Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Apa Kabar Aglonema, Gelombang Cinta, dan Monstera Setelah Pandemi?

21 Februari 2024   21:16 Diperbarui: 23 Februari 2024   15:08 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman hias Aglonema Red Peacock.(Shutterstock/Tarom Koleng via Kompas.com)

Sejarah pandemi Covid-19 tahun 2020 adalah sejarah terbesar kematian pada abad ini. Virus Covid-19 menyebar di Indonesia sejak awal bulan Maret, setelah beberapa kematian melanda masyarakat Indonesia, dunia terasa mengerikan, mencekam dan khawatir akan hidup pun mulai terguncang. Tangisan dan air mata sering menjadi sapaan dari Rumah Sakit dan tetangga. 

Dalam beberapa hari tingkat kematian sudah melonjak tinggi. Kita semua dilarang keluar dari rumah. Diwajibkan untuk menggunakan masker, rajin minum vitamin, madu, jahe, telur dan segala asupan gizi kita usahakan untuk menjaga stamina tubuh, rajin cuci tangan, tidak boleh salaman atau bersentuhan.

Jika keluar, sampai di rumah harus bersih dulu di depan pintu sebelum masuk ke rumah, pakai hand sanitizer setiap kali menyentuh sesuatu, kondisi itu membuat kita semakin bersih sebersih-bersihnya. 

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Kala itu hati hancur, banyak keluarga dan rekan-rekan yang meninggal, dunia mencekam, pekerjaan hilang, penghasilan tidak ada, banyak perusahaan dan pabrik yang tutup. 

Lowongan pekerjaan menipis, resto, tempat umum semua tutup kecuali rumah sakit dan bisnis farmasi yang masih berjalan. Untuk berobat ke rumah sakit pun pasien lama dilarang, karena banyak pasien covid yang belum tertangani. 

Masa kegelapan seolah-seolah dimulai dan tidak akan berakhir, dunia terasa gelap, harapan seolah-olah sirna, walau doa-doa terus disampaikan dengan iman yang berfluktuasi. 

Untuk bertemu dengan saudara, teman pun tidak diperbolehkan jika bukan hal yang sangat penting, pernikahan pun tanggal dan waktu yang sudah direncanakan sebelum pandemi batal dan harus ditunda karena virus Covid 19.

Laporan kematian dari Kementerian Kesehatan setiap hari di-update, berapa yang sudah terinfeksi dan berapa yang meninggal. Membuat hati setiap hari deg-degan mendengar bahwa si A, B, C sudah meninggal karena covid. 

Rintihan, kepedihan tidak kunjung berhenti selama dua tahun. Tetapi kekhawatiran masyarakat mulai sedikit reda ketika vaksin pertama sudah diluncurkan dan ketika seluruh masyarakat sudah divaksin mulailah masyarakat beraktivitas walaupun dibatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun