Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintamu Anugerah Terbesar dalam Hidupku (Part 3)

14 Januari 2022   22:30 Diperbarui: 20 Januari 2022   17:32 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh gitu ya Laras, gue kirain gue pria terbaik sama dia, makanya dia mengiakan gue setelah jalan tiga bulan dan menurut gue sudah kelamaan, biasanya cewe-cewe gue taksir hari ini, besok sudah chat gue gitu. Nah...itu tuh, kesombongan elo. Yosi itu mengiakan elo gegara gue, gue paksa dia menerima cinta elo, karena gue lihat Yosi butuh sosok kayak elo, walau gue tahu elo itu dulunya playboy yang menurut gue, playboy murahan, karena elo punya banyak cewe, pria yang punya banyak cewe buat gue itu murahan, bukan sebuah kebanggaan. Pria sejati itu, punya satu cewe dan tetap setia, apalagi sudah dewasa kayak elo. Laras kamu jangan salah paham sama saya, masa lalu biarlah masa lalu, sekarang gue sudah fokus sama Yosi, tetapi saat gue fokus sama dia seolah-olah dia tidak menganggap saya ya, sakit juga kagak dia sampaikan. Apakah elo ceritain masa lalu gue sama dia?

Kagak, kalau gue kasih tahu, elo kagak bakalan dia terima. Makanya dari sekarang elo baik-baik sama dia. 

Tadi kamu sampaikan Laras pernah punya pacar? Cemburu ya, hehehe. Pengen tahu aja atau pengen tahu banget. 

Laras gue serius, elo tidak usah khawatir Praja sudah meninggal tujuh tahun lalu. Sejak Praja meninggal tujuh tahun lalu, Yosi dingin sama namanya kaum Adam, padahal banyak yang melamar dia, setiap tahun paling sedikit lima yang mau melamar dan yang mau mengenalkan sama dia banyak bangeeet, makanya dia kadang ganti-ganti nomor, malas dia dikejar-kejar orangtua pria atau teman-teman yang mau menjodohkannya, so eloo jangan bangga dulu ya playboy. Gitu-gitu Yosi punya fans banyak, tapi dia bukan kayak elo, dia malah menghindar, kalau elo kan nampung, kayak nampung air kerann, heheh. Kalau Yosi dia dikejar dia lari, itulah makanya dia lama bangeet sendirinya, dan lebih baik baginya berkarya, melanjutkan visi misinya dibandingkan mikirin maried. Padahal harapan orangtuanya terakhir sebelum meninggal, Yosi menikah tetapi kehendak kita bukanlah kehendak Tuhan. 

Sudah....elo panjang cerita, bagaimana ceritanya Praja. 

Penasaran ya..kata Laras

Praja itu pria terbaik yang pernah hadir dalam hidup Yosi. Dia anak seorang pejabat dan pengusaha. Walaupun almarhum papanya dulu seorang pengusaha tetapi Praja mandiri tidak bergantung kepada perusahaan papanya. Malah adiknya yang kedua yang melanjutkannya, tetapi almarhum papa Praja sudah membagikan mereka warisan. Praja juga punya banyak cewe dulunya, tetapi setelah dia mengenal Yosi, berubah tiga ratus enampuluh derajat. Elo bisa kebayang, dulu Yosi sudah menolak Praja, tetapi Praja tidak putus asa. Saat Yosi menolak Praja, Praja mengancam Yosi akan bunuh diri dan menuliskan nama Yosi disetiap dinding kamarnya bahwa dia ditolak Yosi, makanya bunuh diri. Yosi yang mendengar itupun kaget, ada saja pria kayak Praja, yang tidak dikenal sudah jatuh cinta sama dia. Akhirnya Yosi menerima cinta Praja, tetapi anehnya Praja sayang banget sama Yosi, gue kira dengan latar belakang dia yang suka ganti-ganti cewe bakal ninggalin Yosi, tetapi tebakan gue salah. Praja benar-benar pria sejati. 

Yosi punya banyak kegiatan, kalau dia pulang kerja, dia masih ada meeting pelayanan di berbagai wilayah dan Praja selalu siap mengantarkan dia. Praja itu merokok, juga tidak pernah ke gereja, tidak pernah baca Alkitab, tapi Yosi bahagia bersamanya karena Praja memperlakukan dia seperti putri raja. Saat Yosi capek mengajar anak-anak dibawah kolong jembatan, Praja sudah sediain kaos buat baju ganti Yosi dan akan membawanya ke mall, untuk ganti baju terus dibawa massage. Praja tidak ingin Yosi kecapean, setelah itu mereka baru dinner. Praja juga tidak pernah menyentuh Yosi dan itu yang membuat Yosi respek sama Praja dan cinta Yosi makin hari makin dalammm. Sekalipun Praja banyak banget kurangnya, dia terkena diabet dan setiap minggu suntik insulin, Yosi sangat sayang sama Praja. Yosi selalu mengatur takaran makan Praja, kalau mereka makan di resto, Yosi yang mengatur makanan Praja, Yosi berusaha membuat Praja bahagia, dengan memperlakukan dia selayaknya calon suaminya. Apalagi saat pertemuan di organisasinya, Yosi selalu mengajak Praja ke ruang pertemuan sekalipun kadang Praja menolak dan membiarkan dirinya menunggu diluar saja ketimbang nanti ikut ke dalam ruangan. Tapi Yosi bijaksana memperlakukan Praja, dia selalu membuat Praja berharga dimata semua orang, dia membuat Praja dihargai semua orang yang mengenal Yosi, bahkan sampai Praja terharu melihat cara Yosi memperlakukan dia dihadapan semua teman-temannya. Dia membuat Praja nyaman, sekalipun dia tidak pernah ke gereja, merokok, dugem, kadang masih suka minum alkohol, Yosi tidak pernah melihat latar belakang semuanya itu, walaupun dia tahu, karena Praja memperlakukan dia dengan baik, bertanggungjawab, menyayanginya dan menghargainya. 

Yahh, mereka sangat menghargai satu sama lain dan Yosipun sudah dianggap menantu paling besar dikeluarga mereka, karena Praja adalah anak sulung di keluarga mereka. Pada saat adik Praja menikah, Yosi sudah ikut foto bersama keluarganya dan sampai neneknya Praja menicumin Yosi saat kenalan. Cantik banget kamu Yosi, kata neneknya, saya suka samamu, mari sama nenek duduk sayang, kamu jangan duduk di tempat tamu, kamu duduk disamping nenek karena bagaimanapun kamu adalah menantu pertama kelak. Mulai dari tante Praja, ohm dan keluarga-keluarga Praja senang, Praja membawa Yosi sebagai calon isterinya ke pernikahan adiknya. Keluarga merekapun sudah merencanakan pernikahan Praja setengah tahun ke depan. Semua sudah disedikan termasuk rumah tempat tinggal mereka. Tetapi semua tinggal rencana, karena Praja meninggal. 

Saat Praja diterima di sebuah perusahaan di Kalimantan, Praja senang, karena gajinya bagus, fasilitas semua tersedia, dan jabatan juga ada. Praja meminta ijin Yosi, jika Yosi memberikan ijin, maka Praja akan pergi, tetapi jika Yosi tidak memberi ijin,  Praja tidak akan pergi. Sayangnya Yosi salah keputusan, dia memberikan ijin kepada Praja, mungkin karena melihat Praja yang bahagia dengan pekerjaan barunya. Yosipun ingin ikut dengan Praja, tetapi Praja melarang karena disana tidak ada mall kata Praja. Praja harus mengontrol lima perkebunan kelapa sawit dan ada di daerah yang jauh dari kota. Yosi sudah meminta, agar kerja di Kalimantan saja dia, tidak apa-apa tidak ada mall disana, yang penting saya bisa bersamamu, kata Yosi waktu itu. Tetapi Praja melarang. Setelah setengah tahun mereka LDR, Yosi dengan kesibukannya, Praja dengan kesibukannya, Yosi jatuh sakit. Yosi dirawat di RS hingga pakai oksigen selama seminggu. Setelah Yosi keluar dari RS, tante Praja menghubunginya bahwa Praja meninggal tabarakan dengan truk saat dia kontrol ke lapangan, selama seminggu dia tidak sadar, karena darah dikepalanya sudah banyak habis sebelum tiba di RS. Jarak RS jauh dari tempat Praja. Yosi menangis sejadi-jadinya, dia histeris, ternyata jiwa mereka terpaut, karena selama seminggu juga Yosi di RS, selama seminggu juga Praja di RS. Tante Praja menenangkan Yosi, bahkan hingga mayat Prajapun tidak sempat dilihat Yosi karena langsung dibawa pulang ke kampung. 

Yosi berkabung selama berbulan-bulan, apalagi dia menerima surat wasiat dari Praja dan meninggalkan warisan buat Yosi yang berpesan agar jangan lupa mengajar anak-anak jalanan, tidak lupa ke panti asuhan dan panti jompo tempat mereka setiap bulan pergi bersama Praja, hati Yosi hancur tak karuan. ATM Praja dititipkan sama tantenya dan diberikan sama Yosi, tante Praja sayang banget sama Yosi, sampai-sampai Yosi dibawa berlibur ke Villa mereka selama seminggu. Yosi bisa datang kapan saja dan menikmati pemandangan di sana jika Yosi mau, kata tante Praja. Tante Prajapun sayang banget sama Praja, karena sejak almarhum papa Praja meninggal, dan ibu tiri Praja yang tidak dekat dengan Praja, tante Prajalah yang sangat memperhatikan Praja, kebenaran seorang dokter yang setiap saat dapat mengontrol penyakit diabetesnya Praja. Yang pasti keluarga Praja sangat-sangat baik dalam memperlakukan Yosi. Hal itulah mungkin ya, menurut pendapatku, mengapa Yosi sangat dingin sama namanya kaum Adam. Kayaknya belum ada pria seperti Praja dia temukan, atau mungkin Yosi yang tidak membuka hatinya saya juga tidak tahu. Satu setengah tahunlah mereka menjalani bersama, Praja bukan seorang pria tampan kayak elo, tetapi baik dan tanggungjawabnya sama Yosi luar biasa. Gue kadang iri melihat Yosi, kalau Yosi mengeluh kakinya pegal, Praja akan membawanya ke tampat massage, menyediakan berbagai model baju, kaos, tissue, snack kesukaan Yosi, keripik nangka dan keripik ikan, tidak pernah habis dari mobil Praja. Sopirnya yang kadang bingung melihat Praja karena Praja begitu sayang sama Yosi, karena sopirnya sering disuruh sama Praja untuk membeli berbagai kebutuhan Yosi, seperti snack, sapu tangan, handuk kecil, karena saat mengajar anak-anak jalanan kan pasti berkeringat. Yah, yang pasti mereka bahagia banget saya lihat saat itu. 

Wah, hebat ya Praja itu, kata George. Yahh, begitulah George, apa elo sanggup kayak gitu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun