Setelah seminggu berproses dalam merancang, menyusunan  dan mempersiapkan project maka pada Rabu, 5 Juni 2024 lalu, seluruh peserta didik dalam bentuk kelompok menggelar karya P5.  Acara gelar Karya P5 tersebut diawali dengan kata sambutan oleh bapak Drs. Thomas Kristo M., MM, selaku Kepala Sekolah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa hasil projek saat ini bukan hanya untuk kegiatan sesaat dalam gelar karya P5 tahun ini, tetapi bagaimana menyikapi perubahan iklim yang tidak menentu akhir-akhir ini,  mengimplementasikan hasil karya yang disajikan oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, memanfaatkan limbah yang ada di rumah ataupun di sekolah serta membuat prokud yang ramah lingkungan. Beliau juga mengajak kita belajar untuk peduli pada bumi yang kita diami demi keselamatan anak cucu kita kelak. Acara P5 ini juga dimeriahkan dengan Tari Jenger yang disajian dari Kelompok tari, ada juga flashmob dan vocal group dari kelompok "Kita Pelajar Pancasila.
Orang tua murid, guru dan karyan mengunjungi setiap stand yang terdiri dari 29 stand dengan hasil karyanya masing-masing. Setiap yang berkunjung diberi penjelasan tentang project yang mereka kerjakan sehingga orangtua, guru atau karyawan yang berkunjung mengerti setiap project yang dikerjakan oleh siswa.Â
Project P5 ini mengajak peserta didik untuk lebih mandiri dalam berkarya, karena mereka sendiri yang menentukan  project mereka dan diskusi bersama dalam kelompok. Project P5 ini sebuah project yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan dapat juga diterapkan di masyarakat.
Belajar tidak hanya melalui teori saja namun melalui Kurikulum Merdeka siswa diajak untuk berkarya mandiri, berinovasi dan menganalisa sendiri sehingga menemukan hasil penelitian dan memberi kesimpulan atas penelitian dan inovasi peserta didik. Dalam Kurikulum Mandiri peserta didik menjadi pusat dari pembelajaran. Jika kita bandingkan sebelum adanya Kurikulum Merdeka, pembelajaran masih berpusat pada penjelasan guru, tanya jawab juga masih jarang ditemukan, kadang peserta didik juga takut untuk bertanya sama guru, mungkin ada beberapa faktor penyebabnya, namun seiring waktu berjalan perkembangan metode belajar pun mengalami pembaharuan, guru dan siswa sudah seperti teman saat ini, namun ada batasan juga agar peserta didik dapat menghormati guru sebagai orangtua kedua mereka di sekolah.Â
Semoga dengan Kurikulum Merdeka yang saat ini masih berlanjut dapat membuat peserta didik menjadi lebih mandiri dalam berkarya, berinovasi namun tetap memeupunyai karakter dan etika yang baik. Banyak orang pintar, namun hanya sedikit yang mempunyai karakter yang baik dan benar. Boleh dilihat di pemerintahan kita sekarang ini, bukankah mereka semua pintar? Namun bagaimana dengan karakter yang benar apakah mereka memilikinya?
Kiranya ilmu yang di dapat ketika di sekolah atau di Perguruan Tinggi menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat untuk diterapkan di masyarakat juga. Sehingga negara kita ini menjadi semakin maju baik secara intelektual maupun akhlak dan moral.Â
Selamat berkarya buat anak-anak SMAK Penabur Gading Serpong dan juga peserta didik yang lain yang ada di Indonesia. Berkaryalah untuk sebuah tujuan dan mengabdi bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta.Â
