Bulan Juni adalah Akhir Tahun Ajaran 2023/2024 dan pada bulan ini juga anak menghadapi ujian kenaikan kelas, kenaikan kelas, pelaksanaan graduation di berbagai sekolah yang sudah terbiasa melakukan graduation.Â
Ketika kenaikan kelas biasanya ada saja pemikiran orang tua murid memberikan kado terhadap guru-gurunya, sebagai ungkapan terima kasih telah mendidik dan mengajar anak-anak mereka selama satu tahun ajaran pendidikan. Namun tidak semua orangtua murid juga yang setuju dalam hal pemberian kado tersebut.Â
Sudah menjadi issue yang biasa, ketika ada pro dan kontra pemberian kado kepada guru setiap kenaikan kelas. Ada beberapa dasar mengapa terjadinya pro dan kontra tentang pemberian kado kepada guru ini, khususnya di kalangan orangtua murid.Â
Pertama: orangtua/masyarakat menganggap memang tanggung jawab guru untuk mengajar dan mendidik anak-anak di sekolah, tidak perlulah mereka diberikan kado/hadiah karena mereka juga sudah dapat gaji atas pekerjaan mereka.
Kedua: Jika diberikan kado, kelak gurunya akan pilih kasih terhadap siswa. Orangtua yang memberikan kado terhadap guru akan lebih peduli terhadap anaknya dibandingkan dengan orang tua yang tidak memberikan kado. Akan terjadi pembedaan perhatian terhadap siswa oleh guru, jadi lebih baik tidak memberikan kado, sekalipun itu kenaikan kelas atau kelulusan.Â
Ketiga: Lebih kepada ketidakpedulian.
Keempat: Sebagai pengikut saja.Â
Setiap sekolah, mempunyai peraturan tentang pemberian kado terhadap guru-guru. Ada sekolah yang menerapkan bahwa guru tidak diperbolehkan menerima barang, uang, atau hadiah dalam bentuk apapun, dalam kondisi apapun, sekalipun itu kenaikan kelas atau kelulusan setiap tahun.Â
Ada juga sekolah yang menerapkan bahwa guru dapat menerima kado/hadiah, berupa makanan/barang pemberian orangtua, hanya saat kenaikan kelas atau kelulusan, selain dari moment tersebut, guru tidak diperbolehkan menerima apapun dan dalam kondisi apapun dari orangtua murid, jika terdapat menerima kado maka guru akan diskors atau dipecat.Â
Ada juga sekolah yang menerapkan bahwa guru dapat menerima makanan dari orangtua murid, tetapi sepengetahuan kepala sekolah, dan dimakan bersama dengan guru-guru lainnya.