Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah dengan Orang yang Tepat

6 Juni 2024   07:59 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:53 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
designed by Canva (dokpri)

Jika seseorang telah memutuskan untuk menikah, maka dia akan berkomitemen hidup dengan satu orang yang dia cintai seumur hidupnya. Hanya satu orang suami atau satu orang isteri. 

Bila Tuhan mengaruniakan anak adalah anugerah dan menambah keceriaan dalam kehidupan keluarga tersebut. Pernikahan itu sakral, kudus, tidak boleh dipermainkan, karena itu untuk memutuskan menikah harus dengan hati-hati atau penuh pertimbangan yang matang.  

Jangan asal menikah karena jatuh cinta, walaupun pernikahan harus berdasarkan cinta dan kasih sayang. Cinta sesaat itu umurnya sesaat tidak lama, yang membuat orang bisa jadi sesat. 

Sesat jalan dan akhirnya memutuskan untuk menikah karena MBA (married by accident) atau cinta yang menggebu-gebu seperti supir angkutan di jalan, mau ngejar setoran. Jangan juga seperti ini, karena sudah usia harus menikah, tuntutan keluarga. 

Menikahlah jika sudah siap dan kembali lagi pernikahan itu sakral, jadi harus benar-benar memutuskan mau hidup berumah tangga dengan siapa. 

Namanya hidup berumah tangga dalam pengertian hidup bersama dalam satu rumah yang mempunyai tangga-tangga yang akan dijalani. Tangga-tangga kehidupan berkeluarga. 

Tangga di tahun pertama apa saja yang perlu dipahami seperti karakter pasangan, keluarga dari kedua belah pihak, kondisi ekonomi, sosial, dan lainnya. 

Tugas dan tanggungjawab sebagai seorang suami atau isteri, ada kesepakatan bersama di awal, sehingga tangga pertama dapat terlewati dengan baik. 

Untuk masuk tangga kedua, atau tahun kedua, mungkin sudah ada anak, bagaimana mendidik dan memberikan perhatian terhadap anak. Dan masih banyak lagi tangga-tangga dalam pernikahan yang harus dijalani, karena itu tidak akan pernah ada orang yang lulus ketia berumah tangga, setiap hari pasutri belajar dan belajar memahami setiap kondisi yang diperhadapkan dalam kehidupan keluarga mereka.

designed by Canva (dokpri)
designed by Canva (dokpri)

Mengapa penting menemukan pasangan yang tepat dan bagaimana caranya?

Menemukan pasangan yang tepat itu sangat penting karena hidup bersama seseorang seumur hidup. Bayangkan jika kita diberikan umur yang panjang oleh Tuhan hingga 80 tahun, dan kita menikah saat usia 30 tahun, artinya ada 50 tahun kita hidup bersama dengan dia. 

Waktu yang sangat panjang bersama dengan seseorang yang kita kasihi. Jika kita asal memilih, yang penting ada, yang penting cantik, bohay, seksi, mulus bak proselin, kaya, tampan, ganteng, berpendidikan dan lain sebagainya. 

Kriteria kita adalah kriteria yang tampak secara lahiriah dan pada umumnya memang orang melihat apa yang tampak luar apa yang bertahan hanya sesaat. Yang tampak luar hanyalah sementara karena manusia secara fisik akan menua, tubuh akan renta, kecuali punya duit Milyaran dapat melakukan perawatan setiap saat. 

Namun walaupun dapat melakukan perawatan setiap saat bukankah lebih baik yang alami, cukup dengan cinta yang berasal dari hati yang tulus dan murni, karena cinta sejati itu lahir dari hati yang tulus. Seperti apapun pasangan kita, kita pasti dapat menerima dia apa adanya. 

Mau hidungnya pesek, jelek, pendek, perut gendut, jika Tuhan sudah mempersatukan tidak ada manusia yang dapat memisahkan. Emang manusia dapat melawan kehendak Tuhan? Coba saja lawan kehendak Tuhan, yang ada celaka seumur hidup. 

Bagaimana cara menemukan pasangang yang tepat?

1. Berdoa dan Minta Pada Sang Pencipta

Siapakah yang menciptakan manusia, tentu Allah Bapa. Siapa yang mengetahui kita secara utuh, ya Sang Pencipta. Loh ko iso, ya memang Tuhan, karena Tuhan yang menciptakan kita, rambut dikepala kita sendiri kita tidak tahu jumlahnya, tetapi Tuhan Allah sang pencipta tahu berapa jumlahnya. Jadi yang tahu teman hidup yang terbaik buat kita ya Tuhan. 

