Hidup tidak hanya sekedar hidup, jika kita hanya sekedar hidup maka tujuan hidup kita perlu dipertanyakan. Jika hidup hanya muter-muter tak tentu arah perlu kita evaluasi sedini mungkin dan cepat-cepatlah menentukan arah kehidupan kita agar kita jangan muter-muter pada tempat. Masih mending muter-muter ya, daripada muter tak tentu arah yang berujung kepada kehidupan yang hancur.
Hidup ini terlalu kompleks, selagi masih hidup kita terus berproses dan diproses. Tantangan akan selalu ada. Dalam kehidupan yang kompleks selalu kita melihat pertumbuhan dan perkembangan kehidupan kita, apakah kita berkembang, atau malah mundur. Berkembang dan bertumbuh seperti apa?
Pertumbuhan dan perkembangan kita tidak dinilai dari pertumbuhan dan perkembangan orang lain, tetapi dari kondisi kehidupan kita. Kehidupan orang lain jangan kita samakan dengan kehidupan kita, sekalipun waktu dalam satu hari ada 24 jam, setahun 365 hari, namun cara pandang kita tentang kehidupan pasti berbeda, sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangan pun berbeda-beda.Â
Hidup seperti mengayuh sepeda, jika kita mengayuh maka roda akan berputar jika kita tidak mengayuh roda, maka kita akan berhenti. Kehidupan kita perlu kita cek kesehatannya atau evaluasi.
Setiap tahun kita selalu membuat resolusi atau goal selama setahun, apakah resolusi kita itu kita jalankan, atau hanya sekedar resolusi dalam hidup kita. Mari kita evaluasi kehidupan kita dalam satu semester ini. Kita akan mulai dari aspek aktivitas kita sehari-hari.
1. Aspek Kerohanian
Mari kita cek kondisi rohani kita, apakah kita melakukan ibadah kita sesuai dengan keyakinan kita masing-masing.
Seperti Agama Kristen, beribadah setiap minggu, berdoa setiap melakukan aktivitas sehar-hari, membaca Firman Tuhan, mempunyai target membaca buku rohani dan mengaplikasikan nilai-nilai kasih dalam kehidupan kita seperti mau peduli, membantu orang yang membutuhkan, berempati, dan saling mengasihi satu dengan yang lain.
Coba kita koreksi kondisi rohani kita, apakah sedang bermasalah atau dalam kondisi pertumbuhan dan perkembangan ke tahap yang lebih dewasa dalam iman.
2. Pekerjaan
Jika kita sudah bekerja, perlu kita mengevaluasi etos kerja kita. Apakah kita seorang yang disiplin dalam pekerjaan, kreatif dan inovatif, mau berkontribusi dengan ide-ide yang cemerlang, tidak hanya diam menunggu gajian. Apakah kita seorang yang loyal dalam pekerjaan, mau membantu kolega kita yang kesulitan, atau malah kita yang mempersulit kolega kita karena karakter kita yang tidak bagus.
Kita dapat koreksi nilai-nilai etos kerja kita setiap hari, apakah kita berkembang dan bertumbuh dewasa dalam menyikapi banyak hal dalam pekerjaan atau malah menurun menjadi orang yang arogan dan tidak bertanggungjawab.Â
3. Keluarga
Jika kita berbicara tentang keluarga, mungkin tidak akan pernah selesai, namun mari kita mencoba mengevaluasi diri kita sendiri dalam keluarga. Jika kita seorang kepala keluarga, apakah kita sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai kepala keluarga, atau jika kita seorang ibu dan anak, sudahkah kita berperan dan melakukan tugas dan tanggungjawab kita sebagai ibu dan anak.
Mari kita koreksi sebagai orangtua, apakah orangtua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya. Bersikap sopan, bertanggungjawab, penuh kasih dan perhatian terhadap anak dan keluarga. Apakah kita mempunyai waktu buat keluarga seperti holiday, family time, sharing bagaimana kondisi anak-anak di sekolah, membicarakan kondisi pengeluaran dan pemasukan bulanan dan lainnya.
Kita dapat membuat evaluasi keluarga kita sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan keluarga kita masing-masing.Â
4. Kesehatan
Mungkin tidak setiap orang aware dengan kesehatannya, karena berbagai hal atau karena kesibukan.
Namun kita perlu mengevaluasi kesehatan kita dengan melihat pola makan kita, apakah asupan gizi kita seimbang, atau berlebih. Apakah kita jarang olah raga namun terlalu selera makan dan bekerja. Apakah kita rutin kontrol atau medical check up setiap semester atau hanya membiarkan saja. Cek rutin kesehatan perlu agar kita dapat optimal dalam melakukan aktivitas kita.Â
Medical checkup perlu kita lakukan dalam semester agar tidak terjadi penyakit kritis yang tiba-tiba. Mengapa orang bisa meninggal dan kritis tiba-tiba, karena mengabaikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh.
Setiap manusia diberikan signal oleh tubuhnya masing-masing jika ada sesuatu yang mengganjal dalam tubuh. Seperti sakit kepala, pusing, lapar, letih, mata berkunang-kunang, namun kadang kita mengabaikannya, sehingga tubuh kita tidak mampu lagi menahan sakit akhirnya kita bisa collapse sendiri. Disiplin dalam hidup itu sangat penting agar terjaga keseimbangan dalam menajalni kehidupan kita.Â
5. Keuangan
Jika kita orang dewasa dan sudah bekerja kita harus dapat mengelola keuangan kita. Bagaimana mengelola keuangan kita, dapat dimulai dengan sistem sisih dan sisa. Di saat kita terima gaji atau keuntungan perusahaan/usaha yang pertama biasanya orang lakukan adalah melakukan pembayaran atau cicilan.
Namun dalam metode sisih dan sisa, kita diajarkan untuk menyisihkan gaji/keuntungan/pemasukan kita sebanyak 10%, setelah itu kita melakukan berbagai pembayaran dan menyisihkan dana darurat sebanyak 10%.
Mungkin bagi sebagian orang sangat sulit untuk mengerjakannya, namun jika sudah memulai dan membiasakan diri maka keuangan kita akan terpola.Â
Mengapa setiap orang saat terima gaji, gajinya langsung sudah ada pos masing-masing, karena di awal belum melakukan sistem keuangan dengan metode sisih dan sisa. Ibarat kita makan nasi, nasi hanya sepiring tetapi harus dibagi dua, apakah kita akan menghabiskan nasi yang sepiring ini nanti kalau sudah kenyang baru disisakan.
Apakah menurut kita hal tersebut baik, masa sisa makanan kita berikan kepada orang lain, yang benar itu adalah kita sisihkan dulu nasi dari piring tersebut agar tidak kotor setelah kita sisihkan barulah kita makan.
Demikian juga dengan mengelola keuangan kita, jangan lupa selain 10% yang kita sisihkan kita pikirkan juga untuk berinvestasi.
Carilah investasi yang tepat, seperti saham, obligasi, property dan temukan cara yang tepat dalam berinvestasi agar kita tidak kehilangan hasil jerih payah kita. Investasi juga ada yang jangka pendek, menengah dan jangka panjang, kita dapat memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan kita.Â
Mari evaluasi perjalanan kehidupan kita dalam satu semester ini, sudahkah kita menjalaninya sesuai dengan target awal kita, atau melenceng dari tujuan awal kita dalam tahun ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H