Puisi adalah bentuk karya sastra yang dapat digunakan untuk mengekspresikan keadaan, perasaan, kekaguman, kegembiraan, kesedihan dan kondisi realita yang ada. Saat suasana hati kita dalam kondisi sedih kita dapat menuliskannya dalam bentuk puisi atau sedang kasmaran dan jatuh cinta dituangkan dalam puisi. Masih ingat saat remaja, suka menulis puisi untuk diri sendiri dan diarypun penuh dengan tulisan-tulisan dalam bentuk puisi. Umumnya remaja putri suka dengan buku harian atau diary, mereka suka menuangkan apa yang menjadi isi hatinya di dalam diary tersebut.Â
Ada beberapa manfaat dalam menulis puisi selain dari mengekspresikan perasaan dan ungkapan hati. Puisi bermanfaat untuk menumbuhkan kreatifitas seseorang. Ketika menulis puisi, seluruh apa yang kita rasakan dapat dengan mudah dituangkan, bahkan hal-hal yang tidak pernah terpikirkanpun muncul secara otomatis dalam bentuk kata-kata. Mereka yang suka menulis puisi terbiasa berimajinasi, ada yang dilihat, dirasakan dengan mudahnya menuliskannya dalam bentuk puisi.Â
Puisi bermanfaat untuk mengeluarkan inspirasi dari dalam diri kita. Terkadang, saat kita merenung atau sendiri, pikiran kita dapat melayang-layang kemana-mana, mungkin merenungi nasib yang masih jalan ditempat, atau memikirkan karir, keluarga yang harus ditanggungjawabi, pendidikan, atau gebetan diambil orang dan masih banyak lagi yang membuat seseorang dapat menulis sebuah puisi.Â
Puisi juga bermanfaat untuk mengasah kemampuan dalam membuat sebuah karya. Ada puisi yang sampai sekarang  sering diingat oleh masyarakat Indonesia yaitu Krawang Bekasi ciptaan Chairil Anwar seorang penyair legendaris Indonesia pada tahun 1945. Sampai saat ini sajak-sajak karangan Chairil Anwar yang lahir di Medan pada tanggal 22 Juli 1922 masih sering dijadikan topik di sekolah saat belajar Bahasa Indonesia. Puisi Krawang Bekasi ini mengingatkan kita untuk mengenang para pejuang kemerdekaan kita. Puisi yang menggambarkan  pada pembantaian yang dilakukan oleh Belanda yang terjadi antara Karawang hingga Bekasi. Menggambarkan jiwa patriotisme, pantang menyerah, berjuang, rela mengorbankan seluruh hidupnya, tidak hanya nyawanya sendiri tetapi juga keluarga, harta dan apa yang ada padanya untuk membela bangsa dan negara. Puisi ini masih suka dibacakan di depan umum, biasanya saat upacara HUT Kemerdekaan Indonesia di berbagai instansi, sekolah dan kantor yang mengadakan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia dan juga saat upacara Hari Pahlawan di sekolah-sekolah.
Dalam menulis puisi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu: diksi (pilihan kata), imajinasi (penggambaran suasana), majas (bahasa kiasan), rima (pengulangan bunyi), tema (pokok persoalan). Seluruh unsur-unsur ini harus kita perhatikan agar puisi yang kita tuliskan tidak hanya sekedar tulisan saja, tetapi dapat menggambarkan seluruh tema yang dimaksudkan oleh penyair atau penulis puisi.Â
Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Pemilihan kata penting untuk menggambarkan maksud dari seorang penyair agar pembaca tidak bingung, usahakan kata-kata yang dipilih mudah dimengerti, karena kalau pembaca mudah mengerti puisi kita, maka pembacapun akan tertarik untuk membaca puisi-puisi kita berikutnya, jadi pemilihan kata yang memiliki arti untuk membentuk sebuah kalimat dalam setiap bait dan baris dalam puisi perlu diperhatikan.Â
Majas adalah gaya bahasa untuk memperhalus atau menegaskan sebuah makna kalimat. Majas terdiri dari majas penegasan, sindiran, majas penegasan, majas pertentangan dan majas perbandingan.Â
1. Majas Penegasan
Majas penegasan yaitu majas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan cara tegas. NContoh majas penegasan adalah repetisi, retorika, simbolik, paralelisme dan lainnya. Ketika kita ingin menegaskan sesuatu dalam puisi kita, kita dapat menggunakan majas penegasan.Â
2. Majas Sindiran