Kalau belum bertemu tanya dan mitalah pada Tuhan Yang Menciptakan kita. Jika jawaban kita, saya sudah minta. Terus, sudah ketemu? Belum......yang kita minta dan doakan itu sesuai dengan kehendak kita atau sesuai dengan kehendak Tuhankah? Kadang Tuhan sudah pertemukan kita, sudah diberikan tanda, malah kita menolak. 

Ya uwes toh kata sang Pencipta. Saya sudah kasih tanda, namun kamu membandel, keras hati, tidak mau dengar, kamu tidak peka akhirnya jadi pekak terhadap tanda yang Kuberikan, mungkin begitulah sang Pencipta berkata. Ini hanya dugaan penulis saja. 

Jika kita sudah dipertemukan, doakanlah, jangan bandel, Tuhan sudah berikan dan tunjukkan yang terbaik, kita masih bandel, ahh, bukan itu Tuhan yang kuharapkan, aku maunya ini, aku maunya begini, begitu, banyak banget permintaan kita. Jodohku maunya sih dirinya Tuhan, kita memaksakan kehendak Tuhan. 

Itulah manusia, walaupun Tuhan sudah tunjukkan yang terbaik buat kita, tetap saja ingin memilih sesuai dengan kehendak kita. Tuhan tidak akan memberikan batu kepada anaknya yang meminta roti. 

Jadi kita sebagai manusia perlu memahami bahwa kehendak bebas manusialah yang menentukan langkahnya sendiri menuju kebinasaan, karena Tuhan sudah memberikan tanda-tanda kepada manusia itu sendiri, namun jika manusia itu sendiri yang memilih dan memilah menurut kehendak bebasnya biarkanlah manusia itu berjalan seperti kehendaknya sendiri.

2. Restu dari Orang tua

Untuk menemukan pasangan yang tepat, restu orang tua kita sangat penting. Orang tua kitalah perwakilan Tuhan di bumi ini. Jangan membuat susah orang tua. 

Jika kita tidak mendapat restu dari orang tua kita, sekalipun kita cinta sampai mati, jangan coba-coba melangkah, karena orang tua selalu memilih yang terbaik bagi anaknya. Tunggulah sampai orang tua kita setuju dan merestui hubungan kita, agar kelak pernikahan kita terberkati. 

3. Karakter Pasangan

Karakter pasangan sangat penting dalam sebuah pernikahan. Seorang pria apakah orang yang bertanggungjawab, penuh kasih, memiliki pekerjaan, humoris, beriman atau sebaliknya. 

Pria yang tidak bertanggungjawab, kikir melintir, menegangkan, dan membangongkan baiknya sih ditinggalkan, sekalipun tampan dan tajir melintir irangtuanya, karena wanita akan menderita di kemudian hari. Memilih pasangan yang tepat itu memang gampang-gampang susah. Kadang sudah ketemu wanita yang baik hati, tidak matre, namun dia terlalu mandiri sehingga pria jadi minder sendiri. 

designed by Canva (dokpri)
designed by Canva (dokpri)

Karakter itu sangat penting, menjadi penentu apakah pasutri tersebut membangun rumah tangga atau rumah duka. Jika kita bertemu dengan pasangan yang se frekuensi alangkah bahagianya, ketawa ya bersama, menangis yang nangis bareng, capek yang capek bareng, semuanya saling menopang, tidak saling unjuk gigi, gue yang lebih dari elu.

Maka elo harus dengerin gue, gue kan kepala keluarga, elo harus tunduk dan turut semua perintah-perintah gue, tidak boleh begini, begitu dan begono, elo sebagai isteri harus manut. 

Oalah, alangkah mengerikan jika bertemu dengan pasangan seperti ini, jadilah rumah duka dalam keluarga ini. Karakter yang otoriter. Saat berpacarang kemungkinan karakter seperti itu belum kelihatan, karena ketika berpacaran semua yang terbaik ditunjukkan, ketika sudah menikah barulah ketahuan baik dan buruknya. 

Doa, restu dari orang tua dan karakter pasangan adalah tiga aspek dasar yang harus dimiliki ketika sudah memutuskan untuk menikah, walau masih banyak aspek lain yang belum penulis sampaikan dalam tulisan ini. Semoga semua makhluk di muka bumi ini telah menemukan pasangan yang tepat dalam hidup mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun