Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bertahan atau Mundur?

3 Februari 2022   15:05 Diperbarui: 3 Februari 2022   17:14 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana jika kondisi ekonomi ditengah jalan berantakan, semisal suami di PHK, isteri tidak bekerja, tabungan sudah mulai menipis, isteri tidak bijak mengelola keuangan? Suami menjadi marah dan menimbulkan banyak permasalahan. Apakah isteri akan memandang rendah suami? Bagaimana dengan aspek pendidikan dan pekerjaan. Bagaimana jika pendidikan dan pekerjaan isteri lebih tinggi dari suami? Apakah suami dapat menerimanya? 

Apakah suami menjadi memperalat isteri karena kemapanan keuangan isteri? Atau sebaliknya, suami menyuruh isteri berhenti dari pekerjaan dan menjadi seorang ibu rumah tangga karena keegoisannya tidak dapat melihat isterinya lebih tinggi dari dia sendiri? Atau sebaliknya, jika isteri tidak mempunyai pendidikan yang tinggi dan tidak bekerja, apakah suami akan menghargai dan menyayanginya atau malah menganggap sepele dan suami dengan seenaknya diluar rumah menikmati kehidupan yang tidak benar dengan perempuan-perempuan lain? 

Bagaimana dengan aspek sex, bagaimana jika kedua mempelai sudah tidak original lagi baik laki-laki maupun perempuan? Atau hanya perempuan yang original dan laki-laki sudah melanglang buana atau sebaliknya, apakah mereka berdua dapat menerima kenyataan dan tidak mempermasalahkan hal itu ketika sudah hidup dalam sebuah pernikahan? 

Atau bagaimana jika suami tidak dapat memberi buah kehidupan anak atau perempuan tidak mampu memberikan anak lagi, apakah mampu keduanya saling menerima? Ini masih dalam sedikit aspek pertanyaan-pertanyaan ringan dalam konseling pernikahan, belum lagi kita sampai kepada aspek adat istiadat. Sangat banyak yang harus diketahui ketika sudah memutuskan untuk menikah agar saat pernikahan semuanya sudah sama-sama terbuka, sama-sama menerima sama-sama menikmati kehidupan pernikahan dalam suka dan duka.  

Dalam pernikahan yang memberikan keputusa berjalannya roda pemerintahan keluarga, hehehe, seperti pemerintahan politik saja ya adalah keputusan bersama suami dan isteri. Lelaki sebagai kepala keluarga perlu berdiskusi bagaimana cara mereka berdua mengelola keluarga mereka sendiri, apakah dengan cara hidup low profile tetapi memiliki duit yang banyak, atau sebaliknya. 

Ada banyak godaan saat sudah memutuskan untuk menikah, seperti godaan perzinahan, perselingkuhan, hedonis, egois, kemalasan isteri, suami pemabuk, mertua ikut campur dalam kehidupan keluarga, bahkan ikut memutuskan sesuatu hal dalam kehidupan keluarga anaknya yang notabene selain suami dan isteri, mertua dan keluarga lainnya adalah orang ketiga, agar saat terjadi masalah keluarga tersebut tidak menyalahkan mertua atau orangtua, karena jika setelah memberikan keputusan untuk berpisah akan menyesal sendiri. 

Kehidupan keluarga menjadi berantakan apalagi jika sudah memiliki anak, permalasahan semakin runyam. Baiknya sebelum memutuskan untuk bercerai ingatlah akan cinta kasih mula-mula yang pernah ada, ingatlah bagaimana cara buat anaknya, hehehe, jangan mengingat kekurangan pasangannya karena disitulah si iblis menggoda pikiran-pikiran kedua pasangan, agar terjadi perpisahan. 

Ego, kesombongan, tidak mau mendengar nasehat, merasa benar sendiri, tidak memiliki kerendahan hati untuk meminta maaf, juga salah satu penyebab timbulnya permasalahan jika terus berlanjut tahun demi tahun tidak ada perubahan maka berujung sampai kepada perpisahan.  

Tidak ada satupun yang mengharapkan kehidupan pernikahan menjadi berantakan atau berakhir dalam sebuah perceraian semua berharap berjalan dengan baik bahkan sampai kematian memisahkan. Semoga kehidupan pernikahan saudara-saudara sekalian dalam kondisi baik. Sekali lagi, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Tempatkanlah Tuhan berjalan memimpin mendahului segala rencana dalam keluarga, maka jalannyapun akan baik sekalipun banyak masalah-masalah yang timbul. Masalah akan selalu ada, tetapi jika Tuhan ada disana, bukan ego masing-masing maka percayalah jalan keluar terbaik akan dibukakan. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena darisitulah terpancar kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun