Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelukan Terakhirmu

22 Maret 2024   08:30 Diperbarui: 22 Maret 2024   08:31 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cairan infus kritaloid yang mengalir dari pembuluh darahmu

Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada tubuhmu

Ada rasa takut kurasakan ketika melihatmu

Namun aku berusaha kuat untuk memulihkan semangatmu

Aku ingin terus ada disampingmu

Baik siang maupun malam

Aku hanya ingin merawatmu 

Tak peduli hari berganti dengan malam

Namun...

Apalah dayaku

Kondisimu tidak memungkinkan bagiku

Untuk tetap menahanmu kuat dalam rintihan

Aku selalu berusaha mentransfer imanku untukmu

Berusaha merawatmu dengan baik

Tak peduli akan karir dan jabatanku

Semua kutinggalkan asalkan engkau bahagia dalam masa tuamu 


Kala sore hari 

Engkau memelukku lama dan sangat erat

Aku tidak mengerti 

Akan pelukanmu yang hangat

Aku tidak mengerti mama arti pelukan hangatmu

Dengan lembut engkau menciumku

Dekapanmu begitu lama kurasakan

Asaku menerawang akan sakit yang engkau rasakan

Namun semua itu hanyalah sebuah tanda

Tanda akan kepergianmu

Kehilanganmu selamanya

Aku bodoh tidak peka dengan pelukanmu 

Aku histeris mama!

Aku tidak rela!!

Aku tidak terima!

Belum saatnya!

Jiwaku seperti terpisah dari ragaku

Air mataku mengalir tanpa henti

Aku terjatuh dan lunglai

Kepergianmu seperti mimpi bagiku

Walau aku telah merawatmu 

Namun masih kurang bagiku

Masa-masa bersamamu

Cintaku tidak akan pernah berhenti mama

Ingatanku tidak akan pernah lumpuh

Akan masa-masa indah bersamamu

Mama...

Engkau telah bahagia

Bersama Allah Bapa di sorga

Waktu akan memulihkanku

Walau tidak tahu kapan 

Aku hanya mengimani dalam doaku

Bahwa aku akan tetap berjuang dan bertahan

Walau tanpamu

Aku akan tetap berjalan

Dalam doa dan harapan

Karena ada Allah Bapa yang menemaniku

Aku merindukanmu mama

Dalam doa-doaku

Kiranya tersampaikan kepadamu

Melalui Allah Bapa di sorga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun