Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbuahlah Sebelum Dibuang dan Ditebang

18 Juni 2024   19:20 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:21 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pohon jeruk di Bukit Gibeon (dokpri)

Setiap orang pasti mengenal buah dan manfaatnya, namun tidak semua orang menyukai buah yang sama, karena jenis-jenis buah dan rasanya yang berbeda. Demikian juga dengan kehidupan kita, tidak semua orang dapat menghasilkan buah yang rasanya sama, ada rasanya manis, asam, pedas dan asin. Semua orang menghasilkan buahnya sendiri namun tidak semua orang dapat menghasilkan buah yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

Jika seorang petani menanam pohon jeruk dia pasti berharap pohon jeruk tersebut akan menghasilkan jeruk yang manis dan berbuah besar dan lebat. Seorang petani yang mengharapkan pohon jeruk yang berbuah lebat dan manis, dia  akan menanam bibit yang unggul, setelah ditanam dirawat, dipupuk, disiangi agar bertumbuh dengan baik. Petani yang telah berusaha menjaga dan merawat pohon jeruknya dengan baik akan berbahagia ketika di masa panennya. Buah jeruknya akan memberikan keuntungan bagi petani. Hasil kerja keras tidak akan menghianatinya, pohon jeruk berbuah lebat dan manispun dapat dijual ke pasar dan bermanfaat bagi konsumen.

Demikian juga dengan kita manusia, sudahkah kita menghasilkan buah dalam hidup kita. Setiap manusia yang Tuhan ciptakan, dirancang untuk menghasilkan buah, tidak ada satupun manusia lahir di muka bumi ini tanpa rancangan dan rencana dari Tuhan, mau bagaimanapun dia lahir, apakah dia lahir dengan ketidak sempurnaan secara fisik, mental, atau sempurna secara fisik, semuanya sudah dirancang untuk memberi buah pada dunia. Namun jika pada akhirnya manusia itu yang memilih untuk tidak berdampak dalam hidupnya hidup itu terkadang hanya sebuah pilihan, jangan salahkan Tuhan. Orang yang tidak berbuah akan dibuang dan pohon yang tidak menghasilkan buah akan ditebang. 

Pada dasarnya semua setuju bahwa manusia itu harus bekerja, agar dia dapat makan. Orang yang bekerjalah yang diberi makan, orang yang malas akan lapar oleh kemalasannya, disitulah timbul pikiran jahat, akhirnya mencuri dan melakukan tindakan kejahatan.

dokpri
dokpri

Seorang yang dianggap sudah dewasa dan mampu bekerja, harusnya bekerja. Setelah selesai menumpuh pendidikan SMU, pada dasarnya sudah dapat bekerja, dan jika mau melanjutkan ke jenjang perkuliahaan adalah hal yang baik. Setelah selesai kuliah sudah dapat bekerja. Mulailah dari hal-hal yang kecil dalam pekerjaan kita, jangan langsung berharap hal yang besar, tidak ada hal yang besar terjadi jika tidak dimulai dari yang kecil. Kitapun lahir ke dunia, dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa dan tidak ada yang lahir langsung remaja, semua butuh proses.

konseling terhadap lansia (dokpri)
konseling terhadap lansia (dokpri)

Proseslah yang dapat mematangkan pikiran kita, semakin kita banyak berproses dan diporses dalam pembelajaran hidup semakin kita dewasa dan semakin mudah memberi dampak yang baik bagi banyak orang, khususnya diri sendiri dan keluarga.

Dampak seperti apakah yang diharapkan oleh keluarga dan masyarakat. Dampak yang baik dan benar, menghasilkan buah yang manis dan lebat. 

Berbuah dalam dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun