Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Belajar dari Kisah Cinta Fat Cat

15 Mei 2024   15:19 Diperbarui: 15 Mei 2024   15:24 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini kita mendengarkan  informasi tentang seorang gamer yang sangat terkenal yaitu Fat Cat dengan nama asli Liu Jie yang lahir di Hunan pada tahun 2003. Kisah cintanya begitu tragis hingga membuatnya  bunuh diri dengan meloncat dari jembatan sungai Yangtze di Chongqing pada 11 April 2024. Fat cat meninggal pada usia 21 tahun. Dalam karirnya sebagai seorang gamer dia telah berhasil mengumpulkan uang milyaran, namun walaupun dia telah berhasil mengumpulkan uang milyaran dia tetap hidup sederhana dan menyerahkan uang hasil kerja kerasnya kepada pacarnya yang telah dua tahun bersamanya yaitu Tan Zhu. 

Mendengar kisah Fat Cat, memang sangat sedih tetapi kita dapat belajar dari kisah seorang Fat Cat. Cinta memang kadang buta, kadang tidak pakai logika, karena itu ada yang mengatakan, yang paling sulit ditegur adalah orang yang sedang jatuh cinta karena tidak pakai logika. Coba saja tegur orang yang kasmaran, berikan informasi-informasi yang buruk tentang pacarnya, dia tidak akan terima, malah yang ada informanlah yang dimarahi, mengapa memberikan informasi yang buruk tentang pacarnya. 

Bicara tentang cinta memang tidak akan pernah habisnya, kisah tentang perjalanan cinta Fat Cat hanya salah satu yang tragis menurut pandangan masyarakat, masih banyak lagi cinta yang gagal ditengah perjalanan tidak kesampaian bahkan bunuh diri seperti Fat Cat.

Ada pepatah mengatakan jika engkau mau jatuh cinta kamupun harus mau untuk putus cinta, jangan pernah memulai jatuh cinta jika tidak mau merasakan sakitnya cinta. Cinta memang sangat indah bagi mereka yang membuatnya indah, namun cinta juga akan tragis jika dibuat menjadi tragis. Siapakah pelaku cinta tersebut, tentu manusia. Manusia memang sangat komplek dan sangat rumit keinginannya. Mau sebanyak apapun tips yang diberikan kepada manusia yang sudah terbiasa hidup tidak teratur, maka dia tidak akan dapat diubah, untuk mengubahnyapun dibutuhkan kemauan yang kuat karena untuk mengubah manusia butuh waktu kurang lebih tujuh tahun dan itupun jika mau dengan disiplin melaukan hal-hal yang ingin diubahnya. 

Jatuh cintalah dengan orang yang tepat. 

Loh, emang bisa? Kan kadang cinta datang secara tiba-tiba, kata siapa? Jika cinta datang secara tiba-tiba maka bersiaplah untuk kehilangan cintamu secara tiba-tiba. Jika memang ingin mencintai, cintailah dia yang sepadan dengan kita, sebelum menjalin hubungan ada beberapa langkah yang perlu di perhatikan untuk menemukan orang yang tepat.

1. Berdoalah sebelum menentukan Pilihan

Ada banyak pria dan wanita di muka bumi ini, setiap orang pasti punya kenalan, masa sih tidak punya kenalan atau teman, manusia disebut sebagai makhluk sosial dan tentunya berinteraksi dengan banyak orang, sedapat mungkin, jika memang ingin jatuh cinta temukanlah dia di tempat yang tepat yang walaupun tidak ada jaminan juga bahwa orang tersebut adalah baik, namun kecil kemungkinan jika kita sudah berdoa dan menemukannya di tempat yang tepat seperti gereja, pelayanan, mesjid, kumpulan anak muda di tempat-tempat rohani. Nah setelah menemukannya yang menurutmu tepat, cobalah mendoakannya, jangan langsung cerita kepada orang-orang, karena akan ada cara Tuhan sendiri menuntun orang tersebut kepada kita. 

2. Bukalah hati 

Jika sudah berdoa, menemukan orang yang telah kita doakan, bukalah hati kita, berusahalah menerima dia yang merupakan hasil doa kita. Jika sudah berdoa, membuka hati jangan lupa cari tahulah lebih dalam tentang dia. Saat ini mudah mengetahui tentang seseorang, bacalah media sosialnya, perhatikan karakternya, apakah memang tepat dengan kita. 

design by Canva (dokpri)
design by Canva (dokpri)

3. Konsultasilah dengan orangtua atau orang yang lebih senior

Sebelum memutuskan untuk mendekati dia, mulailah konsultasi dengan orangtua kita, atau orang yang lebih senior, data-data sudah dikumpulkan, karakternya sedikit banyaknya sudah tahu, jika ada restu dari orangtua maka dapat dilanjutkan, jika tidak ada jangan coba-coba melangkah, karena restu orangtua itu sangat penting, agar perjalanan cinta kita menjadi bagus kedepannya. Jika tidak ada lagi orangtua kita, konsultasilah dengan orang yang menurut kita tepat untuk bisa berkonsultasi tanpa ada kepentingan yang diambil dari kita. Tetaplah waspada terhadap orang yang kita ajak diskusi karena itu harus benar-benar kita pilih orangnya.

4. Pendekatan

Jika sudah kita doakan, sudah buka hati ada restu dari orangtua maka mulailah melakukan pendekatan, tetapi jangan lupa selalu bawakan dalam doa. Kita harus dapat menjaga hati dan pikiran kita saat kita telah mendoakan seseorang dan melakukan pendekatan. Ketika sudah melakukan pendekatan responnya positif maka tetaplah lakukan pendekatan dan boleh diajak sebagai teman. Menjadi teman, jika sama-sama single dan sama-sama ada perasaan, maka lanjutkanlah menjadi hubungan dengan tahap berpacaran. Jika sudah punya pacar jangan dekati lagi, berhenti sampai disitu, masih ada yang lain, jangan jadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. 

5. Tahapan Berpacaran

Nah, dalam masa berpacaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Satu langkah untuk memasuki langkah pernikahan adalah berpacaran. Jika sudah berpacaran jangan anggap dia sebagai suami atau isteri sehingga kita bertanggungjawab atas kehidupannya atau menyerahkan apa yang menjadi milik kita terhadap dia. Oh no...., jangan pernah beranggapan seperti itu. Di atas penulis sudah sampaikan bahwa manusia itu komplek dan sering berubah-ubah. Apalagi manusia di zaman sekarang ini, penuh dengan kemunafikan. Tahap berpacaran adalah tahap saling mengenal lebih dalam, mengenal karakter, pekerjaan, kegiatan ada keterbukaan, tapi bukan buka yang lain ya, jaga tubuh kita, karena tubuh kita berharga hanya untuk kita sendiri, di mata orang lain belum tentu tubuh kita berharga, sekalipun di hadapan pacar kita. Hanya kitalah yang dapat menjaga diri kita sendiri dengan kuasa doa setiap hari.

Jika dalam tahapan berpacaran kita melihat karakter orang yang kita doakan tidak tepat dan kita merasa sangat berat berjalan bersamanya, ya tinggalkan dengan baik-baik, jangan karena hasutan orang lain, tetapi atas dasar hasil doa juga, atas dasar pertimbangan diri sendiri, ingatlah bahwa hanya diri kita yang dapat membuat kita bahagia. 

Jatuh cinta dengan orang yang tepat akan membuat hidup kita lebih bahagia, mencintai orang yang tepat tidak akan membuat kita menjadi rugi tetapi mendapatkan berkat yang sejati. Jika sudah menemukan orang yang tepat segeralah berjalan dan melangkah bersama dengan dia, karena dialah orang yang dapat membuatmu bahagia. Menemukan cinta sejati itu memang banyak sekali langkah-langkahnya dan sulit, karena untuk memilih teman hidup itu tidak boleh bermain-main, karena namnya teman hidup, teman selama hidup kita, menjalani hidup dalam suka dan duka, dalam miskin dan kaya, dalam air mata dan sukacita. 

Melangkahlah bersama dengan orang yang tepat, maka disitulah kita menemukan kebahagiaan dalam rumah tangga. Jangan jadikan langkah kita menjadi langkah yang tangga-tangganya ke neraka, tetapi melangkahlah di tangga-tangga yang menuju sukacita keluarga. Selamat bagi mereka yang sudah menua bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun