dilakukan melalui pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka. Dalam Kurikulum Merdeka, selalu ada diterapkan Profil Pancasila yang dicapai dalam pembelajaran tersebut. 

Melalui berbagai metode pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka seperti melakukan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). P5 ini bertujuan untuk mengembangkan profil nilai-nilai Pancasila. Dalam Project P5 ini Pelajar diharapkan mempunyai profil  enam dimensi utama yaitu:

1. Mempunyai iman, percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia dan berperilaku sesuai dengan nilai moral.

2. Berkebinekaan global: Menghargai keragaman budaya dan memiliki kesadaran akan peran di dunia global.

3. Gotong royong: Mampu bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain.

4. Mandiri: Mampu belajar mandiri, bertanggung jawab, dan mengandalkan diri sendiri.

5. Bernalar kritis: Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah secara efektif.

6. Kreatif: Berinovasi dan menemukan ide-ide baru serta menerapkannya dalam berbagai konteks.

P5 dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik, berfokus pada aspek akademis sekaligus penguatan karakter, sehingga peserta didik tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Nah, bagaimana pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah Pancasila itu benar-benar kita terapkan, atau kita sudah lupa dengan Pedoman Penghayatan Pancasila yang telah kita pelajari sejak kita masih duduk di bangku SD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun