Buanglah sampah pada tempatnya demikian juga dengan mantan pacar, buanglah pada tempatnya jika kita sudah berkeluarga. Namun seringkali terjadi orang tidak dapat move on dari mantannya, selalu masih saja teringat dengan masa lalu dan keromantisan yang pernah dijalani bersama dengan mantan pacar. Menikah dengan siapa yang dibayangkan siapa? Semoga para pembaca kompasiana tidak ada yang seperti itu.Â
Setiap orang yang memutuskan untuk berpacaran harus rela jika suatu saat ditinggal oleh pacar, jika tidak mau ditinggal oleh pacar jangan mau memulai berpacaran, karena dalam berpacaran belum tentu ada ikatan yang kuat dan disepakati untuk melangkah maju ke pernikahan.Â
Berpacaran adalah tahap awal untuk melangkah lebih maju lagi dan bila diantara keduanya belum siap melangkah maju untuk menjadi pasangan suami isteri jangan benar-benar memberikan seluruh hati dan cintamu kepada pasanganmu, karena dalam perjalanan percintaan tidak akan selamanya berjalan mulus, kadang kita sudah menganggap dia adalah pasangan yang terbaik buat kita, namun dalam perjalanan kita diselingkuhi oleh pacar kita yang membuat hubungan putus ditengah jalan.Â
Kalau sudah diselingkuhi, apakah masih mau menjadi pacarnya? Mungkin kita akan segera memutuskannya karena karakter manusia sulit untuk diubah, orang yang sudah terbiasa selingkuh dan tidak punya pendirian mereka adalah orang yang masih mencari jati diri dan masih mencari-cari yang terbaik buat mereka.Â
Apakah kita mau dijadikan orang yang dipilah-pilah olehnya? Kita kan mau jadi orang pilihan bukan orang yang ingin dijadikan sebagai batu loncatan pilah dan pilih, karena itu sebelum memutuskan melangkah lebih jauh berhati-hati dalam memutuskan cinta sejatimu.
Ada banyak kisah perselingkuhan di muka bumi ini dengan berbagai alasan yang dibuat-buat, yang pada akhirnya kata yang selalu terucap adalah kita belum jodoh.Â
"Maaf ya, aku bukan yang terbaik untukmu. Carilah yang lebih baik dariku, semoga kamu bahagia."Â
"Kita sampai disini saja".Â
"Hubungan ini tidak dapat kita lanjutkan lagi."
Nah, kalau sudah seperti ini, bagaimana perasaan dia yang ditinggalkan, mungkin sedih yang berkepanjangan apalagi sudah fokus dengan satu orang dan sudah punya niat satu untuk selamanya.Â
Perjalanan percintaan sudah dibangun selama bertahun-tahun pada akhirnya harus keluar kata-kata tersebut, waktu, tenaga, perasaan menjadi sia-sia tak berujung dengan baik.
 Sedih memang jika kita diselingkuhi. Sedih boleh-boleh saja, namun jangan terlalu lama, luka mungkin pasti ada bagi mereka yang sudah bertahun-tahun pacaran dan sudah berencana mau menikah tetapi karena perselingkuhan akhirnya putus di tengah jalan, dengan berbagai alasan.Â
Perasaan diselingkuhi, dikhianati dapat membuat seseorang menjadi trauma untuk mulai berpacaran lagi, hingga masih ingat dengan mantannya tiap hari, tidak mau membuka diri, mantan pacar sudah bahagia menikah kita masih saja teringat dengan masa lalu, yang berbahagia siapa? ya.... tentu mantan kita, kita tetaaaaap saja merenung, tidak mau menikah kalau tidak dengan dia.Â
Kita sendiri yang rugi dengan pola pikir seperti itu, memperhatankan seseorang yang sudah menjadi milik orang lain dan kita menunggu hingga dia menjanda atau menduda. Karena itu ada istilah kutunggu "jandamu". Namun walaupun dia sudah jadi janda atau duda apakah kita menjadi pilihan dia, belum tentu, jadi jangan terlalu berharap dengan masa lalu, apalagi kita yang sudah diselingkuhi.
Ada banyak kasus cerita yang berbeda-beda ketika kita diselingkuhi. Ketika kita sudah diselingkuhi dan dia sudah menikah jangan mencoba membubuka lagi ruang bagi dia yang sudah pergi menjauh dari kita.Â
Jika dia menghubungi kita lebih baik di blokir, buanglah dia pada tempatnya, bukan lagi di hatimu tetapi di tempat yang tepat. Jangan simpan sampah dalam hati kita, karena orang yang sudah pergi menjauh dan berkhianat dari kita, tidak pantas untuk kita simpan dalam hati, namun pantasnya dibuang di tempat sampah dan tidak diingat lagi.Â
Jika sulit melupakan cobalah bayangkan bahwa kita menyimpan sampah di hati kita, jika sampah itu semakin lama disimpan bukankah semakin bau dan membusuk, maukah kita menyimpan hal-hal yang busuk dalam hati dan pikiran kita, bukankah kita harus membersihkan hati dan bathin kita dengan air murni yang sejuk dan pikiran yang benar-benar bersih dari sang mantan.Â
Jika dia atau mantan kita yang sudah menikah menghubungi kita kembali, curhat dengan kita tentang suami/isterinya baiknya jangan berikan pandangan atau pendapat, kalau boleh nomor kontak semuanya diblokir. Blokir dari semua media sosial dari segala jaringan yang bersangkutan dengan dia, jika kita sulit melupakannya.Â
Jangan berikan kesempatan kepada hatimu untuk mengingat dia kembali. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Hati-hati menjaga hati, jangan sampai terluka kembali.Â
Jika kita tidak menjaga hati kita, dan kembali ke masa lalu, kapan hati kita pulih? kapan hati kita terbuka untuk sesuatu yang yang baru yang sudah Tuhan rancangkan dalam hidup kita? Jika kita terus ada di dalam luka lama, berarti kita belum dewasa dalam menirima kondisi kehidupan ini.Â
Hidup di dunia ini hanya sementara, jangan karena kita ditinggal pacar, dikhianati pacar kita menjadi tertutup dengan yang lain. Masih banyak pria dan wanita yang baik di muka bumi ini, jangan fokus dengan satu orang. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa yang begitu banyak, tugas kita hanya menemukan dan berdoa sehingga dipertemukan dengan dia yang menjadi pilihan Tuhan buat kita.Â
Lupakan masa lalu, kitalah yang memutuskan untuk dapat move on, bukan orang lain. Keputusan ada di tangan kita, jadi buanglah mantan pada tempatnya, agar hidup kita bebas dari masa lalu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H