Mengapa penting menemukan pasangan yang tepat dan bagaimana caranya?
Menemukan pasangan yang tepat itu sangat penting karena hidup bersama seseorang seumur hidup. Bayangkan jika kita diberikan umur yang panjang oleh Tuhan hingga 80 tahun, dan kita menikah saat usia 30 tahun, artinya ada 50 tahun kita hidup bersama dengan dia.Â
Waktu yang sangat panjang bersama dengan seseorang yang kita kasihi. Jika kita asal memilih, yang penting ada, yang penting cantik, bohay, seksi, mulus bak proselin, kaya, tampan, ganteng, berpendidikan dan lain sebagainya.Â
Kriteria kita adalah kriteria yang tampak secara lahiriah dan pada umumnya memang orang melihat apa yang tampak luar apa yang bertahan hanya sesaat. Yang tampak luar hanyalah sementara karena manusia secara fisik akan menua, tubuh akan renta, kecuali punya duit Milyaran dapat melakukan perawatan setiap saat.Â
Namun walaupun dapat melakukan perawatan setiap saat bukankah lebih baik yang alami, cukup dengan cinta yang berasal dari hati yang tulus dan murni, karena cinta sejati itu lahir dari hati yang tulus. Seperti apapun pasangan kita, kita pasti dapat menerima dia apa adanya.Â
Mau hidungnya pesek, jelek, pendek, perut gendut, jika Tuhan sudah mempersatukan tidak ada manusia yang dapat memisahkan. Emang manusia dapat melawan kehendak Tuhan? Coba saja lawan kehendak Tuhan, yang ada celaka seumur hidup.Â
Bagaimana cara menemukan pasangang yang tepat?
1. Berdoa dan Minta Pada Sang Pencipta
Siapakah yang menciptakan manusia, tentu Allah Bapa. Siapa yang mengetahui kita secara utuh, ya Sang Pencipta. Loh ko iso, ya memang Tuhan, karena Tuhan yang menciptakan kita, rambut dikepala kita sendiri kita tidak tahu jumlahnya, tetapi Tuhan Allah sang pencipta tahu berapa jumlahnya. Jadi yang tahu teman hidup yang terbaik buat kita ya Tuhan.Â
Kalau belum bertemu tanya dan mitalah pada Tuhan Yang Menciptakan kita. Jika jawaban kita, saya sudah minta. Terus, sudah ketemu? Belum......yang kita minta dan doakan itu sesuai dengan kehendak kita atau sesuai dengan kehendak Tuhankah? Kadang Tuhan sudah pertemukan kita, sudah diberikan tanda, malah kita menolak.Â
Ya uwes toh kata sang Pencipta. Saya sudah kasih tanda, namun kamu membandel, keras hati, tidak mau dengar, kamu tidak peka akhirnya jadi pekak terhadap tanda yang Kuberikan, mungkin begitulah sang Pencipta berkata. Ini hanya dugaan penulis saja.Â