Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Kisah Kasih Seorang Anak Driver Gojek

15 Februari 2024   11:28 Diperbarui: 15 Februari 2024   11:32 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasih itu tidak hanya diwujudkan saat Hari Valentine, setiap hari adalah hari kasih sayang. Kisah kasih seorang anak driver gojeg terhadap papanya sebut saja nama anaknya adalah Kreszen, yang les di Aurora Bimbel. Anaknya sangat polos, baik dan sensitif. Anak umur 9 tahun, kelas 4SD dan anak tunggal selalu bersama dengan maminya.

Sore itu maminya menghubungi Ms.Arta, guru bimbelnya, mengatakan bahwa papanya Kreszen disenggol motor di area jalan Daan Mogot dan sedang dibawa ke RS Hermina, RS terdekat dengan lokasi kejadian. Menurut informasi dari maminya Kreszen, bahwa papanya pendarahan di kepala dan menitipkan pesan agar Kresenz tidak informasikan bahwa papanya masuk RS. 

Kresenzpun menunggu di tempat les bimbel Aurora. Seperti biasa happy dan bermain games. Berhubung sudah malam sekitar jam tujuh, Ms.Arta ingin memberikan Kreszen makan malam, dia menanyakan Kreszen mau makan apa? Kebenaran di rumah saat itu tersedia, lauk ikan teri medan sambel dan mie goreng, tetapi Kreszen mau makan sate. Oke kita beli satu ya, kata Ms.Arta. Sambil menunggu dibelikan sate Kreszens pun bermain games dengan menggunakan tablet Ms.Arta. Setelah sate tiba, Krsezenpun senang, makan menikmati sate yang dibelikan Ms.Uli. Dia menikmati makan sate dengan nasi, ditawarin makan sayur dia tidak mau, namanya juga anak-anak ya, kebanyakan menolak sayur. 

dokpri
dokpri

Setelah selesai makan maminya telpon Ms.Uli untuk disambungkan sama Kresenz. Merekapun mengobrol berdua, maminya mengatakan akan segera jemput Kreszen di tempat les setelah pulang dari RS. Maminya menyampaikan bahwa papanya di Rumah Sakit. Setelah Kreszen mendengar papanya masuk RS, dia menangis. Kreszen yang memang anaknya sangat sensitif, tidak dapat menahan air matanya, terus mengalir di pipinya,  maminya sudah mengatakan agar berhenti menangis, tetapi tetap saja dia menangis. Setelah pembicaraan yang cukup lama di handpone, maminyapun menutup telpon dan segera menjemput Kreszen dari tempat les.

Walaupun pembicaraan antara mami dengan anaknya berhenti tetapi air mata Keszen tidak berhenti menangis tanpa henti, walau sudah dibujuk sama Ms.Arta dengan memberikan berbagai penjelasan dan fakta tentang kecelakaan, tetapi Kreszen tetap menangis, papanya Kreszen pasti sembuh, "tidak apa-apa, kata Ms. Arta." "Ms.Arta saja pernah kecelakaan kakinya, tetapi sembuh juga, kata Ms.Arta". "Iya ms, tapi papa Kreszen di Rumah Sakit, apakah dia akan sembuh". "Sembuhlah" jawab Ms.Arta. Setelah itu Ms.Uli juga menyampaikan bahwa Ms.Uli juga pernah ditabrok mobil dan Ms.Uli sudah sembuh, kan kalau kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit untuk diobati biar lekas sembuh, jadi Kreszen tidak usah takut ya, jangan menangis terus, sambil mengusap air mata Kreszen dengan tissue Ms.Uli membujuk Kreszen untuk berhenti menangis. "Ayo coba lihat gamesnya sudah sampai dimana tadi?" kata Ms.Uli. Kedua guru bimbel Kreszen menenangkannya dan berusaha untuk mengalihkan perhatian Kreszen. Perhatiannyapun sebentar beralih ke games dan beberapa menit kemudian sudah keluar masuk pintu depan rumah menunggu maminya yang belum datang.

Kreszen masih terus menangis dan kondisi ini membuat Ms.Arta dan Ms.Uli berfikir bagaimana untuk menenangkannya, akhirnya Ms.Arta mengajak Kreszen berdoa, agar papa Kreszen sembuh, setelah berdoa Kreszen berhenti sejenak dan diam. Kemudian beberapa menit dia sudah kembali ke gerbang, melihat apakah maminya sudah datang, dia gelisah dan khawatir. 

dokpri
dokpri

"Kreszen bertanya, mami aku ko belum datang juga Ms?" "Iya, kan dari Rumah Sakit kesini jauh, mungkin macet di jalan, Kreszen duduk dulu tenang dulu ya", kata Ms.Uli, kemudian diapun duduk, dan beberapa menit kemudian, pergi ke arah gerbang rumah, begitulah Kreszen berkali-kali tidak berhenti menunggu maminya tiba. 

Saat maminya tiba Kreszen masih menangis, tetapi maminya menenangkan Kreszen. Anak yang berbakti. Melihatnya sampai tersedu-sedu dan tidak berhenti menangis membuktikan besarnya kasihnya kepada papanya. Pekerjaan menjadi driver gojeg, resiko kecelakaan di jalan memang tidak dapat dihindari, walau setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Tetapi perkumpulan driver gojek memang sangat kuat. Saat mengetahui papanya Kreszen kecelakaan, merekapun langsung saling bantu membawa papanya Kreszen ke Rumah Sakit. Sangat berkesan dan terharu jika kita ada pada posisi tersebut, banyak orang yang membantu. Kiranya perkumpulan diriver gojek tetap solid dan saling peduli satu sama lain. 

Setelah maminya sudah dapat menenangkan Kreszen, merekapun pulang dan sepertinya hati Kreszen sudah mulai lega, karena maminya ada disampingnya. Itulah betapa kuatnya cinta seorang ibu, dengan kehadiran maminya, dia dapat tenang. Kasih ibu memang super power buat anak dan keluarganya. 

Dari kisah ini, kita dapat melihat bahwa kasih itu tidak melihat waktu, selagi kita masih mampu mari kita kerjakan, karena love is verb, cinta itu kata kerja, bukan noun atau kata benda. Karena cinta adalah kata kerja, mari kita sama-sama mengerjakannya, dengan cinta yang sederhana dapat menyembuhkan dunia yang terluka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun