Majas sindiran yaitu majas yangg ditujukan untuk menyindir. Contoh majas yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari sarkasme, satire, sinisme dan ironi. Â Kadang dalam kehidupan sehari-hari juga orang yang tidak menyukai orang lain dalam sebuah komunitas atau pekerjaan dapat menggunakan majas sindiran untuk menyindir rekan kerja atau teman yang tidak disukai.Â
3. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas untuk  mengekspresikan sesuatu hal dengan  cara mempertentangkannya dengan hal yang lain. Contoh majas ini adalah majas antitesis, paradoks, anakronisme, sinekdoke dan lainnya. Majas pertentangan ini juga dapat digunakan oleh penyair dalam mengungkapkan dan mengekspresikan idenya.
4. Majas perbandingan.
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan satu dengan yang lain. Yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori, personifikasi, metafora, metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, dan eufimisme.Â
Selain majas ada juga rima yang merupakan unsur puisi. Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang. Contoh rima: kupu-kupu ini disebut rima. Dalam menuliskan puisi penyair menggunakan rima untuk menciptakan keserasian dan keharmonisan.
Untuk tema tentunya kita semua sudah tahu bahwa tema adalah landasan dasar bagi seorang penyair dalam menuliskan puisi. Tema merupakan gagasan pokok dari penyair dan merukan kerangka berfikir sehingga puisinya mengalir sesuai dengan tema. Isi puisi dan tema harus mempunyai benang merah karena tema itu merupakan kerangka berfikir dari isi puisi yang dituliskan.Â
Kalau mau menulis puisi unsur-unsur di atas perlu menjadi bahan perhatian seorang penyair. Puisi itu indah, sebuah karya sastra yang dapat mengungkapkan isi hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H