Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Di Dia Rongkap Hi (Di Mana Jodohku)

16 Maret 2024   20:50 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar pemuda dan pemudi usia dewasa  belum menikah dan masih mencari jodoh (dokpri designed by Canva)

Jadi jika ada komentar orang Batak terhadap perempuan Batak yang sudah usia dewasa, berpindidikan tinggi dan mapan, mengatakan tidak usah tinggi-tinggi sekolahnya, toh nanti ke dapur juga, mungkin karena didasari bahwa pendidikan itu sangat penting. Sehingga tertanam dalam dirinya bahwa pendidikan dapat mengusahakan hidup menjadi lebih baik dan mandiri, karena banyak ditemukan perempuan Batak yang mandiri dan mapan. 

Bisa jadi salah satu faktor yang membuat pria menjadi minder karena mandirinya seorang perempuan. Sudah cantik, mandiri dan berpendidikan tinggi membuat para pria minder juga, hanya dari kalangan yang sama atau "selevel" dengan perempuan tersebut yang berani mendekatinya, demikian juga sebaliknya. 

Namun namanya jodoh kita juga tidak tahu. Pada dasarnya perempuan dewasa yang jomblo jauh lebih berat pergumulannya tentang hidupnya dan kapan dia menikah dibandingkan para netizen yang bersuara dan menanyakan tentang "kapan menikah".? 

Sebuah lagu karya Dakka Hutagalung Dakka Hutagulung, musisi kenamaan Batak, merupakan pencipta orisinal dari lagu bertajuk "Didia Rokkap Hi" (Dimana jodohku). Lirik lagu ini mengungkapkan isi hati terdalam dari seorang yang masih belum dipertemukan dengan jodohnya.

Aha ma namarsigor-gor ni roham; Ale inang pangintubu; (Apa yang ada dalam pikiran dan hatimu mama)

 Umbaen sai marsak ho; Umbaen sai tangis ho (mengapa engaku bersedih  hati dan menangis?)

Ganup arion di nabuni; Paboa ma jolo tu au anakhonmon 

(setiap hari mama bersedih di tempat tersembunyi; sampaikanlah kepadaku anakmu ini mama)

Pos roham naoloanku do sude (yakinlah mama, aku akan menurut semua permintaanmu)
Tung manang aha nidokmi (apapun yang mama katakan)
Unang sai marsak ho (jangan sedih mama)
Unang sai tangis ho (jangan menangis)
Aha do ulaning alana (apakah penyebabnya)
Paboa ma jolo tu au anakhonmon (sampaikanlah kepadaku)

Lului da inang nimmu tu au (mama meminta untuk aku cari jodohku)
Dang na so olo au inang  (bukan aku tidak mau mama)
Alai di dia rongkaphi (tetapi dimana jodohku?)
Di dia rongkaphi (dimana jodohku)

Nunga tung loja au mangalului (akupun sudah capek mencarinya)
Dang jumpang au na hot di au (tidak bertemu juga dengan yang tepat)
So pambahenan na humurang (bukan karena sikap yang tidak baik)
Alai boasa ikkon sirang (tetapi mengapa berpisah dengan dia)
Ooh-ooh

Molo tung sapata ma na sorop (Jika memang ini hukuman yang hinggap)
Mambaen bogashi gabe tarborot (membuat jodohku terhambat)
Sapata ni ise on oppung (Hukuman siapakah ini para leluhur?)
Ooh mula jadi nabolon (ohhh....para leluhur)

 Paboa ma tu au (sampaikanlah kepadaku)

Paboa ma tu au (sampaikanlah kepadaku)

Didia rongkaphi (dimana jodohku)

Didia rongkaphi (dimana jodohku)

Ini adalah lirik lagu yang sangat menyedihkan, bukan dia tidak mau menikah, namun dia belum bertemu dengan jodonya. Sampai dia mengatakan apakah ini hukuman para leluhur? jika ini hukuman para leluhur, hukuman siapa? Sampaikanlah kepadaku, bukan aku tidak mau menikah, akupun telah mencari, namun belum bertemu. Dia juga berusaha membuat mamanya bahagia, berusaha mengikuti seluruh perkataan mamanya namun belum bertemu juga. 

ilustrasi gambar pemuda dan pemudi usia dewasa  belum menikah dan masih mencari jodoh (dokpri designed by Canva)
ilustrasi gambar pemuda dan pemudi usia dewasa  belum menikah dan masih mencari jodoh (dokpri designed by Canva)

Lirik lagu ini tidak hanya sebatas lirik lagu, namun inilah ungkapan hati mereka yang belum bertemu dengan jodohnya. Terkadang sebagai netizen sangat mudah menyalahkan dan menjadi hakim bagi sesamanya. 

Akhir-akhir ini memang banyak ditemukan pria dan perempuan yang belum menikah? apakah yang melatarbelakanginya? Apakah karena kesibukan pekerjaan? atau mencari yang lebih mapan? Merujuk terhadap lagu di atas bukan karena dia tidak mau, namun pernah menjalin hubungan tetapi berpisah. 

Jodoh dan kematian dua perjalanan hidup yang menjadi misteri Ilahi. Tidak satupun dari kita yang tahu, kapan, siapa dan bagaimana cara bertemu dengan jodoh dan cara kita dipanggil menghadap sang Pencipta. Yang dapat kita kerjakan bagi mereka yang sudah dewasa umurnya dan belum menikah adalah berdoa. 

Berdoalah bagi mereka agar mereka bertemu dengan jodoh yang sepadan dengan mereka bukan menjadi hakim, karena kata-kata negatif yang dikeluarkan terhadap merekapun sudah menambah beban mereka. Jika tidak mampu membantu atau mendoakan, diamlah, jangan memberikan kalimat yang menambah beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun