STT (Selingkuh Tipis-Tipis), dimulai dari mata, turun ke tangan dulu baru ke hati, turun ke tangan untuk saling chat karena sudah saling tukar nomor handhphone. Dapat nomor handphone saling tukar cerita, curhat-curhatan hingga lupa bahwa sudah berkeluarga. Semakin sering berbagi cerita, semakin timbul guncangan jiwa dan rasa yang membabi buta untuk saling bercerita.Â
Awalnya sih berbagi cerita, akhirnya naik ke level yang lebih tinggi jadi TTM (teman tapi mesra). Jalin komunikasi yang teratur sesering mungkin dan buat rencana pertemuan tanpa diketahui oleh keluarga dengan alasan ada kerja lembur di kantor, ada meeting dengan klien, yang penting segala cara dilakukan agar dapat bertemu dengan dia yang sudah mengguncang hasrat jiwa. Benar apa benar ya?Â
Baru-baru ini kita disuguhkan dengan pemberitaan perselingkuhan yang viral di media sosial. Perselingukuhan antara Aden Wong suami dari ibu Amy seorang warga Korea Selatan yang sudah menetap tinggal di Singapura dengan penyanyi dangdut berinisial "TE" asal Indonesia. Saat  melihat video ibu Amy yang beredar di media sosial baik FB, IG, Youtube, dia berusaha mengambil bayinya yang berumur 4 bulan saat immunisasi di sebuah RS di Jakarta. Ibu Amy dihalangi oleh suaminya dan bayinya digendong oleh pelakor tersebut. Ibu Amy dihalangi oleh suaminya dan para petugas keamanan saat ingin mengambil anaknya yang masih bayi.Â
Dalam penuturan ibu Amy melalui media sosial ternyata pernikahan ibu Amy  sudah berjalan selama 16 tahun bersama bapak Aden Wong seorang Vice President Pengembangan Bisnis di DP World. Ibu Amy juga  menjelaskan kepada media bahwa beliau mengetahui perselingkuhan Aden Wong dengan PA (personal assistant)-nya, ketika ibu Amy melahirkan anak yang ke-4 sendirian.Â
Kasus perselingkuhan bapak Aden Wong yang sudah terkuak ke media sosial membuat dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai Vice President dari Pengembahan Bisnis di DP World. Sayang ya, sudah dipuncak karir akhirnya jadi hancur karena seorang pelakor.Â
Kisah ibu Amy ini mungkin banyak dialami oleh perempuan/isteri di Indonesia dan mereka yang sudah pernah mengalami diselingkuhin apalagi tidak diberikan waktu untuk bertemu dengan anak-anaknya akan membuat hati seorang ibu pedih, sedih seperti diiris sebilah pisau. Bagi seorang ibu, anak itu segalanya, karena itu seorang ibu yang benar dia akan berjuang untuk anak-anaknya walaupun dia harus merelakan kebahagiannya sendiri. Kita dapat melihat wawancara ibu Amy dengan ibu Grace dalam chanel youtube dengan link ini:https://www.youtube.com/watch?v=VbmIw-bI19s
Mendengar penjelasan dari ibu Amy bahwa hubungan mereka baik-baik saja sebelum tahun 2021 dan bapak Aiden Wong adalah seorang suami dan ayah yang baik. Dia juga sangat sayang kepada anak perempuannya, nah perubahan sikap dari bapak Aiden Wong yang membuat kecurigaan ibu Amy. Insting isteri itu memang sangat kuat, sebaik baiknya seorang suami menyimpan sesuatu seorang isteri pasti peka terhadap suaminya.Â
Dari kasus ini kita dapat mengambil hikmah, karena dari kasus orang lainpun kita dapat belajar khususnya mereka yang sudah berkeluarga dan sudah punya anak. Berhati-hatilah saat menggunakan anggota tubuh kita agar terhindar dari perselingkuhan. jagalah anggota tubuh kita, karena dari anggota tubuh kitalah awal mula bencana perselingkuhan seperi sebuah banjir bandang yang menghancurkan banyak rumah. Perselingkuhanpun menghancurkan rumah tangga. Ada anggota tubuh yang harus kita jaga agar terhindar dari perselingkuhan yaitu, mata, hati, pikiran, telinga, bibir dan kaki.Â
Mata
Orang yang jatuh cinta biasanya berawal dari mata, lalu turun ke hati. Mata adalah pelita tubuhmu, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Mata seorang suami/isteri hendaknya tertuju hanya kepada keluarganya sendiri. Seorang yang sudah berkeluarga hanya mempunyai seorang isteri di depan matanya, karena sudah memutuskan untuk berkeluarga, sudah berkomitmen hidup bersama dengan seorang wanita, jadi dimatanya hanya isterinyalah wanita terbaik dan tercantik dalam hatinya demikian juga sebaliknya.
Hati
Hati adalah bagian tubuh yang sangat sensitif. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Keterlibatan hati secara emosional dengan lawan jenis sering menjadi langkah awal yang akhirnya menuju kepada perselingkuhan. Awalnya berteman, atau awalnya AP (Asisten Pribadi) karena sering bertemu, sering curhat, hatipun semakin terikat dan terpesona, jadilah TTM (Teman Tapi Mesra). Jika ingin memang seorang teman lawan jenis mau cerita libatkanlah pasangan kita, sebisanya jika suami yang curhat terhadap seorang perempuan, sampaikanlah curhatannnya itu kepada isteri, atau sebisanya, biarlah isteri yang menjadi teman dia curhat untuk menjaga agar tidak terbawa emosi akhirnya jadi jatuh lebih dalam jadi jatuh hati.
Pikiran
Dalam keluarga selalu saja ada namanya cobaan dan godaan, karena itu kita tidak mampu untuk menyelesaikannya sendiri. Yang pertama diserang ketika terjadi masalah adalah pikiran kita. Pikiran menjadi tempat terempuk bagi si iblis untuk merusak kehidupan kita. Iblis berusaha untuk mengerjakan bagiannya sehingga pikiran menjadi jahat, tergoda dan menuruti hawa nafsu. Roh memang penurut tetapi daging lemah, jika kedagingan kita lebih kuat maka runtuhlah keluarga yang sudah susah payah dibangun dengan kehadiran orang ketiga.Â
Sebisanya jika pikiran kita sudah kalut, coba berbicara dengan isteri secara terbuka, atau dengan rekan yang dapat dipercaya membantu dan memberikan solusi yang tepat agar tidak jatuh ke dalam hawa nafsu. Hawa nafsu timbul dari pikiran jahat, jika dipupuk maka akan menjadi bumerang dan meledak. Manusia terdiri dari daging dan roh, jika roh yang baik yang ada dalam diri kita maka akan dapat mengontrol keinginan daging kita, namun jika keinginan daging kita yang lebih kuat maka dialah yang akan mengontrol roh kita untuk melakukan keinginan daging kita. Jika tidak kuat, haruslah meminta kekuatan dari Tuhan, berdoalah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, minta Tuhan yang berkuasa atas pikiran kita, agar terhindar dari godaan dan kenikmatan dunia.
Telinga dan Bibir
Telinga dan bibir adalah paket yang sangat sensitif. Saat bibir berbicara telinga mendengar. Segala sesuatu yang kita dengarkan harus kita pilah-pilah mana yang benar dan patut untuk didengarkan. Banyak perkataan-perkataan perempuan penggoda atau pria, yang manis seperti madu. Jika seorang lawan jenis yang mendekati dengan kata-kata manis atau rayuan gombal dengan suara mendesah-desah (heheh), atau suaranya merdu sampaikan langsung (maaf ya neng, bicaranya biasa saja, tidak normal ya, dan tolong jaga jarak untuk menyampaikan terhadap saya). Kalau kita mau dan suka mendengarkannya, berarti kita menikmati desahan dan rayuan gombalnya, berhati-hati itu sudah tanda lampu merah, segera berhentikan percakapan, agar tidak sama-sama jatuh ke dalam kenikmatan yang membawa ke neraka.
Tangan dan Kaki
Gunakan kaki kita melangkah ke tempat-tempat yang dapat membangun kehidupan kita, seperti ke tempat kerja, ruang diskusi, atau tempat ibadah, kumpul dengan teman yang sesama jenis, menjauhlah dari diskotik, bar plus-plus, kafe plus-plus dan tempat yang menarik kaki kita untuk jatuh ke dalam perselingkuhan. Saat bekerja di kantorpun usahakan tidak menyentuh lawan jenis, karena kita tidak tahu perasaan lawan jenis terhadap kita.Â
Jika ingin berbicara tentang pekerjaan ya tidak perlu menyentuh, karena sentuhan dengan lawan jenis dapat menyebabkan "kesetrum", apalagi teralu sering menyentuh dapat menimbulkan perasaan yang berkelanjutan yang memicu perselingkuhan.Â
Pada dasarnya sudah banyak kasus perselingkuhan yang membawa kepada kehancuran, namun kedagingan, ego dan nafsu menjadi prioritas dan terdahulu daripada logika yang waras bahwa hidup ini masih dalam perjalanan yang panjang. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, namun kembali kepada jalan yang benar itulah yang dikehendaki oleh Tuhan, walau prosesnya panjang.Â
Hidup adalah sebuah perjalanan dengan proses yang panjang, kadang jatuh berkali-kali, kitapun harus dapat bangkit kembali. Walau sukar jalannya, kita harus kembali putar haluan ke jalan yang benar, karena hidup hanya sementara dan pada akhirnya saat kita kembali kepada Sang Pencipta nama kitalah yang akan kita tinggalkan dimuka bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H