Cairan infus kritaloid yang mengalir dari pembuluh darahmu
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada tubuhmu
Ada rasa takut kurasakan ketika melihatmu
Namun aku berusaha kuat untuk memulihkan semangatmu
Aku ingin terus ada disampingmu
Baik siang maupun malam
Aku hanya ingin merawatmuÂ
Tak peduli hari berganti dengan malam
Namun...
Apalah dayaku
Kondisimu tidak memungkinkan bagiku
Untuk tetap menahanmu kuat dalam rintihan
Aku selalu berusaha mentransfer imanku untukmu
Berusaha merawatmu dengan baik
Tak peduli akan karir dan jabatanku
Semua kutinggalkan asalkan engkau bahagia dalam masa tuamuÂ
Kala sore hariÂ
Engkau memelukku lama dan sangat erat
Aku tidak mengertiÂ
Akan pelukanmu yang hangat
Aku tidak mengerti mama arti pelukan hangatmu
Dengan lembut engkau menciumku
Dekapanmu begitu lama kurasakan
Asaku menerawang akan sakit yang engkau rasakan
Namun semua itu hanyalah sebuah tanda
Tanda akan kepergianmu
Kehilanganmu selamanya
Aku bodoh tidak peka dengan pelukanmuÂ
Aku histeris mama!
Aku tidak rela!!
Aku tidak terima!
Belum saatnya!
Jiwaku seperti terpisah dari ragaku
Air mataku mengalir tanpa henti
Aku terjatuh dan lunglai
Kepergianmu seperti mimpi bagiku
Walau aku telah merawatmuÂ
Namun masih kurang bagiku
Masa-masa bersamamu
Cintaku tidak akan pernah berhenti mama
Ingatanku tidak akan pernah lumpuh
Akan masa-masa indah bersamamu
Mama...
Engkau telah bahagia
Bersama Allah Bapa di sorga
Waktu akan memulihkanku
Walau tidak tahu kapanÂ
Aku hanya mengimani dalam doaku
Bahwa aku akan tetap berjuang dan bertahan
Walau tanpamu
Aku akan tetap berjalan
Dalam doa dan harapan
Karena ada Allah Bapa yang menemaniku
Aku merindukanmu mama
Dalam doa-doaku
Kiranya tersampaikan kepadamu
Melalui Allah Bapa di sorga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H